"Ini membuatku pusing!" keluhku.
"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Anda, Tuan Putri?" tanya Clara khawatir.
"Tidak, aku baik-baik saja," jawabku.
Clara, dia adalah karakter yang tak ku ketahui. Kembali pada apa yang aku bahas sampai membuatku merasa pusing saat ini.
Aku sudah memikili empat orang sebagai contoh, pertama adalah Caesar.
Caesar adalah orang yang aku temui saat sebuah sihir mencoba untuk melukaiku, dengan alasan yang aneh dia berkata jika itu hanya kebetulan tapi saat aku menyadarinya semua perkataannya menjadi omong kosong bagiku.
Kedua adalah Clara.
Seperti yang ku sebut sebelumnya, Clara adalah karakter yang tak ku ketahui. Dia datang sebagai seorang pelayan pribadi saat aku berusia satu tahun dan saat itu lah aku masuk ke dalam tubuh Cornelia. Kepala pelayan bilang jika aku adalah seorang anak yang susah diatur dan tak ingin dekat dengan pelayan, itu menjadi sifat yang cocok untuk Cornelia dewasa yang memandang berbeda dengan orang yang berbeda derajat dengannya.
Ketiga adalah Cassandra.
Saat aku kehilangan kesadaranku dan hampir mati untuk ketiga kalinya, aku masuk ke dalam sebuah dunia yang disebut sebagai ruangan yang berasal dari hatiku. Itu tercipta saat aku ingin mereka ada dan semua itu tak akan ada jika aku tak memiliki sihir. Aku tak bisa melihat wajahnya karena terhalang batang pohon yang besar selain itu aku tak bisa bergerak.
Terakhir adalah seorang wanita bermata Ruby.
Aku menemukan kalimat ini di beberapa buku sejarah kerajaan yang aku temukan, sebuah cerita pernah menyebutkan jika Kaisar Darien memiliki seorang saudari yang bernama Victoria namun karena terlahir berbeda dia tak mendapat perhatian dari seluruh kerajaan dan akhirnya ia melakukan sebuah kejahatan sehingga mendapat hukuman mati.
Keempat orang itu adalah karakter yang tak ku temui namanya di novel ini, aku tak perlu menyelidiki Clara dan Cassandra karena aku yakin jika mereka bersih dan tak memiliki motif untuk membunuhku.
Namun mengingat apa yang pernah Caesar lakukan dan kematian yang wanita itu dapatkan atas kejahatannya aku cukup mencurigai mereka, meski sebenarnya cukup aneh aku mencurigai seseorang yang telah mendapat hukuman mati.
Haruskah aku bertanya pada orang-orang yang berada di kota? Clara mungkin tak akan mengetahuinya kecuali rumor kerajaan dapat tersebar secara luas ke kota-kota di luar sana.
"Itu dia!" ujarku semangat.
"Ada apa Tuan Putri?" tanya Clara.
"Saat Caesar kembali tolong beritahu dia jika aku ingin-" Ucapanku terhenti saat aku kembali berpikir.
Aku bisa mendapatkan hal yang aku inginkan apapun itu kecuali rumor kerajaan di kota, bagaimana mungkin para rakyat ingin berbicara di depan keluarga kerajaan secara terbuka? Itu mustahil!
"Aku hanya ingin dia kemari," ujarku.
"Baiklah," jawab Clara.
Tak ada yang boleh mengetahui niatku untuk mencari rumor kerajaan, bahkan meskipun itu telah berlalu sebelum aku lahir aku memiliki keyakinan jika rakyat tak akan melupakan hal itu.
Waktunya untukku mempersiapkan segalanya sebentar lagi akan datang, aku akan mempersiapkan apa yang akan aku persiapkan di masa depan. Jika ini adalah pertarungan di sebuah permainan maka sebut saja ini double kill.
Ini baru saja di mulai Chelsea, aku akan menunjukkan padamu siapa yang berkuasa di istana ini dan memiliki kasih sayang ayah sepenuhnya.
Aku adalah putri sejati di kerajaan ini dan tak akan ada yang bisa membantahnya termasuk Chelsea dan keluarga Earnest sekalipun!
"Cornelia!" panggil Caesar yang tiba-tiba muncul.
"Apa?" sahutku.
"Ayahmu sangat menyeramkan, kau akan terkejut jika kau berada di sana mendengar apa yang kami bicarakan," ujar Caesar.
"Apa aku terlihat peduli?" jawabku acuh tak acuh.
"Menyebalkan! Ngomong-ngomong kau kelihatan berbeda hari ini, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Caesar.
"Tidak ada, aku hanya berpikir untuk bermain-main secara sembunyi ke luar istana," jawabku.
Caesar terdiam dan menatapku dengan terkejut, telinga anjingnya terangkat mencoba untuk memeriksa apa yang ia dengar ini adalah kebenaran atau ilusi.
"Aku memang sudah mengenalmu cukup lama dan aku selalu menuruti semua yang kau inginkan Cornelia, tapi keluar dari istana?!" tanya Caesar terkejut.
"Apa kau-" Belum selesai aku berbicara dia segera menjentikan jarinya dan saat itulah penampilanku berubah.
"Sekarang kita terlihat seperti anak biasa bukan? Selain itu aku akan menyembunyikan matamu ini agar terlihat sama seperti milikku," ujar Caesar.
"Kita pergi?" tanyaku.
"TENTU SAJA KITA PERGI!" jawab Caesar dengan penuh semangat.
Dia menggunakan sihirnya lagi dan kami sudah berada di tempat yang asing untuk kedua mataku, luar biasa jika tahu begini aku akan melakukannya sedari dulu.
"Ini ... kita benar-benar berada di luar istana?!" tanyaku senang.
"Tentu saja, bukankah aku hebat?" ucapnya sombong.
"Baiklah, kau hebat aku mengakuinya," ujarku.
Banyak orang berjalan dan melakukan kegiatan jual beli, itu membuatku ingin melakukannya juga hanya saja aku tidak membawa uang sepeserpun di sakuku.
Aku berhenti berjalan saat aku melihat sesuatu yang tengah dibakar dan dilumuri saus, bagaimana bisa makanan seperti itu ada di sini?!
"Kenapa? Kau menginginkannya?" tanya Caesar.
"Tentu saja! Aku sudah lama tak memakan cumi-cumi bakar dan yang tengah dibakar di sana itu terlihat lezat," jawabku.
"Kalau begitu ambil ini," ujar Caesar sembari memberikan sekantung uang.
"Apa ini?" tanyaku.
"Meskipun aku tak tahu kenapa ada orang yang bisa menyukai hewan bertentakel itu tapi karena aku baik, aku memberikanmu uang," jawab Caesar.
"Kau tidak membuat ini secara ilegal bukan?" tanyaku penasaran.
"Tentu saja tidak, ini terjamin asli," jawabnya tanpa menatapku.
"Baiklah, aku akan membeli cumi-cumi itu sebelum seseorang lebih dulu mengambilnya," ujarku segera berlari.
Setelah itu kami menghabiskan waktu dengan membeli banyak hal dan kebanyakan dari apa yang kami beli adalah makanan, meskipun ini adalah sebuah tindak kejahatan tapi selama tidak ada yang mengetahui uang itu palsu maka tidak masalah.
Aku sangat senang hari ini bahkan rasa senang itu membuatku tak menyadari apa yang tengah Caesar renungkan, wajahnya terlihat sedih dan marah. Pandangan itu seperti kakak dan ayah, apa aku terlihat kurang peka?
Ini membuatku cemas dan merasa khawatir, haruskah aku bertanya atau Caesar hanya sedang tak ingin diganggu?
Aku penasaran apa yang anak itu pikirkan, semoga dia baik-baik saja.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated as an Evil Princess
RomanceSebuah buku novel romantis berjudul "Princess Chelsea" menceritakan kisah hidup seorang gadis misterius yang lahir di sebuah dermaga dengan lingkungan yang kumuh Banyak orang menduga bahwa gadis itu adalah putri kaisar yang hilang, ciri-ciri yang ga...