𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟔

99 4 0
                                    

"Ikut gue"

"Kemana?"

"Ikut aja!" Alaska menarik tangan Rheana pergi menuju parkiran. Disana ada banyak murid Jujitsu dan juga Judo, beserta Killcrusher yang tengah duduk di atas motor mereka masing-masing.

Mereka memilih untuk tidak berpulang terlebih dahulu, karena di luar ada geng torpedo menghalangi gerbang SMA Garudatta.

Begitu Alaska datang, raut kekhawatiran di wajah mereka mulai menghilang. Alaska terkekeh pelan.
"Lo semua pinter bela diri, kenapa gak maju aja nonjokin mereka?" Katanya.

"Bukan masalah pinter bela diri atau enggak. Masalahnya, ini urusan geng kita, mereka gak perlu ikut campur. Yang ada masalah malah nambah gede. Lo mau geng kita di bubarin?" Ujar Arkana.

Alaska hanya diam, matanya menatap teman-temannya, "Lo semua kenapa kesini?" Tanyanya.

"Disuruh Jordan" Jawab Regas.

"ALASKA! MANA LO?! TAKUT?"

Alaska mendengar teriakan itu, dia langsung berjalan mendekati gerbang sekolah. Anggota lainnya hendak ikut, namun Alaska langsung menaikkan tangan seolah melarang mereka untuk ikut campur.

Dari kejauhan, Rheana menatap satu cowok yang tengah berdiri di dekat pagar. Wajahnya terlihat tidak asing dimatanya, namun Rheana tidak dapat mengingat siapa dia.

"Apa?" Tanya Alaska.

Lintang tersenyum miring, "Urusan kita belom kelar. Kenapa lo kabur waktu itu?" Tanya balik Lintang.

"Gue masih punya rasa kemanusiaan, gue gak mau lo beserta temen-temen aneh lo mati di tangan Killcrusher" Jawab Alaska, "dan kalau sekarang tujuan lo mau ngajak kita tawuran. Lo salah alamat, sekolah bukan tempatnya tawuran"

"Wih" Lintang bertepuk tangan.

"Kenapa? Ada yang lucu?" Tanya Alaska, "Gue bener kan? Sekolah tempat menimba ilmu, bukan tempat tawuran. Kalau emang lo mau ngajak gue tawuran, ayo kita ketemu di tempat lain, asal jangan disini"

Disisi lain, Rheana masih berusaha berpikir, berusaha untuk mengingat siapa cowok itu. Selang semenit, Rheana melotot, dia langsung berlari mendekati cowok itu, menatapnya dengan tajam. Killcrusher yang berada di parkiran terkejut, mereka ikut lari mendekati Rheana. Mereka tidak ingin Rheana ikut menjadi korban kekacauan Torpedo.

"Ngapain sih na, ayo pergi" Baron menarik tangan Rheana tapi Rheana menepisnya.

"Gue gak mau ya!" Sentaknya, Rheana memandang tajam Lintang, "Gue pasti gak salah, Lo cowok yang udah bully kakak gue! Iya kan?! Ngaku lo!" Rheana mendorong Lintang tanpa merasa takut sedikitpun.

Lintang tertawa pelan melihat Rheana yang terus mendorong nya. Lintang tidak berpindah posisi sama sekali.

"Lo tau?! Gara-gara lo! Kakak gue sekarang sakit mental!"

"Ini peliharaan baru lo?" Tanya Lintang kepada Alaska, "Yang lo maksud siapa sih cantik? Gue gak ngerti lo ngomong apa..." Katanya.

"Jangan pura-pura gak tau lo anjing! Kakak gue Rafael, Cowok yang pernah ada di satu sekolah yang sama kayak lo! Dia yang lo bully abis-abisan!" Kesal Rheana, wajahnya mulai memerah.

"Oh si orang gila itu kakak lo" Lintang tertawa pelan, dia menoleh ke arah teman-temannya, "Guys, liat! Ada adeknya orang gila disini"

Rheana mengepalkan tangannya. Dia sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya, alhasil gadis itu langsung menendang kemaluan Lintang tanpa ragu.

"Akh" Lintang merintih kesakitan, dia menatap tajam Rheana, "Lo!"

Baron dan Alaska berdiri di depan Rheana, melindungi gadis itu.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang