𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟖

88 4 0
                                    

Bau masakan dari dapur membuat Alaska terbangun dari tidurnya. Cowok itu mengusap matanya kemudian meraih ponsel untuk melihat pukul berapa sekarang ini.

"Hoaamm..." Baron menguap. Dia ikut terbangun dari tidurnya.

Semalam, Baron memilih untuk tidak pulang. Dia khawatir bila meninggalkan Rheana di markas. Walaupun ada Alaska disini, tetap saja Baron khawatir.

Alaska bangkit dari sofa, melangkah menuju sumber bau makanan yang ia hirup.

"Ini aku bikin buat kalian berdua. Dimakan ya, aku mau pulang"

"Bentar, biar gue anter"

"Gak usah kak, aku udah terlalu ngerepotin kak Alaska" Ucap Rheana.

"Yakin lo mau pergi sendirian subuh-subuh gini? Gak ada kendaraan umum di luar" Tanya Alaska, sementara Rheana hanya diam bingung, "Dahlah, tunggu bentar, nanti gue anterin pulang"

"Yakin lo mau pergi sendirian subuh-subuh gini? Gak ada kendaraan umum di luar" Tanya Alaska, sementara Rheana hanya diam bingung, "Dahlah, tunggu bentar, nanti gue anterin pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana kamu semalam na? Kenapa di telfon gak di angkat-angkat?" Tanya Rudy, ayah Rheana.

"Nginep di rumah temen" Jawab Rheana.

"Rhea...seharusnya kamu gak seperti itu kemarin. Kakak khawatirin kamu, bahkan sampai gak bisa tidur" Ujar Tika, Bundanya.

"Rhea capek bun. Gak tau lagi gimana caranya hadapin kakak" Ucap Rheana, setelah selesai memakai sepatunya, gadis itu berdiri, "Rhea mau sekolah, bye bun, bye ayah"

Rheana melangkahkan kakinya keluar rumah. Dia langsung melihat Baron di depan pagar rumah nya.

"Bareng?" Tanya cowok itu.

"Gak, gue mau pergi sendiri" Jawab Rheana, dia menutup kembali pagarnya kemudian melangkah.

Baron mengikuti nya. Setelah berkali-kali dibujuk, akhirnya Rheana ingin ikut. Mereka sampai setelah sepuluh menit perjalanan.

Rheana turun dari motor setelah motor Baron berhenti di parkiran. Tanpa berterimakasih, gadis itu melangkah pergi  mendahului Baron. Untungnya Baron mengerti, cowok itu sama sekali tidak marah kepada Rheana.

Baron mengikuti gadis itu dari belakang, hingga pada akhirnya langkahnya terhenti saat Alaska datang menghampiri Rheana.

Alaska meletakkan topi putih ke atas kepala Rheana kemudian melangkah begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun.

Tangan Rheana terangkat mengambil topi di kepalanya, dia baru sadar bahwa topi tersebut adalah topinya yang tertinggal di markas Killcrusher.

"Halo anak baru" Key menyapa, "Abis dari mana semalem?" Tanyanya.

"Bukan urusan lo" Rheana melangkah namun kembali terhenti ketika tangan Key menahannya.

"Iyuhh.." Key menepis tangan Rheana, "Jijik gue megang tangan cewek yang udah gak suci" Katanya.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang