Setelah Rendra dan Ken masuk ke kelas dan duduk di bangku masing-masing.
Baru saja Ken menepati bokongnya di kursinya. Tiba-tiba saja, Arsila heboh sekali dengan suara cemprengnya dan itu yang membuat Ken muak sekali dengan Arsila.
"Ken, kamu tadi sakit apa?"
"Udah baikan kah?"
"Kalau belum baikan, ayok aku anterin ke uks," sambung Arsila sambil mengangkat badan Ken untuk berdiri.
Namun, Ken tidak bangun sama sekali dari bangkunya dia masih setia duduk sambil tangan kirinya di tarik-tarik oleh Arsila.
"Ara, kalau Ken diam aja berarti dia ga mau," sahut Rendra yang dari belakang.
Rendra sekarang mulai muak sama perilaku Arsila. Dia terlalu murahan baginya, seharusnya kan cowok yang ngejar-ngejar cewek. Ini malah cewek yang ngejar-ngejar cowok.
"Apa sih, gak usah ikut campur deh!" balas Arsila.
"Cih, jadi cewek jangan bego!" jawab Rendra.
Arsila langsung kembali membujuk Ken lagi untuk pergi ke uks. Karena, dia cemas dengan keadaan Ken.
"Ayok, Ken!" ajak Arsila yang masih stay megang tangan kirinya untuk membantu Ken berdiri.
Ken Langsung menghempaskan tangan Arsila. Setelah itu, dia langsung mengambil tas di belakang dan mengambil buku di dalam tasnya.
Rendra hanya tertawa melihat reaksi Ken terhadap Arsila. Namun, tertawanya itu ditutupin oleh buku yang baru saja dia pegang.
"Eh, ga ada yang lucu!"
Dengan sigap, Rendra langsung memasang wajah datar dan membuka bukunya yang habis ditutupi.
"Dih, pede bener dah! Siapa juga yang ngetawain kamu," balas Rendra.
Arsila langsung badmood dengan ucapan Rendra dan perilaku Ken terhadap Arsila.
"Ish kalian berdua menyebalkan."
Setelah Arsila berbicara seperti itu, Arsila langsung pergi ke meja Rere dan Rena. Karena, dia malu di ledekin oleh Rendra dan diacuhkan oleh Ken.
Setelah Arsila pergi, Rendra mencoba membuka pembicaraan ke Ken. Dia menepuk pundak Ken dari belakang.
"Ken."
Ken langsung menoleh ke arah belakang tanpa menjawab panggilan Rendra.
"Eh mau duduk bareng ga?"
Ken langsung mengekerutkan jidat dengan heran ucapan Rendra. "Arsila?"
"Gampang itu mah."
Ken masih belum yakin. Dia langsung menanyakan lagi tentang teman sebangku Rendra.
"Teman sebangkumu gimana?"
"Gampang juga itu mah," jawab Rendra dengan enteng.
Rendra langsung memanggil teman sebangkunya untuk mengobrol sebentar. Tapi, sebelum manggil. Orangnya udah ada di depan mata Rendra.
"Eh kebetulan ada orangnya nih," sahut Rendra dengan tatapan senang.
Teman Rendra yang sebangku dengan Rendra kebingungan sama ucapannya.
"Ada apa nih?" tanya teman sebangku Rendra yang cewek. Dia baru saja menduduki tempat duduknya yang berada di samping Rendra.
"Itu, sih Ken mau duduk di tempatmu itu!"
"Maksudnya, tukeran tempat duduk?" tanya cewek teman sebangku Rendra.
"Iya, gimana mau?"
"Takut Arsila marah sama aku, Ren!"
"Gampang itu mah," jawab Rendra dengan enteng.
Dan teman sebangku Rendra langsung mengangkat tasnya dan bertukar tempat duduk dengan Ken yang berada di depan. Begitu pula, sih Ken. Dia langsung mengangkat tas ke samping bangku Rendra.
Bersambungg....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalex
Fiksi RemajaKisah ini, seorang cowok bernama Ken berpisah dengan gadis bernama Zie sejak kecil. Hingga umur mereka 16 tahun. Mereka satu sekolah tapi tidak mengenal satu sama lain. Disisi lainnya, Zie hanya tau kalau Ken mempunyai penyakit jantung. Tetapi, Ken...