Chapter 29.2 : Kembali ke masa lalu

431 64 1
                                    

Aku membuka tasku dan menemukan sebuah cermin di sana, ketika aku mengambil dan menatap diriku di cermin itu, aku hampir tak mengenali wajah lamaku sendiri.

Mata seindah ruby itu sama sekali tak ada di tempatnya, aku merasa bukan diriku lagi. Sesuatu yang aneh kemudian terjadi, dari cermin aku dapat melihat jika saat ini Caesar tengah berjalan dan bergandengan tangan dengan seseorang.

"Mengapa orang itu harus Chelsea ...?" gumamku.

Aku kembali teringat pada perkataan Tuan Robert di ruangannya pagi ini, Caesar sangat amat mencintai gadis itu, ia mencarinya hingga melewati dimensi waktu berkali-kali. Apa aku terlalu berharap? Apa gadis yang Tuan Robert maksud adalah Chelsea? Atau mungkinkah saat ini aku mencintai Caesar?

Tanpa berpikir lagi, aku melempar kaca itu ke lantai, membuatnya pecah berkeping-keping. Meski begitu, pemandangan itu sama sekali tak hilang. Aku semakin bertanya-tanya, mengapa dari sekian banyaknya perempuan yang ada di dunia ini harus Chelsea yang bersamamu?

Aku terduduk dalam perasaan sedih yang teramat dalam, saat itu lah sesuatu terjatuh dari leherku. Kalung berliontin itu kini terbuka dan memperlihatkan seorang wanita duduk di antara Ayah dan Kakak.

Wajahnya yang cantik, surainya yang seindah malam dan sosok bayi yang berada di pangkuannya. Wanita itu ... ibuku?!

Aku kembali teringat pada apa yang Cassandra katakan.

"Liontin ini adalah pemberian dari seseorang yang aku cintai, Cornelia,"

S

eseorang yang ia cintai adalah Ayah? Jadi Cassandra adalah ibuku? Wanita yang selalu menyelamatkanku dari mimpi buruk itu adalah ibuku?!

Jika Cassandra benar-benar ibuku, itu berarti dia meninggal setelah melahirkanku, tapi mengapa di dalam liontin ini aku berada dalam pangkuannya? Apa ini berkaitan dengan sihir gelap yang Tuan Robert katakan?

Semakin aku memikirkannya, aku semakin tak bisa merasakan diriku sendiri. Rasanya seperti sesuatu mencoba untuk menelanku, sesuatu ... yang jahat.

Kini aku hanya merasakan kegelapan di sekitarku, sebelum akhirnya aku kembali membuka mata dan melihat gambaran-gambaran masa lalu.

"Dia sangat cantik! Akan kita beri nama seperti apa?" tanya seseorang.

Aku melihat Cassandra bersandar di tempat tidurnya bersama Ayah dan Kakak. Kakak yang tampak sangat antusias sangat berbeda dengan wajah Ayah yang gelisah.

"Apa kau yakin kau akan baik-baik saja?" tanya Ayah.

"Apa kau akan membahas hal seperti itu lagi? Tidak kah kau ingin memberitahu rakyat Aloycius jika kini kau memiliki seorang Putri yang cantik?" sahut Cassandra.

Ayah hanya terdiam dan membuang wajahnya, sementara Kakak mulai naik ke atas tempat tidur dan menyentuh pipi bayi itu dengan ragu-ragu.

"Apa dia adikku?" tanya Kakak.

"Benar, apa kau akan berjanji untuk menjaganya dengan sangat baik?" jawab Cassandra

"Aku akan menjaga dengan sangat baik!" seru Kakak.

"Apa pun yang terjadi?" tanya Cassandra.

"Apa pun yang terjadi!!" Jawab Kakak semakin antusias.

Pemandangan itu semakin memudar, tak ada yang bisa aku lakukan selain hanya diam dan terus tenggelam semakin dalam ke dalam kegelapan.

Reincarnated as an Evil PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang