❤35. Jahilan Rendra❤

75 7 1
                                    

Saat keluarga Ken sedang mengobrol disofa dekat dengan kasur Ken. Dan Ken sedang asik dengan ponselnya.

Tiba-tiba saja suara pintu terbuka, semua menatap ke arah pintu. Orang tersebut ia lah Rendra teman sebangku nya Ken.

"Permisi, Om dan tante."

Bunda dan ayahnya menghampiri Rendra dan menyuruh Rendra menghampiri Ken.

"Temannya Ken ya?"

"Iya, Om. Saya teman sebangku nya, kenalin om saya Rendra!"

"Wah ganteng banget kamu," celetuk Bunda nya yang terpukau dengan kegantengan Rendra. Rendra hanya tersenyum malu saja mendengar Bundanya Ken.

"Bunda, masih gantengan ayah kali!" sahut ayahnya yang tidak terima pujian Bunda kepada Rendra.

"Kamu udah tua, ayah. Kalau Rendra kan masih muda jadi gantengan Rendra," jawab bundanya yang tersenyum ke arah Rendra.

"Ayah juga masa muda nya ganteng, lebih ganteng dari Rendra malah!" sahut ayahnya yang tidak mau kalah.

Rendra merasa bersalah membuat orang tua Ken jadi berantem dan tidak mau mengalah satu sama lain.

"Ngapain lo ke sini?" celetuk Ken dari kasur.

"Ken, gak boleh gitu sama temen sendiri!" bantah Bundanya kepada Ken.

Rendra berjalan mendekati Ken. Lalu tersenyum smirk. "Oh jadi gini balas budi lo kepada gua?"

Ken terkejut mendengarnya. "Balas budi?"

"Kan tadi gua yang anterin lo ke rumah sakit, lupa? Oh iya, lo kan pingsan gak sih tadi?" jawab Rendra dengan senyuman kemenangan.

"Berisik lo, makasih udah anterin gua. Jadi urusan lo kelar, pulang sana!" pinta Ken.

"Enak aja, balas budi dulu!"

"Lo mau nya apa sih emang? Pakai balas budi, butuh uang? Kan lo udah kaya!"

"Bukan, lo jadi sahabat gua yaa!" celetuk Rendra yang menjabat tangan ke arah Ken.

"Ogah amat."

"Yaelah lo, gengsi lo tinggi amat." Rendra langsung mengambil tangan Ken dan berjabat tangan Ken.

"Deal kita sahabat," sambung Rendra.

"Dasar pemaksa."

Rendra tidak perduli ucapan Ken. Dia senang mendapatkan Ken jadi sahabatnya. Karena sifat Ken yang bikin Rendra tertarik untuk berkawan dengannya.

"Oh ya, Rendra. Tadi ada gak sih yang kenalan sama Ken, soalnya tadi ada yang jenguk ken. Cewek cantik gitu," sahut ayahnya yang menanyakan kepada Rendra.

Rendra melirik ke arah Ken. Ia menatap tajam ke arah Ken. Lalu berbicara pelan sekali supaya tidak didengar orang tuanya.

"Cewek yang mana ayah lo maksud njir?" Lirih Rendra.

"Gak tahu, ceweknya tiba-tiba datang jenguk gua!"

Rendra tertawa pelan lalu menjawab ucapan ayahnya. "Banyak sih om tadi yang kenalan sama Ken." Rendra langsung tersenyum smirk. Ia berhasil mengerjai Ken.

"Maksud lo apa sih? Tadi cuman sedikit yang ajak kenalan gua," lirih Ken sambil menatap tajam Rendra.

"Wah populer banget ya kamu, Ken!" jawab Bunda tersenyum.

"Gak bund, jangan percaya sama Rendra!"

Rendra tertawa saja mendengar ucapan Ken yang membantah Bundanya. Ia berhasil mengerjai Ken.

Bersambungggg...

KenalexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang