"Ini" Rheana memberikan jaket hitam milik Baron kepada pemiliknya, "Makasih ya udah mau pinjemin jaketnya" Katanya.
Baron tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"Jaket gue yang lama, masih ada di rumah lo kan"Rheana menepuk dahinya, "Aduh lupa!" Ucapnya, "Besok gue bawa ya"
Baron menggelengkan kepalanya, ia mengusap kepala Rheana dengan perlahan, "Buat lo aja. Lagian juga lo suka banget ama jaket itu"
Rheana tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Memang jaket Baron yang tertinggal di rumahnya sangat disukai oleh Rheana.
"Gapapa nih buat gue?" Tanyanya.
Baron menganggukkan kepala, "Kalau lo mau ya ambil, kalau gak mau ya kasih anaknya bibi aja" Jawab Baron.
"Bibi udah balik ke kampung, jaket nya buat gue aja" Ucap Rheana, "Gue masih suka jaket nya"
"Kok bisa lo suka ama jaket jelek kayak gitu"
"Gak tau"
Baron tertawa pelan, dia berjalan, diikuti oleh Rheana di sampingnya.
"Lo tau? Gue merasa jadi cewek keren kalo make jaket itu" Kata Rheana, "Kadang nih ya, di depan lemari kaca, gue suka ngomong sama diri gue sendiri, 'Wah...lo keliatan keren banget na'.."
"Aneh" Baron menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Dia menghentikan langkahnya saat melihat Key berada di hadapan mereka, memandang mereka dengan tatapan sinis.
"Selingkuh nih ceritanya?" Tanya Key.
"Siapa?" Tanya balik Rheana, gadis itu menoleh kesana kemari, mencari siapa orang yang di maksud oleh Key.
"Lo berdua" Jawab Key.
"Apa sih, gak jelas banget" Rheana menatap sinis Key.
"Lo diem-diem jalan sama Baron di belakang Alaska. Lo selingkuhin Alaska kan?"
"Pftt..." Rheana tertawa setelahnya, sementara Baron hanya terkekeh saja mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut mantan kekasihnya itu.
"Iya selingkuh, emang kenapa? Iri lo?" Rheana memeluk lengan kanan Baron. Cowok itu sempat terkejut, namun tak lama setelahnya ia sadar bahwa Rheana hanya sedang bercanda sekarang.
"Ih, kegatelan banget sih jadi cewek.. Gak cukup apa sama satu cowok" Salah satu teman Key berbisik, tapi suaranya masih terdengar jelas di telinga Rheana.
"Yang kegatelan kan gue, kenapa lo yang ribet?" Rheana menatap sinis Yuli, gadis yang berada di samping Key, "Udah yuk ron...kita pergi aja"
"Sure.."
Mereka berdua kembali berjalan pergi. Tangan Rheana masih setia memeluk lengan Baron. Jujur saja, Baron merindukan momen seperti ini. Apalagi saat mereka berdua masih berhubungan dulu.
Rheana dulu selalu memeluk lengannya setiap berjalan berdua bersamanya. Gadis itu sangat suka memeluk lengan Baron, entah mengapa Baron juga tak tahu alasannya.
Tapi sepertinya, sekarang Rheana lebih menyukai segala hal tentang Alaska dibandingkan Baron. Padahal jika Rheana boleh jujur, Baron dan Alaska memiliki sifat yang hampir sama.
"Enak ya kayaknya meluk-meluk tangan mantan"
Rheana dan Baron menghentikan langkah. Mereka menoleh ke belakang, mendapati Alaska berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
"Eh iya lupa di lepas, maaf ya hehe.." Rheana menyengir lalu melepaskan pelukannya pada tangan Baron.
"Kalau lo bukan sahabat gue, udah gue tonjok lo Ron" Ucap Alaska.
![](https://img.wattpad.com/cover/280088687-288-k355620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEALASKA [END]
Roman pour Adolescents[JANGAN JADI SILENT READER YA! VOTE SETIAP CHAPTER UNTUK LEBIH MENGHARGAI PENULIS] 𝗥𝗵𝗲𝗮𝗻𝗮 𝗔𝘇𝘂𝗿𝗮 adalah gadis berusia tujuh belas tahun yang menyukai seorang 𝗔𝗹𝗮𝘀𝗸𝗮 𝗗𝗮𝗻𝗶𝘀𝘄𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗿 yang merupakan ketua geng Killcrushe...