🥀10🥀

439 57 8
                                    

Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 💜

───────────────

"jadi apa kalian setuju dengan syaratku?"

"a-aku-"

"tidak nona, jangan setuju dengan syaratnya!"
"kita pasti bisa menemukan cara lain nona" Junho mencoba mencegah Yeji.

"aku setuju" ucap Yeji tegas namun dengan hati yang hancur.

"nona, apa yang nona katakan?!" ucap Junho yang terkejut dengan keputusan Yeji.

"tidak apa-apa kak, ini semua demi papa" ucap Yeji dengan senyuman di wajahnya.

"tapi nona-"

"baiklah, karena kalian sudah setuju. Gue bakal bayarin biaya rumah sakit bokap lo sampai dia sembuh"

"lihat, gue baik banget kan? Gue mau bayarin biaya rumah sakit papa lo, dasar orang miskin" ucap Yiren lalu pergi meninggalkan Yeji.

"maafin aku Jin, ini semua demi papa" ucap Yeji dalam hati.

•••

Hari kelulusan~

"Hyunjin!"
"selamat ya, lo dapet nilai tertinggi lagi tahun ini" ucap Bomin yang kegirangan karena akhirnya bisa lulus.

"thanks Min"

"lo lagi nyari siapa sih?" tanya Bomin saat melihat temannya itu terlihat sedang mencari seseorang.

"pacar gue lah, dari tadi Yeji gak muncul-muncul"

"paling dia lagi peluk-pelukan dulu sama Ryujin dan Yeon-"
"upss..." Bomin tidak melanjutkan kalimatnya karena tatapan mata dari Hyunjin.

"jangan bikin api cemburu gue keluar" ucap Hyunjin tegas.

"ya udah deh, gue mau kasi selamat ke temen-temen yang lain dulu" ucap Bomin lalu pergi meninggalkan Hyunjin yang masih di lapangan.

"Hyunjin"

"Yeji" Hyunjin berlari menghampiri orang yang sejak tadi ia cari.

"selamat atas kelulusan kita, ya" ucap Yeji dengan senyuman.

"kamu juga ya" ucap Hyunjin.

Yeji langsung memeluk Hyunjin karena ini adalah kesempatan terakhir Yeji untuk memeluk Hyunjin.

"kenapa tiba-tiba kamu meluk aku, hm?" tanya Hyunjin pada Yeji yang masih berada di pelukannya.

"maaf"

"kenapa kamu minta maaf?"

"aku harus pergi"

"maksud kamu?"

"...."

"Yeji jawab!" ucap Hyunjin penuh emosi karena Yeji tidak menjawab pertanyaannya.
"kamu nangis?" tanya Hyunjin saat melihat air mata Yeji.

"selamat tinggal, Hyunjin"

"Yeji maksud kamu-" ucapan Hyunjin terhenti karena Yeji tiba-tiba sudah menghilang di tengah banyaknya kerumunan.

"Yeji! Kamu dimana?!" Hyunjin sengaja berteriak karena tidak menemukan Yeji di manapun.

"hai, Hyunjin"
"kamu lagi ngapain?" sapa Yiren dengan riang karena tentu saja ia sudah tau kalau Yeji sudah meninggalkan Hyunjin.

"bukan urusan lo" ucap Hyunjin dingin.

"ihh...Hyunjin tungguin dong" ucap Yiren yang kesal karena Hyunjin malah pergi meninggalkannya.

•••

"Ryujin"
"lo liat Yeji?" tanya Hyunjin pada Ryujin.

"...."

"jawab Ryu!" Hyunjin menjadi tidak sabaran karena Ryujin tak kunjung menjawab.

"Yeji..."

"Yeji kenapa?!"

"Yeji udah pergi, Jin"

"maksud lo apa?! Yeji pergi kemana?!"

"Y-yeji cuma pamit lewat chat...jadi gue gatau dia pergi kemana"

"gak mungkin! Yeji gak mungkin pergi tanpa bilang ke gue" ucap Hyunjin yang tak percaya dengan ucapan Ryujin.

"aduh...pasti pergi bareng Yeonjun deh" ucap Yiren untuk memanasi suasana.

"heh cewek genit, lo jangan asal nuduh temen gue ya!" ucap Ryujin yang kesal.

"tapi ucapan gue ada benarnya kan? Sekarang aja Yeonjun gak ada disini tuh"

"Lo jangan ngajak gue ribut deh, punya bukti apa lo kalau Yeji pergi sama Yeonjun, hah?!"

"ya...gue gak punya bukti apa-apa, tapi gue yakin Yeji pergi bareng Yeonjun"

"bener-bener ya lo-"

"cukup! Sekarang yang penting itu kita harus cari tau Yeji pergi kemana, bukannya malah bertengkar!" ucap Hyunjin yang frustasi.

"sebenarnya kamu kemana, Ji?" Ucap Hyunjin dalam hati.

•••

Rumah Sakit~

"nona!"
"nona baik-baik saja?" tanya Mikyung saat melihat Yeji datang dengan air mata.

"aku baik-baik aja, bi" ucap Yeji agar pelayanannya itu tidak khawatir.

"bagaimana bisa nona baik-baik saja setelah nona memutuskan pergi meninggalkan tuan muda Hyunjin" ucap Junho yang baru saja sampai.

"apa?!"
"t-tapi bukankah nona sangat mencintai tuan muda Hyunjin?" tanya Mikyung yang terkejut.

"i-itu..."

"biar saya yang menjelaskan pada bibi Mikyung, nona" ucap Junho yang di balas anggukan oleh Yeji.

"begini...nona memutuskan untuk pergi meninggalkan tuan muda Hyunjin karena syarat dari nona Yiren"

"nona Yiren?"

"ya, nona Yiren adalah teman sekolah nona Yeji dan nona Yiren berjanji akan membayar biaya rumah sakit tuan Chansung sampai tuan sembuh, tapi nona Yeji harus memenuhi syarat itu"

"n-nona..., nona tidak perlu melakukan semua ini...hiks" tangisan Mikyung pecah saat mendengar apa yang Junho katakan.

"tidak apa-apa bi, ini semua demi papa" ucap Yeji yang mencoba tegar walaupun sebenarnya hati Yeji benar-benar hancur.

"tapi tuan Chansung tidak akan menyukai keputusan nona..." ucap Mikyung.

"aku tau...tapi ini satu-satunya pilihan untuk saat ini, bi" ucap Yeji sambil menghapus air matanya.

"Yeji minta maaf pa...semoga papa bisa ngerti keputusan yang udah Yeji ambil" ucap Yeji dalam hati sambil melihat papa-nya yang masih terbaring lemah di dalam ruangan rumah sakit.

••💜••

Mengsedih 😭😭

Yiren bener" minta di santet onlen keknya ༎ຶ‿༎ຶ

───────────────────

To be continued...

Your Reason | Hyunjin Yeji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang