PART 13 BRYAN'S REGRET

227 27 0
                                    

Makan malam terasa sangat berbeda itulah yang dirasakan 6 orang yang ada dimeja makan itu.Kenzon yang sedari tadi terus mencuri-curi pandang pada Elsi membuat Bryan akhirnya berdehem.

Selesai makan malam kini Elsi , Anggia,Deva,dan Devon berkumpul di kamar tamu sedangkan Bryan Adams dan Kenzo memilih berada di kamar mereka masing-masing.

"Mah,"Anggia menoleh mengusap sayang Surai coklat putrinya.

"Sampai kapan kita disini?"Anggia hanya menggeleng tanda tidak tau.ingin kabur rasanya sangat sulit karena rumah ini begitu dijaga keamanannya.

"Untuk sementara kita tinggal di sini dulu."

Menjelang tengah malam Deva memilih keluar melihat-lihat kondisi rumah mewah itu bersama Devon.mereka duduk dipinggir kolam renang sambil berbincang.Bryan dapat melihatnya dari balkon kamarnya.pria itu terus menatap kebawah seakan dua orang yang sedang berbincang itu adalah objek paling menarik.

Keesokan paginya mereka sarapan bersama dimeja makan.Elsi,Kenzo,Deva,dan Devon terlihat sudah siap dengan seragam sekolah mereka sedangkan Bryan dan Anggia terlihat memakai pakaian santai.

"Daddy tidak bekerja?"Bryan yang ditanya oleh Kenzo menoleh.

"Daddy ingin cuti.Nanti Daddy yang antar kesekolah."

Kenzo hanya mengangguk saja.

"Elsi berangkat duluan!"Bryan yang mendengar itu segera bangkit.mencekal pergelangan tangan putrinya sebelum mengisyaratkan agar Kenzo juga berdiri.

"Papa yang antar."

"Papa Elsi sudah mati.Elsi tidak punya papa lagi."Bryan menatap wajah Elsi sebelum tersenyum tipis dan mengusap kepalanya putrinya itu meski Elsi berusaha berontak.

"Elsi masih punya papa."

"Om itu siapasih, datang kehidupan Kami dan mengaku-ngaku sebagai papa?"Devon yang semula diam kini Angkat bicara.Anak laki-laki berusia 10 tahun itu sangat penasaran.

"Papa kamu.Mulai sekarang kalian bertiga panggil saya papa atau Daddy seperti Kenzo."

"Tapi,"belum sempat Devon melanjutkan ucapannya kini Anggia memegang bahu putranya itu dan menyuruh Devon agar menurut saja.

"Kita berangkat,Mah."Anggia mengangguk dan tersenyum membiarkan ketiga Anak-anaknya diantar oleh pria yang selama bertahun-tahun melalaikan kewajibannya sebagai seorang Ayah.

*****

Bryan menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang sekolah tempat Devon bersekolah.pria itu turun menatap Devon yang menjauh dari pandangannya sebelum kembali melajukan mobilnya.

Setelah tiba didepan sekolah menengah atas dimana Kenzo,Deva,dan Elsi bersekolah kini Bryan memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah itu.

"Kenapa Daddy ikutan turun?"

"Daddy ingin melihat-lihat sekolah sekaligus bertemu dengan teman lama Daddy yang sekarang sudah jadi kepala sekolah."

"Om ,Deva dan Elsi kekelas duluan."Bryan dan Kenzo menoleh mendengar suara Deva.

"Biar papa antar kekelas kalian."

"Nggak usah,"Elsi berjalan cepat dikoridor sekolah diikuti Bryan ,Deva,dan Kenzo yang sepertinya mengejar gadis itu.

Mereka menjadi pusat perhatian dan Elsi benci itu.gadis itu mempercepat langkahnya tidak peduli dengan godaan beberapa cowok yang menggodanya.

Bryan menatap tajam cowok-cowok remaja yang menggoda putrinya.pria itu berlari dan merangkul bahu Elsi membuat beberapa siswi memekik histeris.

"Ada hubungan apa Daddy Kenzo dengan Elsi?"

Seperti itulah pertanyaan dibenak orang-orang yang melihat Bryan dan Elsi.

"Sekolah yang pintar.papa nanti jemput."Elsi hanya diam dan berjalan memasuki kelasnya kemudian menelungkup kan kepalanya di atas meja.Bryan yang melihat itu tersenyum dan memilih pergi.

"Daddy keruangan kepala sekolah,Kenzo Daddy tugaskan untuk menjaga kedua putri Daddy."Kenzo hanya mengangguk.

Kedatangan Bryan kesekolah menyebar dengan cepat.banyak guru-guru menyapa pria itu ramah.kepala sekolah bahkan turun tangan langsung menjemput Bryan didepan ruang kelas Elsi.

Setelah berbicara dengan serius pada kepala sekolah Bryan memilih pergi dari sekolah itu.

Jangan lupa vote dan komen Yahh 😇

BRYAN'S REGRET ✅[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang