CHAPTER 22

33.3K 3.2K 453
                                    

HAPPY READING!
.
.
.

Dua hari kemudian....

Melvin keluar dari dalam kamar mandi, pria itu baru saja selesai mandi pagi. Melvin melirik kearah jam dimana masih jam delapan pagi. Melvin menggantung kembali handuk yang habis dia pakai tadi. Pria itu memakai kaos yang sudah di siapkan Agnes di atas kasur.

Ini adalah hari kedua mereka tinggal bersama, dan selama dua hari juga mereka berdua hanya berada di apartemen terus.

Melvin keluar dari dalam kamar dan berniat mencari keberadaan istrinya. Sedangkan di bawah Agnes yang tengah memperhatikan salah satu maid yang sedang memasak, sesakali Agnes membantu walaupun hanya sekedar motong sayuran ataupun cuci sayuran.

Agnes yang sudah bertekad ingin belajar masak untuk Melvin, tapi tidak dengan bersih-bersih rumah karna Melvin tidak mengizinkannya untuk bersih-bersih.

"Di dapur ternyata, gue cariin juga," celetuk Melvin.

Agnes melirik kearah Melvin yang sekarang berada dihadapannya. "Sudah selesai mandi? Sebentar ya masakannya belum jadi," ucap Agnes kepada suaminya.

Melvin menatap Agnes datar. "Siapa yang suruh lo masak? Gue udah bilang, jangan pernah masak atau beres-beres apartemen!" tegas Melvin.

Agnes terkekeh pelan mendengar suaminya yang marah. "Melvin, gue itu mau belajar masak aja kok. Emang salah?" kata Agnes.

"Kenapa mau belajar masak? Ayolah, Nes, daripada lo capek-capek masak, mending lo have fun sama temen-temen atau shopping, yang lain deh pokoknya," ujar Melvin kepada Agnes.

Sedangkan dua maid yang ada di dapur hanya diam, rasanya mereka ingin tertawa tapi takut nanti kehilangan pekerjaan mereka. Agnes menghampiri Melvin dan menangkup pipi pria itu. "Karna gue mau masakin suami gue, salah ya? Lagian ya biar gue ada gunanya sedikit lah jadi istri lo," tutur Agnes.

"Terserah deh," pasrah Melvin.

Pria itu langsung pergi meninggalkan dapur menuju ruang keluarga. Agnes menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Melvin. Dua hari menikah membuat Agnes ingin mengetahui semua tentang pria yang kini telah menjadi suaminya.

Skip

Setelah sarapan Agnes memilih untuk membuka kado-kado pernikahannya. Banyak kado yang masih belum di buka olehnya. Kemarin ingin membuka kado bareng Melvin, tapi sama sekali tidak sempat untuk membuka kado pernikahan.

Agnes duduk di lantai dan melihat kado yang masih banyak banget "Gua giveaway aja kali ya? Banyak bener dah nih kado" Gumam Agnes.

Agnes mengambil salah satu kado dari Jena, ia menatap bungkusannya sangat rapih dan lumayan agak berat isi kado tersebut. "Si Jena ngasih bom?" kata Agnes dengan merobek kertas kadonya.

Bola matanya melotot ketika melihat isi kado dari Jena, Agnes mengeluarkan isinya "Anjing Jena, gua pikir apan, taunya bikini astaga" Umpat Agnes dengan kesal.

Melvin yang sedang bermain ponselnya menatap kearah istrinya. "Kenapa? Kok lo teriak-teriak" tanya Melvin yang penasaran.

"Masa sih Jena ngasih bikini, gila emang," sahut Agnes dengan mengambil satu kotak kado yang ukurannya lumayan agak besar.

Agnes membaca nama pemberiannya. "Wihh colab nih Via sama Aprill, kira-kira apa ya? Semoga kagak meresahkan seperti Jena barusan deh," sambung Agnes.

Saat di buka isinya Agnes menarik nafas nya dalam-dalam "Sama aja kayak Jena anjir, arghhhh gini banget punya temen gila semua" kesal Agnes.

Agnes menaruh kotak yang berisikan lima linergie dari Flavia dan Aprill. Memang mereka berdua benar-benar ya, bahkan kedua gadis itu meninggalkan sebuah note untuk Agnes.

NAVYA 2 [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang