𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟏𝟔

74 2 0
                                    

"Lo kenapa bisa gini, Alaska?" Tanya Baron. Dia, Alaska dan Rheana sedang berada di ruang tamu sekarang.

Kemana Siska dan Rafael?
Siska pergi ke kamar dan menyuruh Rafael ikut bersamanya. Dia membiarkan ketiga orang itu berbicara di ruang tamu. Siska pikir, ini masalah kisah kasih anak muda, dia tidak pantas hadir disana apalagi ikut campur masalah mereka.

Padahal kenyataan nya, Baron tidak bermaksud datang untuk membahas tentang kisah kasih. Dia hanya ingin memberikan boneka untuk Rheana, tidak lebih dari itu.

Namun, saat melihat wajah sahabatnya babak belur, mulailah dia mengeluarkan banyak pertanyaan. Sayangnya, Alaska sama sekali tidak menjawab.

"Punya kuping kan ka? Lo denger kan gue nanya apa dari tadi" Ucap Baron yang mulai kesal, "Mulut juga jangan lupa di pake. Lo bukan hello kitty yang gak punya mulut"

"Ngapain lagian nanya gitu ron? Lo tau sendiri gue udah biasa dapetin luka gini" Ujar Alaska.

"Biasa apaan? Lo jarang keliatan gini. Lo selalu bisa ngelawan setiap kali ada yang hajar lo" Kata Baron, "Sekarang, kasih tau gue ka! Siapa orangnya? Siapa yang berani ninju bos KC?!" Baron mulai marah.

"Gapapa ka, bilang aja..lo gak perlu sembunyiin apapun lagi" Kata Rheana, "Lo punya kita untuk jadi tempat bercerita lo. Tempat buat ceritain segala keluh kesah lo. Jangan ragu ka, kita disini"

"Lebay amat sih, cuma luka kecil gini"

"Lo bonyok ka!" Sentak Baron, "Siapa yang giniin? Bokap lo? Lintang? Ngomong!"

Alaska menghela nafasnya, dia merotasikan mata kemudian menatap Baron dengan raut wajah datarnya.

"Gue gak mau libatin siapapun disini. Ini masalah keluarga" Ucap Alaska dengan tenang, "Gue gak kenapa-napa, lo berdua gak perlu khawatir"

"Besok gak usah ke sekolah dulu, ka. Kondisi lo lagi begini soalnya"

"Gue gak ngerasa sakit ron, gak ngerasain apa-apa. Gue juga harus sekolah, gue gak bisa bolos walaupun itu sehari" Kata Alaska.

"Gue ijinin, besok gue datengin wali kelas. Dan nanti, lo harus balik ke markas. Jangan buang-buang duit buat ke hotel. Gue tau lo punya banyak keperluan" Baron kini menatap Rheana di samping Alaska. Lagi-lagi cowok itu hanya bisa menghela nafasnya lalu bangkit, "Gue balik deh. Inget ka, lo harus pulang ke markas.."

"Ciiee yang abis nge-date kemarin!" Sarah memandang jahil Rheana yang baru saja masuk kedalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ciiee yang abis nge-date kemarin!" Sarah memandang jahil Rheana yang baru saja masuk kedalam kelas.

Rheana menggelengkan kepalanya, "Enggak, siapa yang nge-date?"

"Gak usah bohong. Kemarin gue liat lo pulang bareng kak Alaska. Gue gak yakin lo beneran di anter pulang. Pasti lo berdua nge-date kan?"

Rheana memutar bola matanya malas. Dia kemudian meletakkan tas nya ke kursi. Matanya sempat melirik ke luar jendela. Biasanya di jam seperti ini, Alaska berjalan melewati kelas nya. Seperti nya cowok itu benar-benar tidak hadir ke sekolah hari ini.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang