Kondisi saat ini di salah satu TPU di jakarta sangatlah ramai. Ada puluhan bahkan hampir ratusan motor di depan TPU tersebut.
Motor-motor tersebut di dominasi oleh motor sport dan itu semua adalah motor dari anggota Killcrusher dan juga Torpedo. Mereka kompak datang ke makam Baron untuk memberikan penghormatan, karena hari ini, adalah hari peringatan satu tahun kematian Baron Vernando, sosok laki-laki yang selalu maju paling depan bila melihat teman-temannya kesusahan.
Dia satu-satunya anggota yang pemikirannya paling dewasa, satu-satunya member paling adil, dan paling mudah luluh hatinya.
Baron juga anggota yang sabar. Bila Alaska marah, Baron hanya bisa diam, dia tidak akan melawan walaupun tahu bahwa dirinya tidak bersalah.
Sekarang, sosok itu sudah tidak ada lagi. Semenjak kepergiannya, Killcrusher merasa seperti ada yang kurang. Tak ada lagi Baron yang biasa mereka ejek, tak ada lagi Baron yang selalu mengoceh bila markas berantakan.
"Satu tahun...satu tahun lo gak ada disini bareng sama kita. Killcrusher kesepian tanpa lo ron.." Ujar Regas.
Jordan mengusap pundak Regas saat melihat cowok itu hendak menangis.
Alaska berjongkok di dekat makam Baron, ia meraih setangkai bunga mawar yang terlihat masih baru.
"Rheana datang lagi ya?" Alaska mengeluarkan suaranya. Dia tahu, setiap kali Rheana mengunjungi Baron, gadis itu selalu membawa bunga mawar.Alasannya, karena dulu Rheana sering diberikan bunga mawar oleh Baron. Bunga terakhir yang Baron berikan, Rheana tinggalkan hingga layu. Rheana menyesal, jadi dia datang setiap hari ke makam Baron untuk memberikan bunga mawar kepadanya.
"Lo gak perlu khawatirin Rheana lagi ron...Rheana bakala gue jaga sebaik mungkin. Lo juga gak perlu khawatirin gue lagi, gue sehat sekarang, papa juga udah gak pernah mukul gue lagi. Gue baik-baik aja ron.." Gumam Alaska.
"Pantes di depan banyak motor, rupanya kalian ada disini"
Mereka semua menoleh, melihat Key dan kelima gadis berseragam SMA Garudatta datang.
Alaska menaikkan sebelah alisnya, bingung melihat Rheana memegang setangkai mawar merah di tangannya.
"Loh, kamu baru dateng?" Tanya Alaska.
Rheana menggelengkan kepalanya, "Udah daritadi, tapi aku nunggu mereka di sana" Rheana menunjuk ke arah warung di seberang TPU.
"Terus mawarnya?"
"Oh itu.." Rheana maju, dia berjongkok di samping Alaska, bibirnya melengkung tersenyum melihat nisan dengan ukiran nama Baron, "Yang kamu pegang, mawar dari Bunda... Dan ini dari aku" Rheana meletakkan mawar tersebut di atas makam Baron.
"Baron....lo gak kangen sama gue? Kenapa lo gak pernah muncul di mimpi gue sih?" Tanya Key. Mereka semua lantas menatap ke arah Key.
"Gimana mau kangen, dia aja selalu risih setiap kali ada lo" Celetuk Regas.
"Regas...jangan cari ribut ah" Sarah menepuk pundak Regas.
"Iya maaf sayang..."
"Benci banget gue liat lo gas" Key menatap sinis Regas, lalu dia berjongkok di samping nisan Baron, mengusapnya perlahan, "Gue kangen lo..."
"Gue lebih kangen lagi" Ucap Rheana, mata Key langsung menatap Rheana, Rheana terkekeh seketika, "Kita semua kangen dia key.."
Alaska menghembuskan nafasnya pelan, dia berdiri, lalu meletakkan tangan kanannya di dada kirinya.
"Untuk manusia baik, yang rela mengorbankan nyawa untuk teman-temannya"
![](https://img.wattpad.com/cover/280088687-288-k355620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEALASKA [END]
Подростковая литература[JANGAN JADI SILENT READER YA! VOTE SETIAP CHAPTER UNTUK LEBIH MENGHARGAI PENULIS] 𝗥𝗵𝗲𝗮𝗻𝗮 𝗔𝘇𝘂𝗿𝗮 adalah gadis berusia tujuh belas tahun yang menyukai seorang 𝗔𝗹𝗮𝘀𝗸𝗮 𝗗𝗮𝗻𝗶𝘀𝘄𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗿 yang merupakan ketua geng Killcrushe...