❤7. Kesasar❤

492 89 76
                                    

Ken berpikir seperti itu, karena Zie menarik lengan Tiara dengan secara kasar. Padahal mah tidak, Zie hanya menarik pelan. Namun, Tiara malah berontak. Jadi, Ken berpikir kalau Zie itu cewek kasar.

Ken segera melewati cewek tadi dan pergi mencari ruang kepala sekolah. Dia sempat nyasar, bahkan dia gak mau nanya sama siswa-siswi yang berjalan melewati dirinya.

Yah sebut aja kalau sih Ken sangat lah gengsi. Padahal cuman bertanya saja, di mana ruang kepala sekolah. Tetapi, dia malah lebih milih nyari sendiri.

"Ini ruang kepala sekolah di mana sih?"

"Udah muter-muter ini, ya ampun!"

"Lagian, nih sekolah kenapa gede banget sih!"

"Mau nanya murid yang lewat. Tapi, gengsi!"

"Nasib, nasib!"

Ken terus berjalan. Hingga tidak sengaja menabrak seseorang. Namun, seseorang yang Ken tabrak. Malah menceramahi Ken.

"Lu kalau jalan tuh lihat-lihat dulu kenapa!"

"Gua jadi jatuh kan tuh!" sambungnya lagi sambil membersihkan seragamnnya yang lecek dengan wajah tertunduk. Namun, Ken tidak merespon ucapannya dia. Lalu orang yang Ken nabrak, mengangkat kepalanya dan Ken terkejut siapa yang dia tabrak.

"Lah? Kamu lagi, kamu lagi!"

"Hobi banget ya, nabrak aku?" ujar cewek itu. Yaps, yang Ken tabrak seorang perempuan dan dia itu Arsila.

"Lah tadi, kamu manggil aku dengan sebutan elu! Tapi, sekarang malah sopan!"

"Suka-suka aku lah," jawab Arsila dengan nada tinggi.

"Kok kamu masih di luar? Yang lain udah pada masuk loh!"

"Ke toilet, eh tunggu! Kok kamu belum masuk kelas? Terus masih bawa-bawa tas lagi?!" jawab Arsila sambil menunjuk tas yang di tenteng Ken.

"Jangan bilang, kamu belum nemu ruang kepala sekolah lagi?" tanya Arsila sambil meledek Ken. Ken merasa malu, bisa-bisa cewek yang dihadapannya ini bisa nebak dengan benar.

"Hm," deham Ken.

"Iya kan? Iya? Kamu belum nemu?" ledek Arsila lagi sambil tertawa senang.

"Berisik, anterin aku cari ruang kepala sekolah!" ujar Ken sambil bernada kesal. Namun, dia tidak menatap wajah Arsila.

"Hm mau gak ya?" jawab Arsila sambil berpura-pura dengan tangan kanannya memegangi dagu.

"Buruan, mau gak?" tanya Ken yang mulai kesal dengan Arsila. Lagi keadaan begini malah di ledekin.

"Hm--"

Bersambung...

Kira-kira Arsila mau gak nganterin Ken menunjukki ruang kepala sekolah?

Jangan lupa vote dan koment ya!

KenalexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang