27

429 54 9
                                    

Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 💜

─────────────────────────

"Hyunjin, bangun sayang"

Sejak tadi Tiffany berusaha membangunkan Hyunjin yang sedang tertidur sambil menangis dan menyebut nama Yeji.

"ma...mama, kenapa Hyunjin ada disini?. Bagaimana dengan Yeji? Ye-yeji baik-baik saja 'kan?" tanya Hyunjin gelagapan setelah terbangun dari mimpi buruknya.

"operasi Yeji belum selesai sayang. Kamu habis mimpi buruk?" tanya Tiffany.

"iya ma, Hyunjin mimpi Yeji pergi untuk selamanya" ucap Hyunjin sambil memijat pelipisnya.

"kamu yang tenang ya, Yeji pasti sembuh kok"

Tiffany berusaha menghibur Hyunjin sedangkan Chansung yang melihat kejadian itu menjadi penasaran.

"Ryu, sebenarnya siapa laki-laki itu?" tanya Chansung pada Ryujin.

"emm...dia adalah Hyunjin, om"

"jadi dia adalah orang itu..." gumam Chansung.

Tidak lama kemudian, dokter keluar setelah operasi selesai.

"dokter, bagaimana dengan kondisi putriku?" tanya Chansung.

"operasi nona Yeji berjalan lancar, tapi kondisinya masih kritis. Jika dalam 24 jam nona Yeji masih belum sadarkan diri, itu akan menjadi masalah besar untuk keselamatannya" jelas dokter itu.

Kedua kaki Hyunjin terasa lemas setelah mendengar penjelasan dokter, ia takut mimpinya akan menjadi kenyataan.

"putriku pasti akan sadar dalam 24 jam dokter, jadi tolong lakukan yang terbaik untuk keselamatannya" pinta Chansung.

"kami pasti akan melakukan yang terbaik, tuan. Sebaiknya kalian berdoa agar nona Yeji dapat sadarkan diri dalam 24 jam"

"apa kami boleh menemui Yeji di dalam, dok?" tanya Ryujin.

"untuk sekarang, hanya satu orang yang boleh menemui pasien"

Chansung yang melihat Hyunjin sangat ingin menemui Yeji, akhirnya mengalah.

"masuklah" ucap Chansung pada Hyun.

"apa?"

"kau tidak ingin menemui putriku?"

Tubuh Hyunjin membeku sesaat setelah mendengar ucapan Chansung. Hyunjin pun mengangguk dan masuk ke dalam ruang inap Yeji.

Saat masuk ke dalam ruangan Yeji, Hyunjin memilih duduk di samping Yeji sambil menggenggam tangannya.

"Yeji..., cepatlah sadar. Jangan buat mimpi burukku menjadi kenyataan"

"aku ingin tau kenapa kamu menyelamatkanku, bukankah kamu membenciku? Jadi cepatlah bangun dan jelaskan semuanya padaku" ucap Hyunjin dengan air mata yang sudah mengalir.

•••

Beberapa jam kemudian~

Chansung sudah kembali ke ruangannya karena ia masih harus beristirahat, Tiffany sudah pulang atas permintaan Hyunjin, Ryujin dan Yeonjun juga sedang membeli makanan di luar.

Sekarang hanya tersisa Bomin yang sedang menunggu di luar.

"kapan kamu akan sadar, huh? Kalau kamu tetap keras kepala dan tidak kunjung membuka matamu, maka aku akan pergi sekarang" ancam Hyunjin.

Saat Hyunjin ingin melepaskan genggaman tangannya dengan Yeji, jari Yeji pun tiba-tiba bergerak dan matanya mulai terbuka.

Hyunjin langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Yeji.

Your Reason | Hyunjin Yeji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang