Chapter 1 : Terlahir sebagai seorang Cornelia Celeste

9K 773 10
                                    

semua ini berawal ketika mataku dengan jelas melihat cahaya terang di tengah kegelapan malam. Aku bisa mengingat dengan jelas, hanya suara hujan yang mampu telingaku tangkap. Cahaya mobil yang telah mendekatiku perlahan-lahan membuatku terpejam. Rasa sakit terasa di sekujur tubuhku. Namun, rasa sakit itu sempurna menghilang ketika kedua mataku terbuka.

Siluet seorang perempuan dapat aku lihat dari pandanganku yang buram dan perempuan itu mengangkatku layaknya seorang bayi.

"Selamat pagi Yang Mulia!" ujarnya.

Pandanganku mulai membaik, aku dapat melihat gadis berpakaian pelayan itu memegangiku dan tersenyum padaku dengan sangat manis.

Aku melihat sekitar dan mendapati diriku berada di sebuah ruangan mewah penuh mainan dan barang-barang mahal yang tak pernah aku lihat dalam hidupku.

Tapi mengapa aku berada di sini?

"Sepertinya Anda sudah sehat, apa sekarang anda merasa lapar?" tanyanya.

Aku kembali menatap pelayan itu saat ia menanyaiku tentang rasa lapar dan ya, aku benar-benar lapar dan ingin segera memakan sesuatu!

"Mungkin itu artinya iya. Saya akan memanggil kepala pelayan dan segera kembali." Pelayan yang cantik itu segera meletakkanku kembali di tempat tidur dan pergi.

Tak begitu lama, ia kembali bersama seorang wanita yang sepertinya lebih tua darinya dan wanita itu membawa sebuah makanan untukku.

Melihat bagaimana mewahnya tempat ini dan bagaimana pelayan itu memperlakukanku, aku tahu jika saat ini aku adalah seorang yang dihormati.

Aku sedikit berpikir apa yang akan aku makan, apa itu bubur dengan taburan emas dan berlian? Atau susu dengan batu permata yang dapat di makan?

"Saya telah membuatkan makanan untuk anda, saya harap anda menyukainya," ujar kepala pelayan itu.

Kepala pelayan itu memberikan nampan dengan sebuah mangkok yang ku yakini berisi susu pada pelayan tadi dan ia berlari kecil untuk memberikannya padaku.

"Ini sedikit panas, saya akan meniupnya untuk anda," ujar pelayan itu.

"Ngomong-ngomong ... kenapa hanya ada satu pelayan di ruangan ini?" pikirku.

"Mungkin saya harus memperkenalkan diri karena saya akan menjadi pelayan Anda mulai sekarang. Nama saya Clara Darlene, semoga Anda mengingat itu sampai dewasa." Pelayan itu tersenyum kepadaku. Pasti dia berpikir kalau aku tidak mengerti ucapannya karena memang diriku kini adalah seorang bayi.

Pelayan bernama Clara itu meniup sendok berisi susu dan menyuapiku sampai habis, aku melihat sekitar lagi dan mendapati wajah kepala pelayan yang terkejut.

"Nyonya Earlene, ini tidak seperti yang Anda bilang ... Yang Mulia Putri terlihat seperti gadis kecil yang baik saat ini," ujar Clara.

"Kau benar, ini sedikit membuatku khawatir ... apa anda baik-baik saja Yang Mulia?" tanya Earlene.

Aku pikir aku belum bisa bicara saat ini, jadi aku hanya mencoba untuk tersenyum padanya.

Kepala pelayan bernama Earline itu terlihat sedikit panik dan segera berlari ke luar tanpa berkata apa pun.

"Mungkin Nyonya Earlene terkejut karena melihat anda sangat baik hari ini, apa itu karena anda menyukai saya?" tanya Clara.

Aku mengerti, alasan mengapa hanya ada satu pelayan di ruangan ini karena ketidakmampuan pelayan lain menghadapi sikapku yang kasar dan menyebalkan meski diriku masih seorang bayi.

Ini terlihat seperti kisah di beberapa novel yang aku baca, apa aku mengalami reinkarnasi? Lalu aku terlahir sebagai siapa? Yah ... tidak masalah siapa aku saat ini asal aku bukan pemeran yang selalu melakukan kejahatan di setiap babnya.

Memiliki pelayan baik seperti Clara dan ruangan penuh mainan, aku pasti anak yang disayangi oleh orang tuaku meskipun perilakuku sangat buruk bahkan mungkin luar biasa buruk.

Aku merasa lega saat itu juga sampai akhirnya seseorang memanggil sebuah nama yang membuat hatiku menjerit penuh luka dan rasa sakit.

"Cornelia!!!" Seorang anak laki-laki berlari dan membuka pintu kamarku dengan keras dan kasar.

"Yang Mulia! Tolong tunggu saya!" Earlene juga kembali dengan langkah yang pelan, sepertinya ia kelelahan mengejar anak kecil itu.

Tapi tunggu-dia memanggilku Cornelia!! Baiklah mari tenang ... nama Cornelia sangat banyak jadi kemungkinan aku adalah Cornelia-

"Kau adalah bayi paling cantik yang pernah aku lihat di seluruh kerajaan Celeste ini!" Sembari memainkan wajahku yang terlihat sekarat, anak kecil itu tersenyum bahagia tanpa mengetahui penderitaanku.

Baiklah-baiklah, mari tenang ... saat ini aku terlahir kembali sebagai seorang Cornelia Celeste setelah kecelakaan yang aku alami di kehidupan sebelumnya dan itu berarti aku tidak bisa kembali lagi.

Kemudian, Cornelia Celeste adalah anak dari seorang Kaisar yang dikenal sebagai monster abad ini. Cornelia tak pernah mendapat perhatian dari ayahnya dan hanya menghabiskan waktunya di dalam ruangan ini.

Dalam kisah novelnya, Cornelia hanya di asuh oleh seorang kepala pelayan dan ia hanya mendapat perhatian dari kakaknya yang bernama Adolf Celeste. Aku yakin orang itu adalah anak kecil yang kini masih memainkan wajahku.

Kemudian seorang Duke memperkenalkan Chelsea kepada keluarga kerajaan sebagai kerabatnya, itu adalah saat pertama kali Chelsea masuk ke dalam lingkungan kerajaan yang luar biasa mewah.

Cornelia merasa iri dan marah saat semua perhatian tertuju pada Chelsea yang datang entah darimana, Cornelia juga sering menjahili Chelsea dan mempermalukannya di depan umum.

Setelah itu ia kehilangan perhatian dari kakaknya yang kecewa dengan sikap jahat Cornelia, sampai akhirnya karena mendapat tuduhan percobaan pembunuhan ... Cornelia dijatuhi hukuman mati.

Jika ini novel yang sama, maka aku akan menjalani hidup Cornelia. Singkatnya, aku akan mati muda karena terlahir kembali sebagai seorang putri.

"Kenapa dia hanya diam saja?" tanya anak kecil yang kuyakini adalah kakakku itu.

"Yang Mulia Putri masih belum bisa berbicara dengan normal karena beliau masih kecil," jawab Clara.

Aku dapat melihat wajah kakakku yang terlihat antusias dan penuh semangat saat mendengarnya.

"Maaf karena datang terlambat, selama kau bisa menjadi gadis baik ... Kakak akan datang kemari setiap hari," ujarnya.

Aku terdiam. Meski aku tak yakin dengan apa yang aku lihat, namun matanya saat itu terlihat sangat sedih sekaligus marah secara bersamaan terlebih lagi aku merasa tatapan mata itu tak ditujukan padaku.

Di novelnya, Adolf sama sekali tak dijelaskan seperti ini. Adolf adalah sosok Pangeran Mahkota dan Ksatria yang ganas layaknya serigala saat berada di medan pertempuran.

Tak pernah ada yang menjelaskan kondisi keluarga ini dengan sangat detail, karena novel ini hanya berfokus pada Chelsea sang tokoh utama yang baik hati.

Jadi, bagaimana aku harus memulai semuanya? Aku tidak bisa kembali dan aku juga takut mengambil langkah yang salah.

Apa yang harus aku lakukan?!

To Be Continued

Reincarnated as an Evil PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang