Chapter 34 : Pesta

399 47 0
                                    

Cahaya yang gemerlap dan terang, alunan musik yang indah dan keramaian yang mulai berdatangan. Suasana seperti ini, adalah suasana yang sangat aku nanti-nantikan.

Meski sebenarnya, jauh di dalam diriku tak bisa lepas dari setiap kata yang tertulis dalam surat yang diberikan dengan atas nama Norman. Hal ini membuatku bertanya-tanya, situasi apa yang sebenarnya Norman coba katakan?

Aku berada di istana, bersama Ayah dan juga Kakak. Tak ada yang tampak mencurigakan di sini, kecuali keadaan di mana Caesar dan Chelsea semakin dekat.

Penasaran? Ya, aku sangat ingin mengetahui alasan apa yang akan pria itu katakan. Namun itu bukanlah hal terpenting yang harus ku lakukan saat ini.

Ayah sebagai Kaisar dari Aloycius juga turut mengundang sekutu dan para sosialita, tak terkecuali Ectasy. Meskipun perang telah berakhir, aku terus memikirkan apa yang mereka pikirkan terhadap Aloycius.

Mungkin ini bisa menjadi cara kedua negara untuk bekerja sama, tidak buruk juga.

"Apa Anda sudah siap Yang Mulia?" tanya Clara.

Aku menatap betapa cantik dan luar biasanya wajah yang Cornelia miliki dengan terkagum-kagum, ditambah sentuhan Clara yang hebat, tentu saja ini sudah sangat sempurna!

"Ya, aku siap!"

Author PoV

Saat itu juga, terdengar ketukan pintu dari luar kamar Cornelia. Dengan segera, gadis itu menghampiri dan membukanya.

Tampak Adolf yang sedikit berbeda dari biasanya berdiri di hadapan Cornelia. Pria itu mengulurkan tangannya dan membungkuk.

"Hari yang istimewa untuk gadis yang sangat istimewa, selamat untuk tahun Cornelia!"

"Terima kasih!!"

Cornelia memeluknya dengan erat, meski sebelumnya Adolf sempat marah pada gadis itu karena meninggalkan penginapan diam-diam, dia tetap memperlakukan Cornelia dengan sangat baik pada akhirnya.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan nanti?" tanya Adolf.

"Ya, tentu! Aku sangat tidak sabar berdansa bersama Ayah!!" seru Cornelia.

"Kalau begitu, aku akan menemanimu."

Adolf dan Cornelia berjalan bersama menuju tempat di mana semua orang berkumpul untuk berdansa dan merayakan pesta ulang tahunnya.

Akan seperti apa Aula Dansa nanti? Akan seperti apa pandangan seluruh Aloycius saat dirinya berdiri di sana? Hanya membayangkannya saja membuat gadis itu berdebar.

Mereka berhenti melangkah dihadapan pintu menuju aula.

"Kau baik-baik saja? Apa aku harus menemanimu?" Adolf bertanya dengan khawatir.

"Tidak! Aku sudah besar, aku tidak akan tersandung lagi saat menuruni anak tangga Kakak," ujar Cornelia.

Adolf membiarkan adiknya itu membuka pintu dan melangkahkan kakinya di anak tangga pertama. Saat itu juga, semua orang menatapnya, terutama Darien yang berdiri di sisi tangga lain.

Ia menatap Cornelia dengan terkejut, matanya tampak terpesona. Dengan gaun yang seindah malam dan senada dengan rambutnya membuat Cornelia tampak sedikit berbeda malam ini.

Itu akan membuatnya sangat sibuk di lantai dansa.

Cornelia dan Darien berjalan menuruni satu demi satu anak tangga, hingga akhirnya mereka bertemu. Darien memberikan tangannya pada Cornelia, meminta gadis itu untuk merangkul tangannya.

Sempurna. Hanya itu yang dapat orang-orang lihat dari pasangan anak dan Ayah itu.

"Kau tampak berbeda hari ini," bisik Darien.

Reincarnated as an Evil PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang