Author PoV
Seorang pria dengan wajah datar terus menatap Cornelia dari balkon, gadis itu tampak bergerak dengan sangat lincah untuk menghindari serangan lawannya.
"Tuan Putri sangat hebat, bagaimana bisa dia belajar begitu cepat?" ujar Alger yang berada di sebelahnya.
"Dia ... terlihat seperti mendiang istriku," sahut pria itu yang tak lain adalah Darien, Ayahnya.
Alger menatap Darien dengan senyuman tipis terukir diwajahnya.
"Aku senang kau tidak melarangnya melakukan ini, dia terlihat sangat senang saat memegang pedang itu," ujar Alger, "Kau memberikan pedang itu padanya?" tanya Alger kemudian.
"Ya, aku memberikannya," jawab Darien, "Itu adalah pedang milik Cassandra, dia juga sangat menyukai pedang dan selalu mengajakku berduel ketika aku bekerja, sebuah nostalgia bukan?" Darien tersenyum kecut.
Matanya masih terus mengikuti gerak-gerik Cornelia, ia terlihat cukup terkesan dengan hasil belajar gadisnya selama ini.
"Ngomong-ngomong, bisakah kita berbicara tentang putra pertama Tuan Osvold?" tanya Alger.
"Kenapa? Apa ada masalah?" sahut Darien.
"Kurasa tidak, namun beberapa orang yang Anda perintahkan untuk mengikutinya mengatakan bahwa ... mereka sesekali melihat Tuan Norman berbicara dengan kertas," tutur Alger.
"Baru setahun dia pergi dan kerajaan itu berhasil membuatnya gila," sahut Darien, "Apa hanya itu?" tambahnya.
"Tidak Yang Mulia, beberapa orang juga mengatakan bahwa Tuan Norman selalu melakukan pekerjaannya bersama seorang pria yang misterius," tutur Alger kemudian.
"Pria?" Mendengar perkataan Alger, Darien mengalihkan pandangannya pada sosok Caesar yang sedari tadi menemani Cornelia di belakang.
"Apa Anda mencurigai Tuan Caesar?" tanya Alger.
"Tidak, hanya saja, aku pikir mungkin pria yang kau maksud mengenal Caesar dengan baik," jawab Darien.
"Maksud Anda adalah pria misterius itu juga anggota dari penyihir dengan nama Daan Edelhard?" tanya Alger lagi.
"Benar, hanya ahli sihir seperti mereka yang bisa dengan mudahnya mendekati seorang bangsawan," ujar Darien, "Kita biarkan saja mereka melakukan apapun yang mereka inginkan, selama itu tidak membahayakan Aloycius," tambah pria itu.
"Baik Yang Mulia!" seru Alger.
Darien berbalik dan pergi dari balkon, membiarkan Cornelia berlatih pedang bersama para prajurit.
"Tuan Putri benar-benar bersemangat, dia hebat!!" seru seorang gadis disamping Caesar.
"Kau benar, dia memang hebat!" sahut Caesar tanpa mengalihkan tatapan matanya.
Cornelia melambaikan tangannya pada Caesar dan tersenyum dengan sangat lebar.
"Caesar!! Kau lihat aku? Aku cukup hebat kan?" ucap Cornelia.
"Aku mengakui kemampuan berpedangmu, sekarang istirahatlah di sini," ajak Caesar.
"Tentu," sahut Cornelia.
Saat gadis itu baru saja akan menghampiri Caesar, seorang gadis mendekatinya.
"Tuan Putri!!" seru gadis itu.
"Anna? Ada apa?" sahut Cornelia.
Gadis bernama Anna itu tampak tersenyum senang ketika Cornelia menyebutkan namanya.
"Saya sangat mengangumi Anda! Bisakah saya menjadi pasangan Anda dalam pelatihan selanjutnya?" tanya gadis bernama Anna itu.
"Tentu!" ujar Cornelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated as an Evil Princess
RomanceSebuah buku novel romantis berjudul "Princess Chelsea" menceritakan kisah hidup seorang gadis misterius yang lahir di sebuah dermaga dengan lingkungan yang kumuh Banyak orang menduga bahwa gadis itu adalah putri kaisar yang hilang, ciri-ciri yang ga...