𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟑𝟒

70 2 0
                                    

"Seharusnya lo sadar dari awal kalau Yoga itu bukan orang yang pantas buat lo lawan" Yoga memandang remeh Rheana yang tangannya dan kakinya telah ia ikat dengan tali.

Cuih.

Rheana meludahi wajah cowok di hadapannya. Membuat Yoga semakin kesal. Ia menghapus air ludah Rheana yang mengenai pipi nya menggunakan tisu, lalu kembali mendekati Rheana, cowok itu mencekik leher Rheana, tangannya berusaha membuka satu persatu kancing baju Rheana.

Rheana hampir menangis di buatnya, lama-lama dia takut kepada Yoga. Andai saja tadi dia ikut bersama Alaska, dia tidak akan mengalami kejadian seperti ini.

"Ka..." Lirihnya saat bibir Yoga mulai menyentuh lehernya. Rheana memberontak pun tak akan membuat dirinya selamat dari Yoga. Terkecuali jika memang ada orang yang datang menyelamatkan nya.

"Leher lo wangi" Ucap Yoga seraya memandang wajah Rheana.

"Jangan gini ga...please..gue bakal nurutin apa yang lo mau, tapi tolong jangan lecehin gue kayak gini" Rheana mengeluarkan air matanya.

"Hm..." Yoga mengusap dagu nya, lalu menggelengkan kepala, "enggak ah, gue penasaran, lo rasanya gimana"

Yoga kini mengecup dahi Rheana, "Seharusnya lo gak perlu takut. Udah pernah sama Alaska kan? Anggap aja rasanya sama"

"Jangan ngelawan ya sayang.."

Rheana menangis, "Yog, please jang..."

Yoga mencium bibir Rheana dengan kasar, tiga kancing atas seragam Rheana sudah terbuka. Tangan Yoga tak berhenti mengusap tubuh Rheana.

BRUM!!

Yoga menghentikan kegiatannya, dia menoleh ke arah kaca belakang. Rheana mulai merasa aman saat mendengar suara motor-motor tersebut, dia yakin itu adalah anggota Killcrusher. Sekalipun bukan, Rheana harap mereka datang untuk membantu.

"Shit!" Yoga memukul kursi di sampingnya. Dia menatap kesal Rheana, "Gue pastiin setelah ini lo gak bakal aman" Yoga mencekik leher Rheana.

"Aakh..lep..lepas" Rheana berusaha sekeras mungkin agar cengkraman pada lehernya melonggar.

BRUK!

Rheana melirik ke arah seseorang yang baru saja melompat naik ke depan mobil.

"Ala...ska..." Lirihnya saat melihat sepatu orang itu.

PRANG!

Kaca mobil pecah saat Alaska memukulnya menggunakan kapak hitam di tangannya.

Alaska berjongkok, menatap tajam Yoga, kemudian tatapannya beralih ke arah Rheana yang matanya sudah sembab karena menangis.

"Kenapa gak mau ikut tadi, hah?" Tanya Alaska.

Rheana hanya bisa diam dan terus mengeluarkan air matanya. Alaska terlihat menyeramkan jika sudah marah seperti itu.

"Percuma ka, cewek lo udah gue cekek gini, lo bisa apa?" Tanya Yoga dengan nada menantang.

"Lo mau kapak gue ngebelah pala lo ga?" Tanya Alaska, "Atau mau gua hancurin muka lo pake kaki gue?" Tanyanya lagi.

"Coba aja, tapi sebelum itu, cewek lo bakal mati duluan"

Alaska mulai frustasi. Dia menggerakkan kepalanya ke samping.

PRANG!

Kaca jendela di samping Yoga pecah karena lemparan batu besar yang juga mengenai punggung belakang Yoga.

"AKH!" Seketika Yoga melepaskan cengkraman tangannya pada leher Rheana.

Alaska menyentuh tombol untuk membuka kunci pada mobil.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang