25. Maaf dari Mertua

896 29 2
                                    

Hari ini Abi bertekad untuk kerumah orangtua Anin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Abi bertekad untuk kerumah orangtua Anin. Memperbaiki segala hubungan yang telah ia rusak. Meminta maaf atas segala kesalahannya.

"Assalamu'alaikum" Ujar Abi

"Wa'alaikumussalam" Jawab Bagas membuka pintu, "Mau ngapain? Cari ka Anin lagi? Ngga ada." Bagas kembali menutup pintu, namun ditahan oleh Abi.

"Ngga Bagas, saya kesini mau ketemu Mamah sama Bapak." Ujar Abi lembut

"Ngga ada. bapak sama mamah pergi. Gatau pulang jam berapa." Ujar Bagas ketus

"Yaudah saya tunggu disini aja, boleh?"

Bagas maju menghadap Abi, "Mau ka Abi apa sih? Bukannya kalian udah cerai? Terus mau apa lagi ka Abi kesini? Setelah sebelumnya ka Abi marah-marah hina ka Anin matre!"

Abi menunjukkan kepala,"saya mau meminta maaf sama Mamah dan Bapak. Saya mengakui kesalahannya saya, kemarin saya begitu emosi. Saya juga minta maaf sama bagas, bagas boleh puk---" Belum sempat Abi melanjutkan omongan nya, Bagas sudah lebih dulu memukul wajahnya.

Abi hanya diam tanpa melawan, "Pukul saya sepuasnya" Abi menambah ucapan sebelum nya

Bugh

Bugh

Bugh

"BAGAS BERHENTI" Ujar Bapak yang tiba-tiba sudah kembali kerumah bersama Mamah.

"Kamu apa-apa an sih gas. Ini kaka ipar mu loh! Kenapa main hajar aja" Ujar mamah, membantu Abi berdiri.

Namu bukannya berdiri Abi justru langsung bersujud di kaki Bapak.

"Eh eh Abii, kamu ngapain" Ujar Bapak yang ikut berjongkok memegang bahu Abi, "Bangun Abi. Jangan seperti ini"

"Saya minta maaf Pak, saya mohon maafin saya" Ujar Abi yang masih bersujud.

"Iyah saya maafin, tapi kamu bangun dulu. Kita ngobrol di dalam rumah, ga enak kalo ada tetangga yang lihat." Ujar Bapak menuntun Abi untuk bangun dan mengikuti nya menuju ruang keluarga.

Setelah duduk, Bapak menyuruh mamah membuat kompres an untuk muka Abi.

"Sebenarnya ada apa ini? Kenapa Bagas tiba-tiba menghajar Abi?" Tanya Bapak dengan bijak tanpa tersirat sedikit pun rasa marah.

"Dia yang minta sendiri dipukul pak" Ujar Bagas santai.

"Jaga bicara mu Bagas! Dia tetap lebih tua dari mu" Ujar Bapak tegas

"Gapapa pak, memang betul yang diucapkan Bagas. Saya meminta nya untuk memukuli saya, agar saya mendapatkan maaf nya" Abi menghadap Bapak dengan pandangan penuh penyesalan. "Pak, maafin Abi... Maafin Abi yang udah nyakitin Anin anak perempuan Bapak...

Maafin Abi yang begitu mudahnya mentalak Anin, karena rasa marah dalam diri..

Maafin saya pak... Hiks" Kalimat terakhir di iringi isak tangis.

Bapak pun berdiri dan berpindah duduk di samping Abi, memeluk nya dari samping. Mengusap bahu Abi, "Bi... Kamu sudah saya maafkan, saya tau semua orang pernah melakukan kesalahan, maka dari itu kami memaafkan mu. Tapi jujur meskipun saya tidak mengetahui alasan kenapa Abi begitu mudahnya mentalak Anin, karena Anin sendiri pun tidak cerita, tapi Bapak cuma kecewa."

Lagi-lagi Abi tercengang dengan kebaikan Anin. Anin tidak menceritakan sama sekali permasalahan nya, Anin begitu menjaga kehormatan suaminya. Hal tersebut tentu saja semakin menambah rasa penyesalan dalam diri Abi.

"Maaf Pak..." Abi masih menundukkan kepala.

"Kalau memang Abi sudah tidak mencintai anak Bapak, Abi bisa pulangkan Anin pada Bapak"

Abi mendengar hal itu panik, menghadap Bapak, memegang tangan Bapak dengan menggeleng kan kepala dengan cepat, "Ngga pak hiks... Abi sangat mencintai Anin Pak. Abi yang salah, Abi yang brengsek Pak. Maaf maaf. Abi tau Abi ga pantas ngomong begini, tapi berikan Abi kesempatan untuk kembali bersama Anin Pak, Abi mohon... Hiks"

"Jangan Pak! Jangan dikasih restu, ka Anin udah disakiti, ga rela aku!" Ujar Bagas

Bapak yang melihat Abi menangis dengan wajah lebam menjadi tak tega, lantas Bapak memeluk Abi, "InshaAllah Bapak izinkan tapi semua keputusan balik lagi sama Anin yaa. Jangan dipaksakan..." Ujar Bapak melepas pelukannya dengan Abi.

"Bapaaaaa" Rengek Bagas, "Kenapa diizinin sih."

"M-makasih Pak" Abi tersenyum sangat bahagia

"Bagas, dengarkan Bapak. Setiap manusia pasti memiliki kesalahan, kita sebagai manusia hanya bisa mengikhlaskan dan memaafkan. Saat Bapak video call dengan Anin, saat Anin menceritakan dirinya dan Abi bercerai, ada kesedihan dari mata dan tutur katanya. Bapak pahaam itu. Anin mencintai Abi, jadi Bapak sebagai orangtua hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anak Bapak. Toh keputusan nya tetap di Anin kok, Bagas" Ujar Bapak

Abi yang menyimak pembicaraan Bapak, hanya menunduk, Anin mencintai dirinya? Apakah masih ada rasa cinta itu dihatinya? Setelah semua yang aku lakukan padanya.

Bagas hanya mendengus sebal. Mamah pun datang, duduk disampinv Abi memberikan kompres an yang sudah ia buat.

"Nih kamu kompres, biar ga bengkak nantinya. Saya tau pukulan Bagas itu sakit, karena Anin sama Bagas sama-sama atlit beladiri." Mamah terkekeh

Abi hanya tersenyum dan menerima kompres an tersebut, lalu menatap ibu mertuanya. "Mah.. Maafin Abi" Ujar Abi

"Iyah mamah maafkan. Sudah yaa, jangan dibahas lagi" Mamah tersenyum.

Sungguh nikmat mana lagi yang engkau dustakan Abii. Diberikan mertua yang tidak membenci mu meskipun telah menyakiti hati anak perempuannya. Ditambah istri yang menutupi aib suaminya sendiri. Sungguh sangat menyesal kamu Abi.

JodohKu Milyader (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang