"Ar, ayoo kantin!"
Arsila sedang bangkit dari kursinya langsung menoleh ke arah suaranya. Dan ternyata itu suara Rendra. Rendra langsung menutup bukunya. Karena, dia sudah selesai menyatat dan bangun dari tempat duduknya. Lalu dia langsung menggandeng Arsila dipundaknya.
"Ayok, kita ke kantin!" ujar Rendra sambil merangkul tangan kanannya dikedua bahu Arsila. Arsila tersentak melihat tingkah lakunya Rendra yang tiba-tiba saja merangkul pundaknya.
Rendra langsung menuntut Arsila untuk berjalan keluar kelas. Tetapi, Arsila bergelapan. Karena, dia ingin ke kantinnya bareng Ken.
"I-itu," ucapnya yang patah-patah. Namun, Rendra tetap menuntut Arsila untuk berjalan keluar kelas. Alhasilnya Rendra dan Arsila sudah berada di depan kelas mereka. Begitu pula sih Rena dan Rere. Mereka sudah stan bye di belakang Arsila.
Ketika mereka berempat sudah berada di depan kelasnya. Arsila langsung menghentak tangan kanan Rendra dengan kasar.
"Argh, sakit!" rengek Rendra sambil memegangi tangan kanannya yang baru saja di hentak dengan kasar oleh Arsila.
"Ara, apa-apaan sih!" sambungnya lagi sambil memegangi tangan kanannya dengan menggunakan telapak jari kiri.
"Kamu, yang apa-apaan!" ujar Arsila sambil menunjuk Rendra dengan menggunakan jari telunjuknya ke arah wajah Rendra.
"Pakai segala rangkul aku," sambungnya lagi.
"Emang gak boleh?"
"GAK!" jawabnya sambil bernada tinggi.
Ketika Arsila dan Rendra sibuk mengobrol. Ken langsung melewati mereka begitu saja. Yah seperti hantu dah, yang lewat tanpa ada sadari.
Arsila ingin kembali ke kelas untuk mengajak Ken ke kantin bareng. Namun, baru saja Arsila menengok ke kelas. Ternyata Ken sudah pergi.
"Argh, kamu sih, Ndra!" pekik Arsila sambil memasang wajah kesal.
"Lah kok aku sih?" tanya Rendra tanpa bersalah. Padahal tadi dia yang merangkul-rangkul Arsila.
"Kalau tadi kamu gak rangkul aku! Aku dari tadi sudah pergi ke kantin bareng Ken!" jawabnya dengan nada tinggi.
"Ken? Anak baru itu? Yang duduk bareng kamu?" tanya Rendra dengan wajah kesal sambil menunjuk-nunjuk meja Ken. Arsila langsung menggangguk kepala.
"Kenapa harus dia? Kamu suka sama dia?" tanya Rendra lagi.
"Emang kenapa? Suka-suka aku lah! Mau aku suka dia kek, mau kagak! Itu bukan urusanmu!" jawab Arsila sambil menunjukkan jari telunjuk ke arah Rendra. Lalu Arsila dan teman-temannya langsung meninggalkan Rendra sendirian di depan kelas.
"Cih, kenapa harus Ken?"
Bersambungg...
Waduh, Rendra keknya Kesal nih sama Ken.
Jangan lupa vote dan koment ya! Share ke teman-teman buat baca cerita ini!
Ayok bantu sebar yok, bantu 2K readernya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalex
Ficção AdolescenteKisah ini, seorang cowok bernama Ken berpisah dengan gadis bernama Zie sejak kecil. Hingga umur mereka 16 tahun. Mereka satu sekolah tapi tidak mengenal satu sama lain. Disisi lainnya, Zie hanya tau kalau Ken mempunyai penyakit jantung. Tetapi, Ken...