26. 👀

434 53 11
                                    

Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 💜

─────────────────────────

Setelah berbicara dengan Hyunjin, Yeji menghentikan langkahnya saat ingin keluar dari area taman.

Yeji terus mengingat momen kebersamaannya dengan Hyunjin selama beberapa waktu terakhir, entah kenapa sekarang Yeji merasa tidak yakin dengan keputusan yang ia ambil.

"apa aku benar-benar bisa melepas Hyunjin?" gumam Yeji.

Yeji kembali melanjutkan langkahnya sebelum akhirnya ia memilih untuk kembali mengejar Hyunjin.

"aku tidak bisa melakukan ini, semoga semua belum terlambat" batin Yeji sambil berlari ke arah Hyunjin berada.

"huh...itu Hyunjin!"

Yeji sangat senang saat melihat Hyunjin masih ada di taman.
Tetapi saat Yeji ingin memanggil nama Hyunjin, ia melihat ada sebuah truk yang sedang melaju ke arah Hyunjin.

"tidak! Hyunjin, awas!!"

tinnn...!

Yeji berhasil mendorong Hyunjin dan menyelamatkannya dari kecelakaan itu tapi sayang, Yeji-lah yang harus menjadi korbannya.

"Yeji!" Hyunjin berlari menghampiri tubuh Yeji yang sudah mengeluarkan banyak darah.

"Yeji buka matamu! Aku mohon...!" Hyunjin berusaha membuat Yeji sadar, tapi tidak ada respon apapun.

"halo..., Hyunjin! Lo baik-baik aja kan?!"

Hyunjin langsung menggerakkan pandangannya setelah mendengar suara Bomin yang masih tersambung di telpon.

"Min, tolong gue! Ye-yeji kecelakaan!"

"apa?! Sekarang kalian ada dimana, huh?!"

"gu-gue ada di taman dekat kantor, sekarang gue mau bawa Yeji ke rumah sakit, kita ketemuan disana"

"oke, gue siap-siap sekarang"

Hyunjin di bantu oleh orang-orang di sekitar taman menuju mobilnya untuk membawa Yeji ke rumah sakit.

Rumah sakit~

"Hyunjin! Gimana dengan keadaan Yeji?" tanya Bomin yang baru saja sampai.

"dokter masih memeriksa nya"
"gue takut Yeji kenapa-napa, Min"

"Jin, lo tenang ya, Yeji pasti kuat. Apa keluarga Yeji sudah tau tentang kejadian ini?"

"iya gue udah kabarin Ryujin untuk memberitahu keluarga Yeji"

Beberapa saat kemudian dokter akhirnya keluar setelah memeriksa kondisi Yeji.

"dokter bagaimana dengan keadaan Yeji?" tanya Hyunjin cemas.

"kondisi nona Yeji cukup parah, tuan. Kami harus melakukan operasi untuk menyelamatkan nona Yeji" jelas dokter itu.

"la-lakukan apa saja dok, asalkan Yeji selamat. Apapun yang terjadi anda harus bisa menyelamatkan Yeji"

"tentu saja tuan, saya akan melakukan yang terbaik. Kalau begitu saya harus menyiapkan peralatan operasi terlebih dahulu"

"baiklah dokter, terimakasih"

Tak lama setelah dokter itu pergi, Tiffany datang ke rumah sakit dengan terburu-buru.

"Hyunjin! Apa yang terjadi pada Yeji, hm?" tanya Tiffany.

"mama kok bisa ada disini?" tanya Hyunjin bingung.

"Bomin tadi udah ngabarin mama, gimana kondisi Yeji?"

"Yeji harus operasi, ma"

"kamu yang tenang ya, Yeji pasti baik-baik aja"

"Hyunjin takut Yeji kenapa-napa, ma. Seharusnya Hyunjin lepasin Yeji dari dulu agar kejadian seperti ini tidak terjadi"

"stt...kamu gak boleh menyalakan diri sendiri, ya. Kamu harus yakin kalau Yeji akan baik-baik saja" kata-kata Tiffany hanya di balas anggukan oleh Hyunjin.

"dimana putriku?!" tidak lama kemudian Chansung datang bersama dengan Ryujin dan Yeonjun serta Junho.

"Jin, bagaimana keadaan Yeji?" tanya Ryujin pada Hyunjin.

"Yeji akan di operasi sebentar lagi"

"apa kau yang sudah membuat kondisi putriku seperti ini, hah?!" tanya Chansung dengan marah.

"maaf om, ini semua salah saya. Seharusnya saya tidak bertemu dengan Yeji hari ini" ucap Hyunjin sambil menundukkan kepalanya.

"kalau sampai terjadi sesuatu pada putriku, aku pasti akan menuntut mu!"

"om tenang dulu ya, Yeji pasti baik-baik aja" Ryujin berusaha menenangkan Chansung.

Sedangkan Tiffany membawa Hyunjin untuk menjauh dari Chansung agar tidak membuat keributan.

"kamu gapapa kan sayang?" tanya Tiffany pada putranya itu.

"perkataan om Chansung bener, ma. Ini semua terjadi karena Hyunjin"

"sayang, berapa kali mama harus bilang, hm. Ini semua bukan salah kamu, lebih baik sekarang kamu berdoa supaya operasi Yeji berjalan dengan lancar, oke?"

"iya, ma"

Operasi pun di mulai dan memerlukan waktu yang cukup lama. Selang beberapa jam kemudian, lampu di luar ruang operasi pun padam dan menandakan bahwa operasi sudah selesai di lakukan.

"dokter, bagaimana keadaan Yeji?" tanya Hyunjin saat melihat seorang dokter keluar dari ruangan.

"maaf tuan"

"ke-kenapa, kenapa kau minta maaf?! Yeji baik-baik saja 'kan?!"

"kami sudah berusaha semaksimal mungkin tuan, tapi nyawa nona Yeji tidak dapat-"

"Cukup! Yeji-ku pasti baik-baik saja!"

Hyunjin langsung menerobos masuk ke dalam ruangan operasi untuk memastikan bahwa kondisi Yeji baik-baik saja.

"Yeji, bangun sayang. Kamu bisa denger aku kan? Hm?. Yeji, buka mata kamu!" Hyunjin berteriak histeris di samping tubuh Yeji yang sudah tidak merespon apapun.

"tuan, kami tau ini sulit. Tapi anda harus menerima kenyataannya" ucap dokter itu.

"Yeji tidak mungkin meninggalkanku! Dia adalah wanita yang kuat, dia tidak mungkin pergi begitu saja!"

Hyunjin tetap berusaha membangunkan Yeji, tapi usahanya sia-sia saja.

"bukan ini yang aku mau. Kalau aku tau akhirnya akan seperti ini, sejak awal aku tidak akan mau mencarimu"
"maafkan aku Yeji, ini semua adalah kesalahanku"

•The End•
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tapi boong 😌🤣 (maap ✌️)

─────────────────────────

Tunggu lanjutannya ya para readers 🤣.

Apakah sad ending? 🧐

Kalian tim happy or sad?

─────────────────────────

To be continued....

Your Reason | Hyunjin Yeji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang