Anindita Maharani
Seorang gadis SMA kelas 3 yang memiliki sifat ceria, jujur, dan ceroboh. Sebagai mantan ketua OSIS di sekolah SMA Bina Bangsa, Anin dikenal sebagai perempuan tegas. Meskipun memilik kulit coklat terang, tak membuat kecantikan nya s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senin pun tiba
Mengingat hari ini ada studitour, aku pun terburu-buru untuk segera berangkat, karena guru menyuruh untuk berkumpul sebelum pukul 06.30, katanya menghindari macet.
Akupun sampai dikelas
"Assalamualaikum Rina sayang" Sapa ku pada Rina
"Wa'alaikummussalam bep" jawab Rina
"Eh Rin lu bawa roti ngga, gw laper nihh tadi buru-buru"Tanya ku sembari memegang perut
"Bawa ko, udah hafal gw mah sama kebiasaan elu, nih nih" Jawab Rina sembari memberikan roti.
"Makasih bep, terbaekkk"ujar ku kegirangan.
"Anak-anak ayo masuk bis 4 yaa untuk kelas IPA 4" ucap seorang guru masuk ke kelas.
"Baik bu" jawab serempak.
"Rina ayo gece, kita harus duduk didepan" Ucap ku tergesa-gesa
Aku bersama Rina lari, agar mendapat kursi di depan, maklum kami memang anaknya suka melihat-lihat jalanan, jadi harus duduk di depan heheh.
Sesampainya di bus
"Yeay duduk depan"ujar ku kegirangan
"Iyah nin, b aja elah hyper amat" jawab Rina malas
Tiba-tiba Hasbi menyapa
"Rina, Anin gw duduk sini ya, gw ga kebagian duduk dibelakang, udah pada penuh" tanya Hasbi meminta izin
Rina pun melirik aku seolah bertanya, aku hanya mengangguk saja. Toh tidak ada salahnya juga duduk bersebelahan dengan Hasbi, aku kan harus membiasakan diri karena memang aku sekelas tentunya tidak bisa menghindarinya.
"Yaudah duduk aja" jawab Rina
"Makasih" ujar Hasbi
Jadi posisi duduk kami adalah aku duduk dipojok dekat jendela, Rina ditengah, dan Hasbi dipinggir.
Selama perjalanan, bus kami dipenuhi dengan nyanyian anak laki-laki yang duduk dibelakang, katanya sebagai pelepas suntuk karena macet. Memang ya, Jakarta sepagi apapun kita berangkat tetap saja kejebak macet. Dan Rina pun tertidur, dipundak ku, memang anak pelor tempel molor susah hahah. Aku pun hanya diam saja memandangi jalanan, tanpa berniat mengajak ngobrol Hasbi.
"Mmmm Nin, gw bawa camilan, lu mau?"Tanya Hasbi
"Ngga bi, makasih" jawab ku seadanya
"oh ok" ucap Hasbi dengan kikuk
Anin kenapa ya? Ngga biasanya cuek gitu.
Tak terasa hampi 2 jam perjalanan, kami pun sampai. Dan segara berkumpul di lapangan Pabrik, dan mendapat beberapa pengarahan dari petugas yang akan memandu kami berkeliling. Pemandu langsung mengajak kami berkeliling, agar tidak memakan waktu.
