𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟐𝟕

67 2 0
                                    

Pagi ini, Alaska sudah bersiap-siap untuk pergi menjemput Rheana. Semalam, Rheana sudah mengatakan bahwa dirinya diizinkan pergi, lagipula ayahnya sedang berada di luar kota.

Alaska pun melangkah menuju keluar kamar. Dia membawa ransel di punggungnya.

"Mau kemana lagi?" Tanya Bimo saat melihat putranya sudah rapih, ditambah lagi dia membawa ransel di punggungnya.

"Ada acara, dua hari" Jawab Alaska.

"Pergi ama pacarnya dia tuh pa..Alaska kan punya pacar. Kemarin pacarnya datang kesini" Ujar Lintang.

Bimo langsung mendekat, menatap intens wajah putranya. Bimo menyentuh dagu Alaska menggerakkan kepala cowok itu ke kanan, kiri dan atas.
"Aman" Ucap Bimo.

"Kamu pacarannya gak aneh-aneh kan?" Tanya Bimo.

"Enggak lah" Jawab Alaska, "Pacaran ya pacaran kayak biasa. Gak aneh-aneh"

"Bohong! Terus ngapain kemarin lo bawa cewek lo ke kamar?" Tanya Lintang.

Bimo juga baru mengingatnya. Kemarin supirnya mengadu bahwa Alaska membawa seorang gadis kedalam kamar. Supir Bimo sempat khawatir Alaska akan berbuat macam-macam disana.

"Pak supir juga ngadu ke papa soal itu. Kamu beneran gak macem-macem kan ka?"

"Enggak pa...Alaska gak berani ngerusak anak orang" Ucap Alaska seraya menatap Lintang, "Dah deh, Alaska pamit" Cowok itu berjalan keluar rumah. Dia menaiki mobilnya kemudian pergi menjauh dari kawasan rumah.

Di tempat lain, Rheana kini sedang sibuk merapihkan barang-barangnya. Dibantu oleh Rafael.

Rafael sangat suka membantu adiknya menyiapkan segala hal. Seperti saat ini, dia tengah melipat pakaian Rheana, kemudian memasukkannya kedalam tas biru gadis itu.

Sanking senangnya membantu Rheana, Rafael juga sampai ikut membantu Rheana membujuk sang ayah agar adiknya itu diizinkan untuk ikut bersama Alaska. Untungnya, Ayah mereka mengizinkan.

"Nanti, Rheana hati-hati ya disana. Jangan telat makan, jangan terlalu capek, jangan lupa mandi supaya gak bau, jangan—"

"Iya iya! Cerewet!" Rheana bangkit, dia mengambil tas nya, kemudian membawanya ke luar.

Tak lama setelahnya, bel rumah berbunyi. Siska yang mendengarnya segera menghampiri pintu lalu membukanya. Dia mendapati Alaska tengah tersenyum ke arahnya, cowok itu membawa sebucket bunga.

"Pagi Bunda Siska yang cantik. Ini aku bawa buat bunda" Alaska memberikan bunga tersebut kepada Siska.

"Ya ampun...bagus banget. Makasih Alaska" Ujar Siska.

Rheana keluar, dia bingung melihat bunda nya memegang bunga.
"Pacar lo siapa dah?" Tanya Rheana.

Alaska hanya menyengir, ia pun menarik tangan Rheana agar gadis itu berada di sampingnya.
"Alaska pinjem anaknya ya. Janji deh bakal Alaska jaga sampai pulang nanti. Nanti kalau Rheana gak nurut, Alaska bilang ke bunda. Pokoknya setiap satu jam sekali Alaska bakal laporan terus ke bunda"

Siska terkekeh pelan menanggapinya, dia mengusap kepala Alaska, "Iya, jangan lupa jagain anak bunda"

Siska terkekeh pelan menanggapinya, dia mengusap kepala Alaska, "Iya, jangan lupa jagain anak bunda"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang