𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟏𝟕

65 3 0
                                    

Rheana bingung saat murid-murid di sekolah menatap dirinya dengan tatapan aneh. Mereka semua berbisik-bisik mengenai dirinya, namun Rheana tidak tahu apa yang mereka semua katakan.

Hari ini, Alaska kembali sekolah. Cowok itu mengatakan bahwa dia bosan seharian di kamar hotel.

Yap, dia tidak kembali ke markas. Dia tidak ingin teman-teman lainnya melihat wajahnya.

Alaska pun ikut dibuat bingung saat murid-murid di sekolah menatap Rheana dengan sinis seperti itu, terlebih lagi para gadis yang memandang sinis Rheana.

"Lo punya masalah ama mereka?" Tanya Alaska.

"Enggak" Jawab Rheana.

Mereka berdua berhenti di depan kelas Rheana. Lagi-lagi, murid-murid di kelas menatap Rheana dengan tatapan aneh. Terkecuali, Sarah, Audy, Milen dan Gigi.

"Rhea, gue mau ngomong" Sarah datang menghampiri Rheana, disusul oleh ketiga teman lainnya.

"Ngomong aja" Ucap Rheana.

Sarah memandang Alaska, kemudian kembali menatap Rheana, "Gak di sini"

Sarah menarik tangan Rheana, namun sebelah tangan Rheana di tarik oleh Alaska. Alaska tidak membiarkan Rheana dibawa pergi sebelum mengetahui alasan mengapa murid-murid memperhatikan gadis itu sedari tadi.

"Ngomong disini, di depan gue!" Titah Alaska.

Sarah meneguk ludahnya, kemudian mengeluarkan ponselnya. Gadis itu menyentuh room obrolan sekolah.

"Liat" Sarah menyodorkan ponselnya.

Rheana menerimanya. Dia tidak terkejut saat melihat foto dirinya dan Baron berada di depan hotel.

"Ini kenapa emang?" Tanya Rheana kepada Sarah.

"Mereka ngira lo sama Baron berduaan di hotel, coba deh lo buka voice note yang dikirim sama Key" Suruh Sarah.

Rheana pun menekan tombol voice note tersebut.

"Bokap gak jemput?"

"Kemarin mendadak pergi ke luar kota. Gue bareng lo ya!"

"Hm"

"Ke hotel gak nih?"

"Hahaha ambigu" Ucap Alaska, cowok itu tertawa mendengarnya.

"Sialan ya lo key! Mau gue bonyokin mulut lo!" Maki Rheana.

"Ciee yang abis di booking" Key datang bersama Hera, dan dua teman lainnya, "Gimana kemarin? Lancar kan?"

"Heh? Sembarangan ya lo kalo ngomong!" Bentak Rheana.

Para murid lewat disana, menghentikan langkahnya saat mendengar Key berbicara.

"Udah jelas-jelas lo di panggil ke hotel sama Baron? Ngapain tuh?" Tanya Key, "Jujur aja Rheana...pantes aja Baron nempel mulu ama lo. Atau jangan-jangan, lo juga pernah nyobain dia ka?" Key menatap Alaska.

Alaska menghembuskan nafasnya kasar, dia melipat kedua tangannya di depan dada.
"Urusannya ama lo apa? Hm?" Tanyanya.

"Bener ka?" Kali ini Hera mengeluarkan suaranya.

"Jangan ngomong ambigu gitu napa ka, nanti yang disalahin siapa? Gue juga! Capek gue di tuduh yang enggak enggak" Kesal Rheana, "Kalo gak niat nolongin, mending lo diem aja ka"

Alaska menatap Rheana, tak percaya melihat gadis itu marah kepadanya.

Rheana adalah gadis pertama di sekolah yang berani memarahinya di depan banyak orang.

RHEALASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang