Beberapa menit kemudian, Bunda dan Ayah nya kembali ke ruangan Ken. Mereka berdua tidak melihat Zie lagi, mereka hanya melihat Ken seorang diri.
Ayah menghampiri Ken yang berada dikasurnya. Sementara Bunda sedang menutup pintu. Lalu menoleh ke arah Ken.
"Ken, cewek yang tadi kemana?"
"Udah pulang, Bund!" jawab Ken yang baru tersadar melihat kedatangan orang tua nya. Ayah melihat sekilas wajah Ken, apakah ada kebohongan diwajah Ken.
"Pulang sendiri atau kamu yang ngusir dia?" tanya ayahnya yang penuh curiga.
"Pulang sendiri kok, aku gak ngusir."
"Kamu emang gak merasa ngusir, tapi perkataanmu mungkin yang bikin cewek tadi berniat pulang saja," jawab Bunda yang sudah tahu dengan kelakuan anaknya yang selalu mengusir cewek.
"Kamu gak gay kan Ken?" celetuk ayahnya.
Bunda dan Ken syok mendengar ucapan ayahnya yang secara tiba-tiba banget. Ken menjawab. "Gak dong, masih normal. Masih doyan cewek!"
"Kalau gitu, mau ayah kenalin gak sama cewek seksi?" goda ayahnya kepada Ken.
Tanpa sadar, Bunda menatap tajam ke arah Ken dan ayahnya. Ken yang merasa takut dengan tatapan tajam bunda pun menjawab ucapan ayahnya.
"Gak deh, gak minat Ayah!"
"Berarti bener kamu gak doyan cewek, tuh bukti nya gak mau tuh!"
"AYAH!" pekik bunda yang sudah setipis kesabarannya.
"Bercanda Bund, kan buat Ken bukan buat Ayah!"
"Tapi tetap aja, cewek seksi. Jadi bunda ga seksi gitu?"
"Seksi kok, kan ini buat Ken bukan buat ayah, kenapa jadi ayah yang diomelin sih!"
Ken hanya tertawa saja melihat kerandoman ayahnya yang selalu bikin Bunda marah dan cemburu terus menerus.
"Ayah, biasa deh. Bikin Bunda cemburu mulu!" celetuk Ken.
"Gapapa, ayah seneng lihat Bunda cemburu. Berarti tanda nya Bunda sayang sama ayah," jawab ayah yang tersenyum puas.
Ken menggangguk kepala lalu menjawab ayah. "Oh gitu, kalau ayah sendiri sayang gak sama bunda?"
Bunda hanya mendengar dan menyimak ucapan ayah dan anaknya. Sambil berjalan menuju ke arah kasur Ken dikanan sementara ayahnya dikiri.
"Sayang banget dong, kalau gak sayang kenapa ayah nikahin!"
"Jadi kamu gimana Ken, udah ada yang ngisi hatimu belum?" sambung ayahnya lagi.
Ken terdiam sejenak sambil berpikir ucapan ayahnya. Bunda yang merasa iba menanyakan kepada Ken.
"Masih ada Zie ya?" celetuk Bunda.
Ken menoleh ke arah Bunda. "Kok tahu Bund?"
"Tahu dong, oh ya. Cewek yang tadi namanya siapa Ken?" tanya Bunda yang mengalihkan pembicaraan.
"Gak tahu, tapi tadi dia samperin aku mulu sih padahal aku udah ngehindari mulu."
"Gak tanya namanya?" tanya Bunda.
"Gengsi lah, Bund. Lagian gak kenal juga kok," jawab Ken.
"Lihat, kelakuan Ken sama kek kamu!" celetuk Bunda kepada ayahnya. Ayahnya syok mendengar perkataan bunda.
"Kok jadi ayah yang disalahin sih."
Ken kembali tertawa lagi melihat kerandoman ayah dan bundanya. Tidak pernah henti orang tua nya selalu bercanda dan berantem terus menerus.
Bersambungg....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalex
Roman pour AdolescentsKisah ini, seorang cowok bernama Ken berpisah dengan gadis bernama Zie sejak kecil. Hingga umur mereka 16 tahun. Mereka satu sekolah tapi tidak mengenal satu sama lain. Disisi lainnya, Zie hanya tau kalau Ken mempunyai penyakit jantung. Tetapi, Ken...