𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟒

108 4 0
                                    

"Kak...mau gak masuk klub musik kita?"
Rheana menoleh kebelakang, di belakangnya ada dua adik kelas yang tersenyum seraya menawarkan brosur kelas musik kepadanya.

Rheana mengambil brosur tersebut, membaca-baca apa yang ada disana.
"Nanti aku pikir-pikir ya"

"Iya kak, terimakasih"

Kedua adik kelas itu pergi. Rheana meletakkan brosur tersebut di sampingnya, dia kembali menonton cowok-cowok yang tengah bermain basket di lapangan. Rheana mengarahkan kameranya kesana, mendengar langkah kaki, gadis itu langsung menoleh ke sampingnya dan tanpa sengaja memotret Killcrusher yang tengah berdiri di sampingnya.

"Bibi!!!" Gigi yang semulanya duduk, kini berdiri, dia langsung memeluk tangan Rino.

"Hmm...mulai dah mulai!" Regas menatap sinis sepasang kekasih itu.

"Hush!" Rino menendang bokong Regas, membuat Regas menyingkir dari hadapannya.

"Kalian mau duduk disini ya? Yaudah kita pergi" Sarah bangkit, dia memegang pergelangan tangan Rheana. Rheana hanya diam menatap Alaska. Cowok itu tengah berdiri menatap kedepan.

Merasa tengah diperhatikan, Alaska menoleh, saat itu juga Rheana membuang pandangannya.

"Marah lo?" Tanya Alaska kepada Rheana.

Rheana menggelengkan kepalanya, "Enggak" Jawabnya.

Alaska memutar bola matanya malas, dia melangkah selangkah kesamping, membuat dirinya berada dekat dengan Rheana.
"Kak!" Ucap Alaska.

"Bener ternyata kata key, lo gak sopan" Tambah Alaska, cowok itu kembali bergeser menjauh dari Rheana. Matanya kembali menatap murid-murid yang tengah bermain basket.

Rheana terdiam, dia masih melirik Alaska. Baron daritadi memperhatikan Rheana, dia tau pasti bahwa Rheana menyukai Alaska. Rheana melakukan hal yang sama saat bertemu dengannya dulu.

"Lo semua kalo mau disini, disini aja, jangan kemana-mana" Ujar Alaska. Cowok itu duduk selonjoran, diikuti oleh yang lainnya. Hanya Baron saja yang masih berdiri menatap Rheana.

Rheana sadar, dia berdecih. Rheana ingin pergi namun teman-temannya meminta untuk tetap berada disana.

"Jangan pergi lah, kapan lagi lo liat pemandangan begini" Ujar Sarah.

"Eh?"

Killcrusher menoleh ke arah Sarah dan Rheana. Hanya Alaska saja yang tidak perduli dengan pembicaraan kedua orang itu.

"Apa apa?? Pemandangan apaan si?" Tanya Gino, "Lo semua pada mau liat pemandangan apaan?"

"Itu loh kak, mereka pada mau liat anak-anak main basket. Katanya keren, liat aja kak Juan tuh telanjang dada, ototnya keliatan" Jawab Gigi, "Keren ih, Kotak-kotak perutnya"

Rino memandang kekasihnya dengan tatapan jengkel.

"Buka no! Buktiin punya lo lebih kecetak jelas!" Seru Arkana seraya menepuk perut Rino.

"Apaan dah!" Rino menepis tangan Arkana, dia berdiri kemudian duduk disamping Alaska.

Tersadar kekasihnya marah, Gigi mendekat, memeluk cowok itu dari belakang. Rino hanya diam, tidak perduli diperlakukan seperti apa. Dia terlalu kesal mendengar ucapan Gigi.

Cemburuan? Itulah Rino.

"Ganggu!" Sentak Alaska, "Sana kalo mau bucin-bucinan, jangan disamping gue"

"Ih" Gigi menjauh, cemberut menatap Alaska, kemudian dia menyingkir mendekati Rheana.

"AYO KAK! SEMANGAT!" Sarah dan Milen berteriak menyemangati Juan yang tengah memantulkan bola.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang