[Special Part] Chapter 35 : Kisah Seorang Ksatria dan Seekor Anjing

408 37 1
                                    

Keberadaanku di sini benar-benar telah merubah seluruh jalan cerita yang ada.

Apa yang harus aku lakukan? Aloycius bisa jatuh ke dalam medan pertempuran jika aku gegabah!

Di tengah lamunanku, seseorang menepuk bahuku dengan sangat lembut. Hanya dengan mencium aromanya saja aku tahu jika itu adalah Caesar.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Caesar.

Pria itu datang dan masuk ke kamarku bersama Clover.

"Kau tahu jika Arthur adalah salah satu Pangeran dari Ectasy?" tanyaku segera.

"Entahlah ... aku tidak begitu ingat," jawab Caesar yang tampak menyembunyikan sesuatu.

"Felix Theresian de Ectasy, dia adalah Arthur yang selalu bersama denganku sejak kecil, namun begitu melihatnya ... ia tampak seperti seseorang yang tak ku kenali," jelasku pada Caesar.

"Jangan terlalu dipikirkan, kau pasti merasa lelah sekarang, sebaiknya kau istirahat," pinta Caesar.

"Aku tidak bisa bersantai-santai, aku pikir ini bukan saat yang tepat untuk beristirahat," sahutku, "Aku harus berada di sini setidaknya beberapa hari atau lebih sampai semuanya kembali seperti saat aku meninggalkannya," tambahku.

"Kalau begitu, bolehkah aku menghiburmu dengan memperkenalkan keluargaku?" tawarnya, "Sebenarnya ini bukan kisah yang dipenuhi keceriaan seperti keluarga pada umumnya, aku bahkan tak tahu sebenarnya mereka siapa sebelum 'Sang Dewi' mempertemukan kami," tambahnya.

Keluarga? Kata itu membuatku bertanya-tanya. Ini pertama kalinya Caesar benar-benar terbuka padaku, tapi untuk apa?

"Aku tahu kau sudah bertemu seekor burung yang sangat indah, benar begitu? Luca sialan itu! Dia seenaknya memperlihatkan masa lalu orang lain dengan kekuatannya!" keluh Caesar kemudian.

Aku terkekeh sebelum akhirnya mengangguki tawaran tersebut.

"Apa itu benar-benar akan menghiburku? Jika benar, kau ku persilakan untuk menceritakannya!" jawabku.

"Baiklah, ini di mulai saat aku bukanlah seorang Caesar." Caesar memulai kisahnya sembari menatap langit yang penuh dengan bintang ....

***

Angin di sore hari meniup helaian rambutnya dengan lembut, membelai wajahnya dengan penuh kasih sayang. Seorang anak laki-laki tengah berbaring di atas padang rumput hijau bersama anjing kesayangannya.

Matanya menatap langit cerah dari sela-sela jari tangannya yang ia posisikan untuk menutupi cahaya matahari, warna langit itu seindah dengan mata yang anak tersebut miliki.

Sembari terus menikmati suasana menenangkan itu, anak tersebut perlahan-lahan menutup matanya dan terlelap. Namun, baru saja menutup matanya, ia harus segera bangun dan berlari mengejar anjingnya yang terus menggonggong semakin jauh di antara rerumputan tinggi.

"Hei!! Caesar! Tunggu aku! Ke mana kau akan pergi?!" seru anak itu dengan khawatir.

Semakin jauh dari tempat sebelumnya ia tertidur, anak tersebut berhenti sejenak untuk beristirahat di sebuah pohon yang rindang.

Anak itu terus mengatur napasnya dengan tak beraturan, dan mulai terbatuk-batuk.

"Tidak, aku tidak boleh kembali ke rumah tanpa Caesar! Aku harus mencarinya!" seru anak itu.

Ia tak memedulikan keadaannya saat ini, karena yang ia tahu, ia harus berlari semakin dalam ke dalam hutan yang gelap hanya untuk mencari anjingnya.

Anak tersebut terus berjalan semakin dalam dan semakin dalam, hingga anak itu sendiri tak tahu ia berada di mana dan bagaimana ia akan keluar dari hutan lebat itu.

Reincarnated as an Evil PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang