CHAPTER 15

31.7K 3.4K 533
                                    

HAPPY READING!
.
.
.

Author POV

Setelah kejadian tadi dimana Agnes tertembak Farhan langsung membawanya ke gendung apartemen milik Samuel yang ada di pusat kota. Kini Agnes yang sedang di tanganin oleh dokter kepercayaan Samuel yang ada di NY.

Melvin yang sejak tadi tidak berhenti menatap kearah Agnes. Pria itu menghampiri seorang dokter yang sudah selesai meriksa keadaan Agnes. "Bagaimana keadaan Agnes?"

"Tenang saja Agnes tidak apa-apa, dan tidak ada luka yang serius. Hanya sebuah luka kecil, besok juga akan kering," ucap sang Dokter.

Kening Melvin mengerut mendengar ucapan dokter barusan. "Maksudnya? Bukannya Agnes tertembak ya? Dia ke tembak anjir bukan demam," ujar Melvin dengan menatap datar Dokter yang ada dihadapannya sekarang.

Melvin merasa kalau Dokter yang tadi meriksa keadaan Agnes salah. Tidak mungkin

Dokter itu tersenyum tipis. "Saya tau, tapi Agnes tidak terlalu parah lukanya, hanya di bagian lengannya saja yang terkena tembakan," jelas dokternya.

Melvin masih belum mengerti dengan ucapan dokter itu, pria itu merasa bingung, bukan kah agnes tertembak di bagian punggung? Kok malah jadi lengannya.

Sang dokter menepuk pelan pundak Melvin. "Saya permisi." Melvin hanya berdeham pelan.

Melvin duduk di pinggiran kasur dan menatap wajah Agnes yang sedang tertidur, pria itu mengelus rambut Agnes dengan lembut. "cepet sembuh ya."

Sean dkk memperhatikan Melvin yang terus memandangi wajah keponakan mereka semua, Regal menyenggol lengan Bastian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean dkk memperhatikan Melvin yang terus memandangi wajah keponakan mereka semua, Regal menyenggol lengan Bastian. "Dia belum tau Agnes aja, walaupun sekarat tapi masih bisa bercanda," bisik Regal.

Bastian menganggukkan kepalanya. "Ke tabrak aja masih sempat-sempatnya mikirin gimana cara bunuh mantannya," balas Bastian.

Megan menghampiri Melvin. "Vin, lebih baik kamu istirahat, percaya deh besok sih Agnes juga udah teriak-teriak lagi," ucap Megan.

Melvin menganggukkan kepalanya pelan dan bangkit dari tempat duduknya, pria itu menatap kearah sean dkk. "Melvin tidur di sofa aja om, jagain Agnes," kata Melvin.

Megan menepuk pundak pria remaja itu. "Yaudah, kami tidur di kamar sebelah ya? Oh ya, besok kamu dan Agnes akan di wawancari paparazi, berita kita yang mendapatkan permata hitam sudah tersebar," ucap Megan.

Melvin hanya menganggukkan kepalanya pelan, pria itu sama sekali tidak peduli dengan semua itu. Banyak pihak gangster dan kelompok mafia yang marah, mereka semua keduluan oleh agen rahasia serta gang Devil's Angel.

Sean dkk juga sudah mengembalikan permata hitam kepada pihak pemerintah Amerika tadi, dan kabarnya sudah tersebar luas ke penjuru dunia bahkan sampe ke Indonesia mungkin.

Skip pagi...

Pagi ini di kediaman keluarga Narendra, Navya dan yang lain sudah mengetahui berita keberhasilan Agnes dan Melvin yang mendapatkan permata hitam. Navya juga sudah mendengar kabar jika putrinya yang terkena tembakan dua kali.

NAVYA 2 [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang