CHAPTER 23

33.1K 3.1K 640
                                    

HAPPY READING!
.
.
.

Pagi ini Agnes dan Melvin sarapan bersama di meja makan. Hari ini mereka sudah kembali ke sekolah setelah seminggu cuti dan menghabiskan waktu bersama di apartemen. Dan selama mereka libur hanya berada di kamar, makan, serta melakukan aktivitas lainnya.

Keduanya belum pindah ke rumah orang tua Agnes, tapi hari ini akan pindah. Karna seminggu ini mereka terus berada di apartemen, Agnes dan Melvin memilih untuk honeymoon di apartemen aja tanpa ada gangguan dari siapapun.

Melvin melirik kearah Agnes, leher istrinya itu terdapat tanda merah bekas lusa kemarin. Yeah, selama seminggu Agnes selalu di terkam oleh Melvin.

Agnes merasa ada yang menatapnya pun menatap Melvin. "Kenapa?" 

Melvin menunjukkan bagian leher. "Leher lo masih ada kissmark," jawab Melvin.

Bola mata Agnes terbelalak. "Serius? Terus gimana dong? Lo sih buatnya banyak banget," kesal Agnes yang sudah panik. Karna hari ini mereka akan pergi ke sekolah.

"Cuma nggak terlalu kelihatan kalau rambut lo gerai gitu. Jangan diiket, entar kelihatan jelas," ucap Melvin kepada istrinya.

Agnes bernapas lega. Dia pikir benar-benar akan terlihat jelas. Pasalnya Agnes takut kalau nanti akan menjadi bahan ledekan satu sekolah. Walaupun mereka tau, tapi tetap saja Agnes tak mau terlalu menyorot hubungannya dengan Melvin di sekolah.

Berapa menit kemudian Agnes dan Melvin selesai sarapan. Mereka mengambil tas masing-masing dan keluar dari dalam kamar. Agnes yang teringat sesuatu pun menahan tangan Melvin. "Nanti sore jadi, kan?"

Melvin menganggukkan kepalanya pelan. "Nanti langsung ke rumah mama dan papa. Siang nanti bakal ada yang ambil barang-barang kita," ujar Melvin.

Agnes tersenyum tipis. "Ok, ayo kita berangkat," ajak Agnes dengan menarik tangan Melvin.

Mereka keluarga dari pintu apartemen dan memasuki lift khusus. Hanya ada mereka berdua di dalam lift karna memang di lantai 15 khusus apartemen Melvin, pria itu tidak mau ada tetangga.

Pintu lift terbuka dan menampilkan basement yang lumayan rame. Melvin menggandeng tangan Agnes dan keluar dari dalam lift. Para pekerja yang melihat Melvin dan Agnes keluar dari dalam lift memberikan hormat.

Semua pekerja sudah tau siapa mereka. Siapa lagi kalau bukan karna keturunan keluarga Narendra dan menantu keluarga tersebut. Apalagi Samuel sudah bilang untuk memperlakukan anak dan menantunya dengan baik.

Mereka pergi kearah motor sport Melvin, disana juga ada motor Agnes. Serta mobil mereka yang di gabungkan menjadi satu.

Melvin naik ke atas motor dan memakai helm full facenya, Agnes naik dan langsung melingkarkan tangannya di perut Melvin. Ia menyenderkan kepalanya di punggung Melvin.

Pria itu tersenyum tipis dan langsung menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

Kota Jakarta yang sangat ramai dan padat membuat Melvin harus menambah kecepatan motornya. Pria itu terus menyalip kendaraan lain dengan handal, Agnes mengeratkan pelukannya saat Melvin membawa motor dengan kecepatan tinggi.

Rambut Agnes menjadi berantakan akibat ulah Melvin. Ia mendengus kesal. "Percuma gue sisiran kalau begini," kesal Agnes.

Setelah menempuh perjalanan selama sepuluh menit akhirnya motor sport hitam Melvin memasuki kawasan sekolah SMA Galaxy. Pandangan warga sekolah mengalihkan pandangan mereka kearah motor yang di gunakan oleh Melvin dan Agnes.

Melvin memarkirkan motornya di parkiran khusus anak-anak Araster saja. Agnes turun dari atas motor dan menatap kearah Melvin dengan datar. "Gara-gara lo rambut gue jadi berantakan tau!" kesal Agnes.

NAVYA 2 [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang