18

348 63 3
                                    

Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 💜

───────────────

"pagi, pak" ucap Yeji menyapa Yeonjun di ruangannya.

"pagi, Ji"
"karena kita cuma berdua, jangan pakai bahasa formal, oke?"

"baiklah"
"ini beberapa dokumen yang gue kerjain pas lembur kemarin"

"lo bener-bener ngerjain ini semua kemarin?" tanya Yeonjun yang kagum dengan hasil pekerjaan Yeji.

"tentu saja"

"ada apa? Kenapa wajahmu terlihat tidak ceria?"

"tidak apa-apa, kemarin aku terjatuh dan luka di kakiku jadi semakin parah"

"astaga! Kenapa lo ceroboh banget sih, Ji?"

"ya namanya musibah, hehe"

"baiklah, seharusnya hari ini lo gak usah kerja, Ji"

"gue gapapa, Jun"
"kalau gitu gue balik ke ruangan-"

"tidak perlu!" suara berat Hyunjin membuat Yeji tidak dapat melanjutkan kata-katanya.

"selamat pagi, pak" ucap Yeonjun dan Yeji bersamaan.

"mulai hari ini Yeji akan menjadi sekertaris saya"

"apa?" tanya Yeji terkejut.

"tapi pak, Yeji itu sekertaris saya. Jadi bapak gak bisa ambil Yeji seenaknya" tolak Yeonjun.

"Ryujin yang akan menggantikan Yeji sebagai sekertaris kamu"

"tapi pak-"

"tidak ada yang boleh membantah perintah yang sudah saya keluarkan" ucap Hyunjin dan pergi begitu saja.

"Ryu, kenapa tiba-tiba Pak Hyunjin milih lo jadi sekertaris gue sih?!" tanya Yeonjun pada temannya itu.

"gue juga gatau, Jun. Tiba-tiba aja Pak Hyunjin udah milih gue"

"dia gak bisa asal ambil keputusan dong, dia bahkan gak ada konfirmasi apapun ke gue sebelumnya" Yeonjun terlihat kesal dengan keputusan Hyunjin.

Melihat reaksi Yeonjun, entah kenapa hati Ryujin sedikit merasa sakit. Ini seperti Yeonjun tidak ingin Ryujin menjadi sekertaris nya. Ada apa dengan semua perasaan ini?"

Sedangkan Yeji masih mematung di tempat karena keputusan Hyunjin yang secara tiba-tiba.

•••

"mulai sekarang, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik" ucap Hyunjin saat Yeji masuk ke dalam ruangannya.

"ba-baik pak, mohon bantuannya"

"ini semua dokumen yang harus kamu kerjakan hari ini"

"tapi pak, apa ini tidak terlalu banyak?" tanya Yeji yang terkejut melihat banyaknya dokumen yang di berikan oleh Hyunjin.

"tidak, ini bahkan belum ada setengah dari seluruh dokumen yang harus kamu kerjakan" ucap Hyunjin dengan santai.

"ya?" Yeji benar-benar hanya bisa ternganga.

"kenapa? Kamu keberatan?"

"ti-tidak pak, saya akan menyelesaikan dokumen ini dengan baik"
"kalau begitu saya permisi" pamit Yeji untuk kembali ke ruangannya.

Your Reason | Hyunjin Yeji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang