Hari ini Anin sedang mengunjungi psikiater, untuk mengobati nya dari bisikan-bisikan kata 'pembunuh'.
Ya. Anin mengalami depresi karena setelah di perlakukan kasar oleh Abi, Anin juga di bentak serta dicap sebagai pembunuh.
Sedangkan Abi masih setia mendampingimendampingi Naomi yang saat ini sedang istirahat pasca kuret.
Ayah dan Farez sedang mengumpulkan segala bentuk bukti yang ada untuk menghancurkan Naomi. Mulai dari kasus pembulian yang sering ia lakukan pada rekan junior model, dan masih banyak lainnya.
"Anak itu masih dirumah sakit rez?"
"Masih pak. Bahkan dia membawa semua bajunya dan menginap di rumah sakit"
"Bener bener gila! Saya ga habis pikir bakal segila ini anak saya. Ya Allah kamu tau rez, saya seperti melihat orang yang berbeda dari Abi yang saya kenal. Saya ga nyangka, padahal selama setahun belakang an Abi kelihatan bucin sama Anin, ternyata mungkin itu cuma pelampiasan menunggu jalang itu."
"Iyah pak saya juga geram pengen nonjok anak bapak itu. Tapi Anin pernah ngomong sama saya, kalo suatu saat ini bakal terjadi Abi milih Naomi, jangan ada yang salahin Abi. Tapi salahin Anin yang belum bisa rebut hati Abi." Farez menahan emosi, "bahkan sudah disakiti pun Anin tetap melindungi anak bapak! Hati saya ikut nyeri pak, padahal saya ga punya hubungan darah sama Anin."
"Entahlah... Saya juga kecewa sebagai ayah, kecewa karena ga bisa didik Abi dengan benar. Sekarang kita do'ain aja riz semoga menantu kesayangan saya bisa sembuh dari trauma nya. Sembari kita cari bukti buat hancurin jalang itu"
"Iya Pak"
***
"Bunda" Panggil Anin yang saat ini sedang duduk di gazebo.
"Iyah sayang Anin butuh sesuatu?" Tanya bunda.
"Maafin Anin ya bun..." Ujar Anin sayu
"Loh kenapa minta maaf sayang. Menantu bunda ga salah apa-apa kok. Justru Bunda yang minta maaf, anak Bunda nyakitin kamu..." Ujar Bunda memeluk bahu Anin.
"Maafin Anin belum bisa kasih cucu.."
"Ngga sayang. Kamu ga salah. Bunda memang ingin cucu dari kamu, tapi itu semua sudah garis tangan Allah kuasa Allah ga perlu kamu minta maaf oke?" Ujar Bunda menyemangati
"Makasih Bun, setidaknya mertua Anin tidak ikut membenci Anin karena Anin belum bisa kasih cucu"
"Sayang dengerin Bunda, Allah ngasih cobaan kepada hambanya tanda bahwa Allah sayang sama hamba-Nya. Allah yakin Anin bisa bangkit, ikhlas ya nak ikhlass. Bunda Ayah sama Intan selalu support kamu" Bunda memeluk erat Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
JodohKu Milyader (COMPLETED)
RomansaAnindita Maharani Seorang gadis SMA kelas 3 yang memiliki sifat ceria, jujur, dan ceroboh. Sebagai mantan ketua OSIS di sekolah SMA Bina Bangsa, Anin dikenal sebagai perempuan tegas. Meskipun memilik kulit coklat terang, tak membuat kecantikan nya s...