PART 20 BRYAN'S REGRET

222 21 2
                                    

Kenzo dan segala pesonanya selalu mampu membuat gadis-gadis menjerit histeris apalagi saat melihat cowok itu sedang memainkan bola basket.semua akan terpesona namun berbeda dengan satu gadis yang untuk keluar kelas pun malas.Elsi memilih tetap berada di kelasnya.

Kenzo berharap Elsi melihatnya namun harapannya sekali lagi harus pupus karena gadis yang terkenal judes itu tidak menampakkan batang hidungnya.

Kenzo memegangi perutnya yang terkena pukulan Dewa semalam.

"Istirahat dulu!"

Kenzo berjalan kepinggir lapangan.terlihat sudah banyak gadis yang membawa Air mineral botol untuk cowok itu.

Bukannya menerima Kenzo lebih memilih menuju kelas Elsi dan menemui kekasihnya itu.kenzo kecewa tapi juga merindukan menatap wajah Elsi padahal tadi pagi mereka bertemu dirumah.

Tiba di depan kelas Elsi ,Kenzo langsung masuk saat melihat kelas yang terasa sepi dan hanya kekasihnya itu yang berada di bangkunya yang berada di paling pojok.

"Loe sakit,El?"

Elsi menaikkan alisnya merasa Bingung dengan kedatangan Kenzo yang tiba-tiba.

"Gue baik-baik aja.ngapain loe kekelas gue?"

Kenzo duduk di samping Elsi.cowok itu mengambil tangan Elsi untuk digenggamnya.

Elsi tidak menolak.gadis berambut coklat itu membiarkan kekasihnya untuk menggenggam tangannya.

"Setelah lulus SMA mau kuliah dimana?"

Elsi menoleh sekilas sebelum kembali menatap kedepan.

"Nggak jauh-jauh dari jakarta.palingan nanti gue daftar di ITB."

Kenzo yang mendengar itu mengangguk mengerti.itu tandanya mereka tidak akan bisa satu tempat kuliah.

"Tolong maafin Daddy yah?Daddy sayang banget sama loe dan menyesal atas perbuatannya dimasa lalu."

"Dia nggak pernah sayang sama gue.Dia jahat."

Kenzo membalikkan tubuhnya menatap netra sang kekasih.

"Biar bagaimanapun Daddy itu orang tua kandung loe ,El.semua orang pernah membuat kesalahan dihidup mereka.karena itulah mereka disebut manusia.tidak ada manusia yang benar-benar sempurna."

"Loe nggak tau apa-apa jadi nggak usah belain pria itu."

Kenzo akhirnya memilih diam sedangkan Elsi memilih menoleh kesamping saat merasa jika ada setetes air mata yang mengalir dari matanya.

Kenangan masa lalu atas penolakan sang papa padanya masih terekam begitu jelas diingatan Elsi.tidak mudah melupakan segala rasa sakit yang diberikan sang papa padanya.

Ketika seorang Ayah menjadi sosok pelindung dan cinta pertama anak perempuannya.Bryan justru adalah laki-laki pertama yang menggores luka dihati Elsi.sosok papa yang dirindukan Elsi selama ini terisi karena kehadiran Devan tapi sang pencipta lebih menyayangi pria itu dan mengambilnya membiarkan Elsi dengan kenangan indah pria itu.

*****
Langit kembali mendung saat Elsi dan Deva keluar dari kelas mereka.kedua gadis itu memilih menunggu jemputan didepan pagar sekolah.

Sedangkan Kenzo terpaksa tidak meminta sang kekasih diantaranya pulang karena Anggota cowok itu membutuhkannya.

"Seandainya papa masih hidup."

Elsi menoleh menatap Deva yang terlihat berkaca-kaca.

"Papa cepat banget perginya.Deva belum memberikan apa-apa yang bisa dibanggakan."

"Cukup Lo bahagia sekarang papa dan mama Lo disana juga pasti senang."

Deva menoleh menatap kearah Elsi dengan senyum tipis.

"Om Bryan kelihatan baik.coba buka hati dan maafin papa loe,El.kita nggak tau kedepannya akan seperti apa.gue nyesal banget nggak bikin kenangan sebanyak-banyaknya sama papa.waktu nggak bisa diputar kembali."

Elsi tidak menjawab atau membalas ucapan Deva karena mobil yang menjemput mereka sudah datang.

Sampai dirumah Bryan yang sedang duduk di depan tv menoleh dan mendekati Elsi dan Deva.pria itu ingin mengusap kepalanya putrinya namun tangannya ditepis oleh Elsi membuat sebuah jarum tak kasat mata menembus dada Bryan.

"Elsi mungkin sedang kelelahan om.om Bryan harus semangat."

Bryan menatap Deva dan tersenyum kearah gadis itu.

"Kalo begitu Deva kekamar dulu untuk ganti baju om."

Bryan mengangguk dan menatap nanar punggung putrinya yang sudah menjauh dari pandangannya.

Memaafkan saja sulit apalagi melupakan.goresan luka yang ditorehkan tidak bisa dilupakan semudah membalikkan telapak tangan.kembali kemasa lalu itu tidak mungkin.Bryan masih harus bersabar dan berusaha.setidaknya sikap dingin Elsi tidak membuat gadis itu juga memiliki hati yang beku.

Jangan lupa vote dan komen Yahh 😇

BRYAN'S REGRET ✅[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang