19. Friends

870 189 6
                                    

Entah bagaimana caranya, setelah pertemuan tak sengaja mereka, Lisa dan Rosé tahu-tahu kini berteman dengan Jung bersaudara, Krystal dan Jessica. Selama menunggu Lisa menyelesaikan pemotretannya beberapa hari lalu, Rosé memang menghabiskan waktunya bersama Jessica di kafe kala itu. Sementara Lalisa ternyata diam-diam sudah beberapa kali berhubungan dengan Krystal setelah pertemuannya tempo hari di tempat perawatan hewan. Jadilah hari ini, keempatnya mengatur janji temu untuk sekedar bercengkrama dan berbagi cerita.

Jessica dan Krystal datang ke gedung dorm mereka untuk menjemput si duo maknae yang entah mengapa memiliki kemampuan untuk mudah dicintai itu. Tanpa sepengetahuan para Unnie yang belakangan ini mendadak menjadi sangat sibuk walau mereka tengah hiatus, Lisa dan Rosé berangkat menuju sebuah tempat wisata bersejarah di Seoul. Jongmyo Shrine, kuil bersejarah ini adalah tempat penyimpanan abu tablet dari para Raja dan Ratu Dinasti Joseon. Dan berhubung keempatnya sama-sama penasaran dengan asal usul leluhur bangsa Korea, maka keempatnya sepakat untuk mengunjungi tempat ini dengan meminta ditemani oleh seorang guide berpengalaman yang bisa menjelaskan semua hal tentang sejarah Korea.

"Kalian cantik sekali." Puji Jessica begitu melihat Lisa dan Rosé yang keluar dari ruangan ganti dengan hanbok tradisional yang melekat di tubuh mereka. Sebelum memulai perjalanan mengelilingi kuil, para pengunjung memang disarankan memakai pakaian tradisional untuk menghormati roh para leluhur yang di kebumikan disana. "Unnie juga sangat cantik." Rosé membalas dengan senyuman lebar di wajah cantiknya.

"Benar. Kalian terlihat sangat ber.. uh, Chaeng-ah, apa bahasanya? Charismatic!" Ujar Lisa yang mengundang tawa geli diantara mereka. Walaupun sudah bertahun-tahun hidup di Negeri Ginseng, nyatanya sesekali Lisa masih kesulitan dengan bahasa yang menurutnya terlalu susah dan jarang di gunakan. Dan hal itu sering kali terlihat sangat menggemaskan, apalagi bagi mereka yang melihatnya secara langsung.

"Energi kalian membuatku merasa kembali muda." Seloroh Krystal.

"Kalian masih muda, Unnie!" Protes Lisa yang diangguki oleh Rosé. Jessica dan Krystal lagi-lagi tertawa dengan tingkah lucu dua anak itu. "Kami sudah tua, anak-anak. Kami sudah tua."

***

"Aku senang kakek tidak menahan kita terlalu lama hari ini." Ucap Jennie saat Jisoo membuka pintu dorm mereka. Setelah hampir satu minggu penuh menjalani latihan keras bersama Gi-Jeong, secara mengejutkan pria tua itu membiarkan mereka pergi dengan mudah hari ini. Jadilah Jisoo dan Jennie memutuskan untuk pulang ke dorm dan berencana menghabiskan waktu dengan duo Maknae yang seminggu ini hanya bisa mereka temui ketika malam hari.

"Aku juga. Jujur saja, berlatih terlalu lama mulai membuatku gila akhir-akhir ini." Kelakar Jisoo yang dibalas kekehan pelan dari Jennie.

Ketika mereka melangkah masuk, suasana dorm terasa sangat sepi seperti tak ada kehidupan disana. Dua gadis Kim itu saling berbagi tatapan penuh tanya dan keduanya tak menemukan jawaban dari satu sama lain. "Lisa-ya, Chaeyoung-ah!" Panggil Jisoo sambil mendudukan tubuhnya di sofa bersama Jennie.

"Sepertinya mereka pergi, Unnie." Kata Jennie sambil bersandar di bahu mungil kakaknya. Jisoo mengangguk dan memejamkan matanya sekilas. "Aku lelah." Gumam Jisoo pelan. Jennie sontak mengangkat kepalanya dan menatap wajah sang kakak yang masih memejamkan mata. Untuk pertama kalinya seumur hidup, Jennie mendengar Jisoo mengeluh dalam keadaan sadar. Dan itu cukup membuat Jennie terkejut. "Unnie?" Panggilnya.

"Hm?"

"Biar ku pijat, sini." Katanya agak menarik tubuh Jisoo agar lebih rapat ke arahnya. Sang kakak hanya terkekeh dan kembali memejamkan mata ketika merasakan jemari Jennie mulai memijat pelan bahunya. "Setelah ini Unnie mandi ya. Aku akan menyiapkan makan malam untuk kita." Ucap Jennie tanpa menghentikan pijatannya. Jisoo menghela napas pelan. Tangannya kemudian meraih jemari Jennie untuk digenggam diatas pangkuannya.

The WitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang