13

374 61 3
                                    

Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 💜

───────────────

Kafetaria~

Sejak tadi Yeji sudah berusaha agar tidak keluar dari ruangannya karena ia takut bertemu dengan Hyunjin.

Tapi apa daya, perut Yeji sudah tidak bisa menahan rasa lapar lagi.

"Yeji kamu mau pesan apa?" tanya Ryujin.

"terserah kamu aja Ryu, aku ngikut" jawab Yeji.

"lo gak nanyain gue mau makan apa, hm?" tanya Yeonjun pada Ryujin.

"nggak tuh, gue gak tertarik" jawab Ryujin acuh.

"jahat banget sih, gue jadi sedih" ucap Yeonjun dengan mata berkaca-kaca.

"aduh, lo drama banget sih jadi orang"

"ya udah sih Ryu, tanya aja dia mau makan apa" ucap Yeji yang tak tahan melihat ulah kedua sahabatnya ini.

"iya iya..., Pak Choi Yeonjun kami tercinta, bapak mau makan apa ya? Mau saya pesenin?" ucap Ryujin dengan senyum terpaksa.

"saya ngikut kalian berdua aja, ya" ucap Yeonjun dengan suara yang sangat manis.

Ryujin pun pergi untuk memesan menu makan siang.

Yeojun terus saja memperhatikan gerak-gerik Ryujin sambil tersenyum.

Yeojun terus saja memperhatikan gerak-gerik Ryujin sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aduh manis bgt sih senyumnya 😭)

"ekhem..." Yeji sengaja menyadarkan lamunan Yeonjun karena sejak tadi Yeonjun memperhatikan Ryujin tanpa berkedip.

"lo gapapa, Ji?" tanya Yeonjun.

"gapapa"
"lo suka ya sama Ryujin?" goda Yeji.

"ng-nggak tuh, kenapa lo nanya gini tiba-tiba sih?!" tanya Yeonjun gelagapan.

"lo yakin sama jawaban lo barusan?" tanya Yeji memastikan.

"ya-yakin lah"

"tapi menurut penglihatan gue, lo itu kaya suka sama Ryujin"
"ya mungkin ini cuma perasaan gue aja sih"

"i-itu pasti cuma perasaan lo doang"
"mana mungkin gue suka sama Ryujin"

"ya udah gue percaya"
"padahal gue berharap omongan gue waktu kita SMA dulu terwujud, lo sama Ryujin pacaran hahah" ucap Yeji sambil tertawa puas.

"terus aja ketawa, harga diri gue sebagai atasan lo kayanya udah gak ada sama sekali, ya"

"ya emang, lo-nya aja yang baru sadar, hahaha" tawa Yeji semakin pecah.

"jahat banget sih lo ketawa di atas penderitaan sahabat sendiri" ucap Yeonjun sambil mengerucutkan bibirnya.

"ih gemes banget sih atasan aku ini" ucap Yeji yang masih sedikit tertawa.

"ada apa nih..., tadi aku liat kamu ketawa mulu, Ji"
"apa Yeonjun kita membuat kesalahan? Aku bisa membantu untuk menertawainya"

"wah...bagus sekali karena aku tidak memiliki satu pun pendukung disini" ucap Yeonjun kesal.

"maafkan kami, pak Choi Yeonjun"
"tapi saya dan Yeji adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan"

"lalu kalian nganggep gue apaan, huh?!"

"udah Ryu, kasian Yeonjun wkwkwk" ucap Yeji sambil tertawa.

"disini hanya Yeji yang ngerti perasaan gue" ucap Yeonjun dramatis.

Tawa Yeji dan Ryujin pecah saat melihat drama Yeonjun yang sangat dramatis.

Tetapi di ujung kafetaria, Hyunjin yang melihat Yeji tertawa lepas dengan Yeonjun itu sangat menggangu dan Hyunjin benci itu.

"sekarang ada masalah apalagi? Kenapa lo selalu marah sejak kita sampai di kantor ini, huh?" tanya Bomin yang melihat Hyunjin meremas gelas yang ada di tangannya.

"gue benci pemandangan di kantor ini"

Bomin pun mengikuti arah pandang mata Hyunjin, tentu saja Bomin tau jika temannya itu sedang cemburu.

"mereka sering melakukan itu" ucap Bomin.

"siapa?"

"Yeji dan dua temannya, mereka bertiga sangat terkenal di kantor ini karena persahabatan mereka" jelas Bomin.

"kenapa lo menjelaskan hal yang sudah pasti akan terjadi? Bahkan mereka sudah terkenal sejak SMA, cih!" ucap Hyunjin sambil membuang muka.

"kalau lo udah tau, harusnya lo gak cemburu dong, Jin"

"gimana gue gak cemburu, bayangin aja orang yang lo cinta dekat dengan laki-laki lain di depan mata lo sendiri. Jelaslah gue cemburu"

"iya iya...gue paham maksud lo, tapi lo harus belajar tahan emosi dong"

"mungkin gue bisa tahan emosi untuk masalah yang lain, tapi tidak untuk masalah Yeji"

"hm...kalo udah bucin mah emang susah" ucap Bomin sambil menggelengkan kepalanya.

"gue bakal nunjukin rasa benci gue di depan Yeji"

"ya?!" tanya Bomin yang terkejut dengan ucapan Hyunjin barusan.
"ke-kenapa tiba-tiba?"

"gue bakal deketin Yeji dengan rasa benci yang gue punya"
"dengan begitu Yeji gak akan pergi lagi dari gue"

"maksud lo?
"bukannya kalau lo nunjukin rasa benci lo, Yeji bakal pergi lebih jauh dari lo?" tanya Bomin yang bingung.

"justru kalau gue nunjukin rasa cinta gue ke Yeji, dia bakal lebih menjauh dari gue"

"bener juga sih..., apapun itu gue bakal dukung lo, Jin"

"thanks, Min"

"aku pasti bisa cari tau apa yang sedang kamu sembunyikan, Yeji" ucap Hyunjin dalam hati.

••💜••

Ayo kasih semangat buat kang Haje kitaahhh 🤭!

Hwaiting!

───────────────────

To be continued...

Your Reason | Hyunjin Yeji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang