Happy Reading!
.
.
.00.00 AM
Hari yang sudah sangat larut sekarang dan semakin gelap. Agnes membuka pintu kamarnya dengan membawa nampan yang berisikan makanan dan minuman untuk Melvin.
Pintu kamar mandi terbuka, Melvin keluar dengan menggunakan celana pendeknya tanpa menggunakan kaos.
Agnes tersenyum manis kepada suaminya. "Dimakan."
Melvin hanya berdeham pelan dan duduk di samping Agnes. Pria itu mengambil makanan yang ada di atas meja. Melvin mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.
Agnes memperhatikan Melvin yang sedang makan, bukan, ia fokus dengan beberapa tato yang ada di tangan dan dada suaminya. Agnes menerjabkan matanya.
"Kamu nambah tato?" tanya Agnes yang melihat sebuah tato baru milik Melvin.
Melvin menganggukkan kepalanya pelan dan menaikan sebelah alisnya. "Kenapa?"
Agnes tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tato kamu bagus," puji Agnes.
Melvin hanya berdeham pelan dan melanjutkan makannya. Agnes menyenderkan kepalanya di sofa, sebenarnya dia ingin sesuatu tapi tidak berani bilang kepada Melvin.
Agnes mengambil ponselnya dan melihat jam yang sudah hampir setengah satu malam. Agnes membuka instagram miliknya, baru saja buka sudah melihat apa yang dia inginkan di beranda instagramnya.
Sedangkan Melvin yang baru selesai makan pun langsung minum air putih hingga tandas, pria itu melirik kearah Agnes yang fokus ada ponselnya.
Agnes yang tiba-tiba merasa aneh dengan perutnya pun langsung meletakkan ponselnya dan pergi ke dalam kamar mandi. Ia merasa sakit perutnya karena ingin membuang air besar.
Melvin yang tidak sengaja melihat ponsel Agnes yang tidak mati, pria itu menaikan sebelah alisnya melihat Agnes yang ingin memesan sesuatu lewat gojek.
Melvin menggelengkan kepalanya dan bangkit dari duduknya, pria itu memakai kaosnya mengambil kunci motor dan dompetnya di atas nakas.
Agnes yang baru keluar dari dalam toilet mengerutkan keningnya. "Kamu mau kemana?"
Pria itu hanya melirik ke arah Agnes dengan sekilas. "Keluar, lo jangan tidur dulu sampe gue pulang," sahut Melvin yang langsung keluar dari dalam kamar.
Agnes merasa bingung dengan sikap Melvin yang menurutnya aneh. Wanita itu memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidur, dia menyalakan TV sambil menunggu suaminya kembali.
Hampir satu jam Melvin keluar pun akhirnya kembali. Pria itu masuk ke dalam kamar dengan membawa satu kantong plastik dan menyerahkannya kepada Agnes.
Sedangkan Agnes mengerutkan keningnya. "Apa ini?"
"Siomay, tadi ngga sengaja ada tukang lewat di depan minimarket. Mau ngga? Kalau ngga mau buang aja," kata Melvin acuh tak acuh.
Bola mata Agnes terbelalak, ia mengambil cepat kantong plastik tersebut. "Makasih, Vin." Agnes tersenyum senang yang membuat Melvin terdiam.
Melvin berdehem pelan. Dia pergi ke sofa lalu mengeluarkan beberapa belanjaan yang dia beli, salah satunya minuman soda berkaleng. Agnes melihat suaminya yang tengah minuman bersoda.
"Vin, kalau bisa kamu kurangin minum soda. Apalagi ini udah malem, ngga baik minum soda terus-menerus." Agnes menundukkan kepalanya, dia menghela napas panjang, "Aku tahu kamu ngga suka kalau aku ikut campur dalam urusanmu, tapi untuk yang ini aku harus turun tangan. Kesehatan kamu yang utama, Vin," sambung Agnes.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA 2 [TAHAP REVISI]
Action•Squel NAVYA •PLAGIAT DI HARAPKAN JAUH-JAUH! •Season 3 (Kisah anak pertama Navya dan Samuel) Singkatnya, judul dan cara mereka bersatu itu sama, namun tetap alurnya berbeda dari cerita sebelah. ⚠️WARNING! CERITA INI PENUH DENGAN KATA-KATA KASAR, KEB...