Arsila mencari cewek yang tadi lewat didepan Ken. Ia mencari satu persatu semua kelas. Dan ia menemukan. Arsila menghampiri cewek tersebut dengan tergesa-gesa sekali, lalu dengan cepat ia menarik cewek tersebut keluar.
Zie yang lagi asik berbicara dengan teman sebaya nya yaitu Tiara, sedikit kaget karena ditarik bajunya begitu aja dengan Arsila.
"E-eh, a-ada apa ini?" gumam Zie yang spontan ditarik oleh Arsila.
Seisi kelas heboh dengan kehadiran Arsila yang tiba-tiba menarik Zie dari kelas keluar kelas. Begitu juga teman Zie yang lagi berbicara dengannya. Yaitu Tiara.
Tiara yang syok melihat Zie ditarik begitu saja dengan Arsila langsung spontan menarik kerah Arsila dan menonjok wajah Arsila dengan kencang disebelah pipi kiri Arsila.
Arsila yang tiba-tiba ditonjok melepaskan Zie dan memegang pipi kirinya yang baru saja ditonjok oleh Tiara.
"Maksud lo apa narik, Zie?" pekik Tiara yang sudah sangat emosi sekali.
"Heh, gua gak ada urusan sama lo ya!" jawab Arsila yang kanannya menunjuk ke arah Tiara dihadapannya sekarang. Sementara tangan kirinya masih memegang pipi kiri yang tadi ditonjok.
"Lo berurusan sama Zie, sama aja lo berurusan dengan gua asal lo tau!" pekik Tiara.
Tapi Arsila tak mendengarkan Tiara. Ia lanjut menarik Zie hingga tiba didepan pintu kelas belum diluar kelas, Tiara menarik pundak kanan Arsila dan badan Arsila mengarah ke depan. Lalu Tiara menonjok Arsila lagi dipipi kiri.
Tiara tak nanggung-nanggung kalau udah emosi, apalagi berurusan dengan sahabat akrabnya yaitu Zie. Ia akan mengeluarkan amarahnya dengan kekerasan.
Arsila terjatuh karena ditonjok, lalu ia bangun lagi untuk membalas Tiara. Tiara yang ingin berantem lagi dengan Arsila tiba-tiba saja dihadang oleh Zie.
"Stop, Raa!" Celetuk Zie yang menahan Tiara untuk melanjutkan berantem dengan Arsila.
"Tapi, Zie? Dia duluan yang narik lo dengan paksa!" balas Tiara dengan wajah amarah kesalnya.
"Biar gua aja yang urus," jawab Zie.
"Gua dibelakang lo, kalau lo diapa-apain mending mundur dan gua yang maju nanti," pinta Tiara. Zie hanya mengangguk mengerti atas pinta Tiara.
Zie menghadapi Arsila seorang diri sementara Tiara dibelakang Zie untuk berjaga-jaga.
"Maksud lo narik gua apa ya?" tanya Zie yang membuka pembicaraan.
"Gua gak mau bicara disini, lo ikut gua!" pinta Arsila.
"Kenapa gak disini aja sih? Kenapa harus ikut lo, disini juga bisa kan?" pekik Tiara yang menyamber ucapan Arsila begitu saja.
Zie menoleh ke belakang tempat Tiara berada. Zie mengkode untuk tetap diam dan hanya dia saja yang berbicara kepada Arsila.
"Yang dikatakan, Tiara benar. Kenapa gak disini aja?" sahut Zie.
"Gak bisa, lo harus ikut gua!" pinta Arsila lagi dengan cepat menarik lengan kanan Zie.
Namun, lengan kiri Zie ditarik oleh Tiara dan dengan segera Tiara langsung masang badan depan. Lalu menonjok Arsila lagi dan lagi. Zie dengan spontan berjalan mundur ke belakang dan menutup mulutnya saking syok dengan kelakuan Tiara.
Seisi kelasnya tak ada yang berani memisahkan mereka. Yang lain hanya mundur dan menyaksikan pertengkaran mereka bertiga saja.
Bersambunggg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalex
Ficção AdolescenteKisah ini, seorang cowok bernama Ken berpisah dengan gadis bernama Zie sejak kecil. Hingga umur mereka 16 tahun. Mereka satu sekolah tapi tidak mengenal satu sama lain. Disisi lainnya, Zie hanya tau kalau Ken mempunyai penyakit jantung. Tetapi, Ken...