[JANGAN JADI SILENT READER YA! VOTE SETIAP CHAPTER UNTUK LEBIH MENGHARGAI PENULIS]
𝗥𝗵𝗲𝗮𝗻𝗮 𝗔𝘇𝘂𝗿𝗮 adalah gadis berusia tujuh belas tahun yang menyukai seorang 𝗔𝗹𝗮𝘀𝗸𝗮 𝗗𝗮𝗻𝗶𝘀𝘄𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗿 yang merupakan ketua geng Killcrushe...
Alaska terbangun dari tidurnya saat mendengar suara keras dari luar yang memanggilnya. Itu suara Gino.
Alaska menoleh ke samping, ia tersenyum melihat Rheana masih tertidur lelap. Dengan jahilnya, Alaska menyentuh hidung gadis itu. Rheana sempat bergerak, lalu kembali diam. Rheana masih setia memeluk lengan kanan Alaska.
Alaska bangkit, dia menyingkirkan tangan Rheana perlahan, lalu mengecup dahi gadis itu.
Alaska menaikkan selimut hingga ke leher Rheana kamu dia turun dari kasur.
Tok tok tok!
Alaska membuka pintunya. Di depan, ada Baron, Gino, dan keempat gadis lainnya yang memandang dirinya dengan tatapan panik.
"Why?" Tanya Alaska, "Ganggu aja pagi-pagi" Sambungnya.
"Kak, Rhea hilang" Ucap Sarah.
"Oh"
Respon Alaska membuat mereka semua terdiam bingung.
Baron menatap kesal cowok di hadapannya, "Rheana ilang ka! Kok lo malah gak peduli gini"
Alaska tertawa pelan, dia kemudian bergeser. Pintu yang masih terbuka, memperlihatkan Rheana yang masih tertidur lelap di atas kasur Alaska.
Mereka makin terkejut mendapati Rheana berada di sana.
"Lo...abis ngapain?" Tanya Baron.
"Abis ngapain? Ya tidur lah, baru aja bangun" Jawab Alaska.
"Ngapain dia di situ? Bukannya kemarin dia tidur di kamar kalian?" Kali ini Baron bertanya kepada keempat teman Rheana.
Sarah menggelengkan kepalanya, karena memang dia tidak tahu kenapa Rheana bisa berada di kamar Alaska.
"Ceritanya panjang" Ucap Alaska seolah-olah tahu apa yang Baron pikirkan sekarang. Cowok itu kembali menutup pintu kamarnya, lalu melangkah mendekati Rheana.
Alaska memandang gadis itu, tak tega untuk membangunkannya. Ia pun memilih untuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rheana melotot terkejut saat melihat Alaska yang baru saja memakai kaus putih di tubuhnya. Begitu dia berbalik, Rheana kembali berpura-pura tidur.
Alaska terkekeh, dia sadar bahwa tadi Rheana melihatnya. Cowok itu langsung naik ke kasur, berbaring di samping Rheana seraya menatap wajah cantik gadisnya itu.
Rheana membuka sedikit sebelah matanya, dia tersenyum, salah tingkah karena Alaska menatapnya seperti itu.
"Why, hm?"
Suara rendah Alaska membuat Rheana semakin menggila. Jantungnya berdetak dengan kencang. Rheana kemudian membuka matanya, seketika matanya bertemu dengan mata indah Alaska.