"Bunda, bercanda kok Ken!" canda Bunda.
"Rendra ini teman kamu disekolah baru ya, Ken?" sahut ayahnya.
"Iya, om. Saya juga murid baru disana, nah kebetulan saya sebangku dengan Ken!" celah Rendra saat Ken mau menjawab.
"Ken, kata dokter. Kamu udah sedikit pulih, mau pulang apa disini aja istirahatnya?" celetuk Bunda yang mengingat ucapan dokternya.
"Pulang aja deh, Bund. Gak enak lama-lama dirumah sakit!" jawab Ken yang menuruni kaki dari kasurnya perlahan. Namun, saat Ken berjalan ke arah pintu. Ken masih sempoyongan badannya.
Rendra yang melihat Ken tidak tega. "Kalau belum pulih, gausah dipaksa!"
"Gua udah sembuh, gausah ini dah Ren."
"Nih anak ngeyel banget, tadi disekolah lo pingsan."
Rendra mencoba membantu Ken untuk berjalan. Namun, Ken menolak mentah-mentah bantuan Rendra. Tapi seorang Rendra tidak menyerah, ia akan terus membantu Ken walaupun Ken menolak dirinya.
Saat dikoridor rumah sakit, Rendra penasaran. Apa Ken punya penyakit atau hal lain? Menurut Rendra, laki-laki tidak akan selemah Ken seperti itu kecuali kalau laki-laki lemah itu punya penyakit.
"Ken, lo punya penyakit kah?" lirih Rendra dari samping kanan Ken.
"Gak tahu, tapi gua ngerasa jantung gua sakit."
"Penyakit jantung kah?"
"Gak tahu sih, tapi kata bunda hanya penyakit biasa."
Rendra terdiam dan bingung, kenapa bunda nya bisa berbicara seperti itu kepada Ken."sepertinya orang tua Ken menyembunyikan dari Ken, tapi alasannya apa ya?"
Rendra dan Ken terus berjalan dikoridor rumah sakit menuju parkiran mobil. Namun, Ken merasa risih terhadap Rendra yang dipegangin Ken terus.
"Ndra, lepasin dah. Gua bisa jalan sendiri elah!"
"Ntar sepoyongan lagi, gua yang diomelin bunda lo nanti!" jawab Rendra yang tetap memaksa Ken.
"Lo ga ada niatan busuk kan sama gua?"
"Dih, gak ya. Lo lemah Ken, mana mungkin gua ada niatan busuk ke cowo lemah kek eli gini."
"Tampang lo kek berandalan."
"Jangan dilihat tampangnya, kalau gua ada niatan busuk. Seharusnya gua jogrokin lo ke jurang."
Ken melepaskan tangan Rendra dari badannya lalu ia berjalan duluan dan meninggalkan Rendra. Ken sudah tidak sempoyongan lagi seperti tadi.
"Et dah gua ditinggalin, awas jatuh Ken!" pekik Rendra yang masih berdiam ditempat tadi.
"Berisik, gua udah sembuh!" jawab Ken yang mendengarkan Rendra dari jarak lumayan jauh.
Rendra perlahan mengikuti Ken dari belakang. Sementara ayah bundanya tadi mengurus adminstrasi kepulangan Ken dari rumah sakit.
Bersambunggg...
Vote yuk vote, biar next part nya nihh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalex
Teen FictionKisah ini, seorang cowok bernama Ken berpisah dengan gadis bernama Zie sejak kecil. Hingga umur mereka 16 tahun. Mereka satu sekolah tapi tidak mengenal satu sama lain. Disisi lainnya, Zie hanya tau kalau Ken mempunyai penyakit jantung. Tetapi, Ken...