Setelah apa yang terjadi malam itu, aku dan Caesar sering bermain bersama. Tentunya dalam wujudnya sebagai seekor anjing.
Aku juga mendapat banyak pertanyaan dari kak Adolf dan tak keluar dari kamarnya selama seharian, kenapa dia memerahiku hanya karena seekor anjing?
Tentang sihir yang aku dapat entah dari mana semalam, aku tak menceritakan hal itu pada siapapun. Sudah cukup dengan omelan dari kakakku yang mengerikan itu! Aku tak ingin mendapat penderitaan lagi.
Mungkin aku bisa menanyakan hal itu pada ayahku, tentu saja aku tak akan menceritakan tentang semua yang terjadi malam itu terutama bagian di mana seorang anak laki-laki tiba-tiba muncul di tempat tidurku.
"Apa kau menyukainya?" tanya pria yang tengah menemani makan siangku, ayahku.
Saat ini aku dan ayah tengah menikmati waktu makan siang di tamanku, meja yang melingkar di tengah-tengah gazebo itu dipenuhi oleh makanan yang lezat.
"Tentu saja aku menyukainya!" jawabku jujur.
"Kalau begitu makanlah," titahnya.
Sesuai yang ia perintahkan, aku memakan makanan itu dengan lahap seakan-akan aku belum makan dalam waktu yang cukup lama.
Memang tak ada yang bisa menenangkan diriku dengan sangat baik selain makanan, ini baru namanya hidup!
"Apa kau baik-baik saja?" tanya ayah tiba-tiba.
Aku berhenti makan dan menatapnya dengan bertanya-tanya, apa maksudnya bertanya seperti itu ...?
"Aku baik-baik saja," jawabku ragu.
"Baguslah kalau begitu," ujarnya.
"Ayah, ada yang ingin ku tanyakan padamu," ujarku.
"Apa itu?" tanyanya.
"Apa seseorang bisa mengirimkan sihir pada orang lain dengan maksud buruk?" tanyaku.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyanya lagi.
"Tidak-tidak, aku hanya penasaran, Ayah tahu jika aku mulai belajar bukan? Buku-buku di perpustakaan banyak membahas soal sihir," jawabku.
"Kau tidak perlu tahu, lupakan itu!" ucap ayah dengan tegas.
"Baiklah," jawabku dengan suara pelan.
"Yang Mulia!" Seorang pria yang tak kukenal tengah berlari dengan tergesa-gesa menuju ke arah kami, "Maaf jika saya mengganggu waktu Anda bersama Tuan Putri, tapi saya datang kemari untuk memberitahukan bahwa Anda memiliki seorang tamu yang tengah menunggu," ujar pria itu.
"Siapa dia? Jika dia tak punya urusan penting sebaiknya usir saja dia!" pinta ayahku.
"Selamat siang Yang Mulia! Perkenalkan ... nama saya Dallas dari keluarga Earnest," ujar pria lain yang tiba-tiba datang.
Aku membeku saat mendengar namanya, Dallas Earnest adalah seorang Duke yang merawat Chelsea selain itu dia juga adalah salah satu pengguna sihir terbaik dari lima keluarga yang ada.
Tapi tunggu dulu, apa dia kemari bersama Chelsea? Datang untuk memperkenalkan Chelsea seawal ini bukankah itu terlalu gegabah?!
"Tak perlu memperkenalkan diri, aku mengenalmu lebih dari dirimu sendiri," ujar ayah dengan ketus.
"Masih seperti yang saya ingat, Anda begitu dingin dan tak berperasaan. Tapi siapa sangka pria yang dijuluki monster abad ini bisa mengadakan pesta minum teh bersama seorang Tuan Putri," balas pria itu dengan nada mengejek.
Aku tak tahu jika Duke memiliki kepribadian seperti ini, dia tak memikirkan apa yang ia katakan dan apa dampak yang akan ia terima setelahnya.
Apa pria itu tak takut nyawanya melayang?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated as an Evil Princess
عاطفيةSebuah buku novel romantis berjudul "Princess Chelsea" menceritakan kisah hidup seorang gadis misterius yang lahir di sebuah dermaga dengan lingkungan yang kumuh Banyak orang menduga bahwa gadis itu adalah putri kaisar yang hilang, ciri-ciri yang ga...