Saat Arsila kembali ke tempat duduk. Arsila sempat bingung kenapa Rendra bisa duduk dengan Ken.
"Ken, kenapa kau pindah?"
"Aku yang suruh, kenapa?" jawab Rendra sambil memasang wajah dingin.
Arsila tidak berani melihat Rendra memasang wajah dingin. Karena, bagi Arsila. Rendra kalau udah memasang wajah dingin ga bisa diganggu.
"Okey, gapapa kalau Ken duduk sama Rendra!"
Arsila langsung duduk ditempatnya sambil berpikir. "Kok tiba-tiba ya Rendra memasang wajah dingin seperti itu? Emangnya salahku apa?"
Disisi lain. Rendra tersenyum ke arah Ken sambil berbisik. "Gimana? Ga masalah kan? Arsila tuh kalau ditatap dingin pasti bakalan takut."
Ken hanya mengangguk kepala saja. Ternyata Rendra lebih tau tentang Arsila.
Jam pelajaran dimulai. Tiba-tiba saja dada Ken sakit banget. Dia menahan sambil memperhatikan guru jelasin.
Namun, dadanya semakin sakit. Dia ga kuat. Tetapi, dia ga mau Rendra melihat dirinya kesakitan.
"Aduh sakit banget," gumam Ken pelan sambil memegangi dadanya.
Beberapa menit kemudian rasa sakitnya Ken begitu parah. Dengan terpaksa dia membereskan buku-bukunya dan menggendong tasnya.
Setelah itu dia berjalan ke arah guru yang lagi jelasin. "Bu, saya izin pulang. Dada saya sakit banget bu." Sambil memegangi dadanya yang begitu sakit sekali.
"Oke, ayok ibu temenin. Biar kamu dianteri pulang sama supir sekolah!"
"Anak-anak, ibu izin temenin Ken sebentar!"
Guru tersebut langsung mengantarkan ken kepada supir sekolah untuk dibawa pulang ke rumah dengan selamat.
Tiba guru itu dikelas. Arsila langsung menanyakan. "Ibu, tadi Ken kenapa?"
"Katanya dia sakit, wajahnya pucet sekali!"
"Oke, kita langsung kembali belajar ya!"
"Apakah Ken kambuh lagi? Tapi kenapa dia ga bilang ya ke aku?" gumam Rendra tanpa memperhatikan penjelasan guru.
****
Di mobil supir sekolah. Ken terus mengiris kesakitan. Supir sekolah pun panik melihat Ken mengiris kesakitan.
"Sabar ya, Nak! Bentar lagi sampai," ujar supir sekolah sambil mengemudi dengan kecepatan.
"Cepat pak, saya ga kuat ini! Arghh sakit," ucap Ken sambil menahan kesakitan.
Sampai di depan rumah Ken. Ken langsung bilang terima kasih dan langsung ngibrit berlari masuk ke dalam rumah.
"Bunda, bunda ... Aaaa ... Bunda," panggil Ken.
Bunda dengan cepat langsung menghampiri Ken dan berteriak manggil Ken.
"KEN!!!"
"NAK, KAMU SAKIT YA? BENTAR BUNDA TELEPON AYAH KAMU DULU YA."
Bundanya langsung mengambil handphone dan langsung menelepon suaminya.
"Ayah, tolong pulang sebentar! Anak kita kesakitan!"
Bundanya langsung menutup telepon dan dia langsung membawa Ken ke sofa sambil menunggu ayahnya datang.
"B-bunda ... Sakit ... b-banget," ujar Ken yang terbata-bata.
"Iya tunggu ayah pulang ya," jawab bunda sambil membenari rambut anaknya yang berantakan.
Beberapa menit kemudian ayahnya datang dan mereka bertiga langsung membawa ke rumah sakit.
Bersambunggg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalex
JugendliteraturKisah ini, seorang cowok bernama Ken berpisah dengan gadis bernama Zie sejak kecil. Hingga umur mereka 16 tahun. Mereka satu sekolah tapi tidak mengenal satu sama lain. Disisi lainnya, Zie hanya tau kalau Ken mempunyai penyakit jantung. Tetapi, Ken...