𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟐𝟎

73 2 0
                                    

"Pagi..."

Rheana membuka matanya, dia tersenyum saat melihat Rafael duduk disampingnya. Rheana menarik satu tangan Rafael untuk dia peluk. Dia masih mengantuk.

"Bangun nana.." Rafael menyentuh kepala adiknya, menyuruhnya untuk terbangun, "Liat, aku bawa apa buat kamu"

"Ehm..kakak jangan ribut, aku ngantuk.." Gumam Rheana.

"Kakak bikinin susu buat Rheana, ada roti selai kacang juga. Makan ya na"

Rheana menganggukkan kepalanya, matanya masih terpejam karena mengantuk.

"Kakak masakin air ya, supaya Rheana mandinya gak kedinginan"

Rheana akhirnya terbangun lantaran tidak nyaman mendengar kakaknya mengoceh terus sedari tadi. Gadis itu mengusap matanya, menatap Rafael dengan mulut yang melengkung ke bawah.

"Kakak mah ribut" Kesalnya.

Rafael hanya tertawa pelan menanggapinya, dia bangkit kemudian mengambil segelas susu untuk adiknya.

Rheana menerima dan langsung meneguknya.
"Makasih" Dia memberikan gelas itu kembali ke Rafael.

Rafael mengangguk-anggukkan kepala, kemudian memberikan roti untuk Rheana.

"Kakak masakin air ya Rheana"

Rheana menggeleng, "Gak usah, ngapain capek-capek masakin air. Kan di dalem kamar mandi ada air hangat"

"Yaudah! Cepet-cepet mandinya" Rafael menarik tangan Rheana ke arah kamar mandi, padahal Rheana masih mengunyah roti di mulutnya.

"Ngapain buru-buru sih kak, rhea masih mau rebahan" Ucap Rheana.

"Mau ke taman..bunda gak mau di ajak, Rheana aja ya yang ikut kakak"

Rheana mengangguk pasrah, dia kemudian menutup pintu kamar mandi, Rafael masih setia menunggunya di luar sana.

"Kakak siapin baju kamu ya Rheana!" Teriak Rafael dari luar.

"Terserah!"

Rheana tertawa melihat Rafael berlarian kesana kemari bersama anak-anak kecil di taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rheana tertawa melihat Rafael berlarian kesana kemari bersama anak-anak kecil di taman. Kakaknya itu memang selalu seperti ini, pergi ke taman setiap hari minggu untuk bertemu dan bermain dengan anak-anak di taman.

Saat di bandung dulu, Rafael juga seperti ini. Tak bisa libur ke taman setiap hari minggu. Dia selalu datang, terkadang membawa cemilan untuk anak-anak. Itulah mengapa banyak anak-anak yang menyukainya.

"Kakak!" Rheana berteriak memanggil kakaknya.

Rafael menoleh, dia berlari girang ke arah Rheana, "iya?" Tanyanya dengan nafas yang terengah-engah.

"Aku mau beli minum dulu ya, kakak tunggu disini" Rafael menganggukkan kepalanya menanggapi perkataan adiknya.

Rheana pun melangkahkan kaki ke arah warung yang berada di dekat taman.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang