❤12. Guru Killer❤

355 61 104
                                    

"Woy, duduk woy!" pekik Rafi sang ketua kelas yang sedang berada di pintu kelas dengan wajah panik habis berlari-lari. Mungkin habis di kejar-kejar setan kali ya? Makanya datang ke kelas dengan nada ngos-ngos'an.

Arsila yang kebingungan dengan ucapan ketua kelas. Langsung menanyakannya, "Kenapa sih lu? Kek orang kesurupan aja! Mana disuruh duduk lagi." Sambil memasang wajah kesal.

"Ad--" belum selesai Rafi menjawab. Tiba-tiba guru killer sudah berada di belakang Rafi sambil memasang wajah datar.

Semua murid menyadari kehadiran guru tersebut. Mereka semua langsung pada takut dengan guru tersebut.

"Ekhem, kamu ngalangin saya jalan!"

Rafi mulai panik. Dia perlahan-lahan menengok ke belakang dan menjawab. "E-ehh, Bapak! M-maaf, Pak!" Sambil berlari menuju tempat bangkunya. Namun, sayangnya. Rafi terbentur meja yang paling depan. Hingga dia meringis kesakitan di perutnya.

Semua murid hampir menahan ketawanya di hadapan guru killer tersebut. Karena apa? Jika semua murid menertawakan Rafi. Semua murid bakal dihukum, biasalah guru killer.

Guru killer itu masuk ke kelas dan duduk di meja guru. Ketika guru tersebut berjalan menuju tempat duduk, semua murid langsung berlari-lari untuk kembali ke tempat awal mereka duduk.

"Kenapa pindah? Kenapa gak seperti tadi aja?" tanya guru tersebut dengan nada yang membuat para muridnya panik dan ketakutan.

Kelas pun seketika hening. Padahal gurunya sedang bertanya! Tetapi, satu pun tidak ada yang berani menjawabnya.

"Kenapa diam? Ayok jawab?!!"

Kelas semakin hening. Tidak ada satu pun yang berani menjawabnya. Seketika Redra mulai kesal dengan kelakuan murid-muridnya.

Dengan terpaksa, Rendra mulai menjawab pertanyaan guru tersebut. "Kan ada guru! Jadi, semuanya kembali ke tempat duduknya!" Sambil bernada sopan.

"Iyakah? Tapi, saya tadi dengar loh! Kalau ketua kelas alias Rafi, menyuruh kalian untuk duduk! Tapi, kalian tidak ada yang bergerak satupun!" Sambil melirik semua murid satu persatu dari meja guru.

"Giliran ada gurunya, langsung pada duduk sambil berlari-lari!" sambungnya lagi dengan bangun dari tempat duduk dan berjalan perlahan-lahan mendekati bangku murid.

Waduh, ucapan guru killer itu benar-benar membuat para muridnya tidak bisa menjawab. Apalagi, guru tersebut berjalan mengelilingi bangku murid satu persatu.

"Jadi gini, Pak!"

Bersambungg...

Siapakah yang menjawab pertanyaan guru killer tersebut?

Pasti kalian nungguin Kisah Kenzie ya? Sabar dulu ya, nanti bakal ada part mereka kok! So, kalian bersabar lah sedikit!

See you, jangan lupa vote and komentnya! Jangan lupa share ke teman-temannya ya!

THANK YOU ATAS 1K NYA YA❤❤❤

KenalexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang