19

341 59 6
                                    

Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 💜

───────────────

"hm...untungnya hari ini aku tidak ketiduran selama kemarin" ucap Yeji yang baru terbangun dari tidurnya.

"eh...siapa yang mengolesi salep di luka kakiku?" Yeji bertanya-tanya.
"apa aku yang sudah mengolesi nya? Tapi aku tidak merasa begitu"

Akhirnya Yeji menepis semua pertanyaan yang ada di kepalanya itu dan memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya saja.

"wohoo... akhirnya selesai!" teriak Yeji kegirangan karena Yeji pikir hanya ia yang ada di kantor.

Hyunjin yang mendengar teriakan Yeji, dengan cepat menghampiri ruangannya karena cemas.

Tapi saat melihat Yeji berteriak karena senang, rasanya hati Hyunjin langsung lega.

"sangat menggemaskan" ucap Hyunjin dalam hati sambil menatap Yeji yang masih kegirangan.

Yeji buru-buru keluar dari kantor karena ia ingin pergi melihat papanya. Sudah dua hari ini Yeji tidak menemui papanya.

"jangan sampai kau kehilangan jejak Yeji, paham?" ucap Hyunjin pada supirnya.

"baik, tuan"

•••

"sebenarnya kamu mau kemana sih, Ji?" Hyunjin bertanya-tanya karena Yeji tidak langsung pulang ke rumahnya.

"tuan, sepertinya nona Yeji ingin pergi ke rumah sakit"

"apa?"

"benar tuan, di dekat sini ada salah satu rumah sakit elite yang biasanya di datangi oleh orang-orang kelas atas"

"benarkah? Apa luka di kaki Yeji semakin parah sampai dia pergi ke rumah sakit mahal seperti ini?"

Perkataan supir Hyunjin ternyata benar, karena Yeji benar-benar datang ke rumah sakit elite itu.

"kau tunggu aku disini, paham?" perintah Hyunjin pada supirnya itu.

"tapi tuan-"

"jangan membantah!"

"ba-baiklah, tuan"

"Yeji, apa lukamu separah itu?" ucap Hyunjin dalam hati, ia sangat khawatir dengan kondisi Yeji.

Hyunjin terus mengikuti Yeji sampai Yeji bertemu dengan seorang pria.

"nona!"

"kak Junho"

"kenapa nona datang kemari, huh? Bagaimana dengan kaki nona?"

"kakiku sudah mulai membaik, walaupun masih sedikit sakit"

"mari saya bantu nona berjalan"

"makasi ya, kak"

Hyunjin yang melihat Yeji begitu dekat dengan pria itu hanya bisa mengepalkan tangannya.

"kenapa ada banyak sekali laki-laki di sekitar Yeji-ku?!" gerutu Hyunjin dalam hati.

Karena terlalu tenggelam dalam pikirannya di tambah perasaan cemburu, Hyunjin jadi kehilangan jejak Yeji dan laki-laki itu.

Your Reason | Hyunjin Yeji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang