Hari ini Abi pulang dari rumah sakit, hanya semalam menginap. Karena Abi yang meminta untuk segera pulang, untunglah diperbolehkan. Namun apabila ada keluhan lain harus segera kerumah sakit.
"Beneran mas udah gapapa?" Tanya Anin ragu
Abi mengangguk, "Iyah mas ga betah dirumah sakit"
"Tapi kan itu lukanya masih pada sakit"
Abi menggenggam tangan Anin dan berjalan beriringan keluar dari kamar, "Kan ada kamu yang rawat mas" Abi menoleh dan tersenyum.
Akhirnya Anin menyerah, dan membiarkan Abi menuntunnya untuk pulang.
Sudah ada pak Yanto yang menunggu di depan rumah sakit. Abi membukakan pintu untuk Anin masuk terlebih dulu, dan disusul oleh Abi.
Mobil pun bergerak menuju apartemen kami yang ada di Tangerang. Sesampainya disana, kami duduk diatas sofa yang sudah sedikit berdebu. Dengan tangan Abi yang masih menggengam tangan Anin, tak melepaskan nya sedikit pun sejak dirumah sakit.
"Mas lepas ih tangannya. Keringat ini" Anin berusaha melepas genggaman tangan Abi, namun Abi justru mempererat genggamannya.
Abi menggeleng, "Nggapapa, biarin aja. Mas masih meyakinkan diri mas kalo ini ga mimpi."
Anin mengernyitkan dahi, Abi melanjutkan "Mas masih ga percaya kamu mau balik sama mas, dan kita balik ke apartemen lama kita" Abi mengusap pipi Anin, "Makasih ya, makasih bersedia balik sama suami brengsek kamu ini." Abi tersenyum tulus, dengan setetes air mata jatuh dari pipinya.
Anin tersenyum, balik mengusap pipi Abi, mengusap bekas air mata Abi, "Jangan kecewa kan aku lagi ya mas"
Abi menganggukkan kepala, "Pasti!"
Untuk sesaat Abi dan Anin hanya saling pandang, menatap mata pasangan satu sama lain. Perlahan Abi memajukan wajah nya, sedangkan Anin terdiam kaku. Hingga 5 cm lagi bibir mereka akan menempel.
Ingatan Anin terlintas saat Abi dan Naomi berciuman dihadapan nya, hingga membuat Anin memalingkan wajahnya secara spontan. Dan berakhir Abi mengecup pipi nya.
Abi memundurkan kepala, sedangkan Anin menunduk kembali merasa sakit kala mengingat hari itu. Lantas Anin berdiri.
"Emm, aku mau ke toilet dulu" Anin berlalu dari hadapan Abi dan masuk ke kamar mandi. Menghindari Abi.
Abi yang menyadari Anin menghindari nya, menyenderkan tubuhnya di sofa. Menutup matanya dengan lengan
Bodoh!
Anin pasti inget kejadian 'itu' makannya menghindar!Dia jijik sama lo Bi!
Harus nya lo sadar diri!Anin mau balik sama lo aja udah syukur. Gausah harap lebih.
Pasti sulit untuk dia, apalagi kejadiannya di hari penting pernikahan kalian. Pasti berbekas di ingatannya.
Abi merutuki diri nya sendiri, dan terus menerus mengucapkan kata maaf dalam hatinya. 🥺
Anin pun kembali dari toilet namun membawa sebuah vakum. Seperti nya Anin akan beres beres membersihkan debu, mengingat sudah 6 bulan apartemen ini tidak diisi.
"Mas pindah tidur di kasur gih, lanjutin istirahat disana, jangan tidur an di sofa" Anin memegang bahu Abi.
Abi pun membuka matanya, "Kamu mau ngapain?"
"Beres-beres mas, tuh liat sofa nya banyak debu" Anin menunjuk kearah sofa yang Abi dudukin.
"Gausah" Abi menarik Anin untuk duduk dan mengambil alih vakum yang dipegang Anin, "Biar mas aja."
![](https://img.wattpad.com/cover/276871141-288-k878679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JodohKu Milyader (COMPLETED)
RomanceAnindita Maharani Seorang gadis SMA kelas 3 yang memiliki sifat ceria, jujur, dan ceroboh. Sebagai mantan ketua OSIS di sekolah SMA Bina Bangsa, Anin dikenal sebagai perempuan tegas. Meskipun memilik kulit coklat terang, tak membuat kecantikan nya s...