HAPPY READING
.
.
.15. 30 PM
Agnes dkk berjalan keluar dari ruangan eskul cheer, Jena dkk yang baru saja selesai eskul tapi tidak dengan Agnes yang hanya menemani teman-temannya saja. Agnes yang memilih tidak mengikuti eskul apapun, karna dirinya sangat malas untuk eskul seperti tadi.
Jena menahan tangan Agnes. "Nes, lo ikut cheer dong," celetuk Jena yang sejak tadi mengajak sahabatnya bergabung, namun ia tetap menolak.
"Nggak, gue males," tolak Agnes untuk ke sekian kalinya.
Vanessa menatap Agnes. "Padahal seru loh jadi anak cheer. Kamu juga belum masuk eskul apapun, kan?" ujar Vanessa.
Mereka melanjutkan langkah mereka yang sempat tertunda, Agnes melirik kearah Vanessa bingung. "Enak darimana? Mending gue balapan."
"Aduhh Agnes, lo tuh tau nggak? Melvin itu kapten basket di sekolah kita," ucap Jena.
Agnes mengerutkan keningnya "Hubungannya apa sama Melvin?" heran Agnes.
Jena mengarahkan pandangannya ke lapangan basket. "Tuh, liat suami lo." Agnes mengikuti pandangan Jena ke lapangan.
Di lapangan ada Melvin dkk yang sedang bermain basket. Melvin dan Elard yang sangat lihai dalam basket, keduanya sama-sama mempunyai kedudukan yang tinggi. Jika Melvin sebagai kapten, maka Elard adalah wakilnya.
Vanessa menepuk pundak Agnes. "Sebentar lagi itu bakal ada turnamen besar, dan kita sebagai eskul cheer bakal di pake buat dukung SMA Galaxy," kata Vanessa kepada Agnes.
"Nahh bener, yuk masuk cheer. Kita kekurangan satu orang tau, kemarin si Lily keluar," ajak Aprill, Hingga saat ini anak-anak cheer belum menemukan anggota yang pas.
Agnes menatap teman-teman yang secara bergantian. "Gimana ya?" Agnes sendiri bingung. Dia belum pernah menjadi bagian dari cheer.
Jena memegang tangan Agnes. "Ayo, gue yakin di turnamen nanti Melvin butuh dukungan dari lo."
Agnes menatap Melvin yang sedang mengelap keringat. Agnes menganggukkan kepalanya pasrah. "Ok, gue mau," kata Agnes dengan tersenyum tipis.
"YESS ANGGOTA BARU!" Pekik Jena, Flavia, dan Aprill serempak.
Vanessa tersenyum manis dan merangkul pundak Agnes. "Welcome to cheer Galaxy."
Melvin menatap istrinya yang ada di koridor sekolah, Niell merangkul pundak Melvin. "Yuk, kita samperin para bidadari cantik.
Kelima pria itu berjalan menuju Jena dkk yang ada di koridor. Flavia yang melihat Rafael mengarah kesini pun langsung merapihkan rambutnya, gadis itu tersenyum manis saat Rafael datang.
Rafael merangkul pinggang ramping Flavia. "Hai sayang," sapa Rafael.
"Hai juga, habis latihan ya?" Rafael mengangguk pelan. "Iya nih, tadinya sih capek, tapi pas liat muka kamu jadi semangat deh," Kata Rafael dengan menyolek hidung Flavia.
Huekk, Niell dan Ethan yang belagak ingin memuntah saat mendengar ucapan Rafael. Niell melirik kearah Rafael. "Kok gue jijik ya?" celetuk Niell.
Rafael menatap datar kedua temannya, pria itu menunjukkan jari tengahnya. "Yuk kita pulang, banyak iblis disini," sindir Rafael dengan menatap kearah Niel dan Ethan.
Ethan menatap kearah Aprill. "Eh neng Aprill, pulang bareng aa yuk. Kebetulan jok motor aa Ethan kosong tuh," ajak Ethan dengan mengedipkan sebelah matanya.
Aprill menatap Ethan dengan sinis. "Ogah, gue pulang bareng Jena," ketus Aprill.
"Jena sama gua" Celetuk Elard yang langsung menarik tangan Jena.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA 2 [TAHAP REVISI]
Action•Squel NAVYA •PLAGIAT DI HARAPKAN JAUH-JAUH! •Season 3 (Kisah anak pertama Navya dan Samuel) Singkatnya, judul dan cara mereka bersatu itu sama, namun tetap alurnya berbeda dari cerita sebelah. ⚠️WARNING! CERITA INI PENUH DENGAN KATA-KATA KASAR, KEB...