~22 3 Agustus

1.1K 225 25
                                    

Cieee nungguin ya 🗿💅

Suasana yang mulai hening. Begitu pula dengan kediaman di keluarga [L/n]. Keluarga yang terlihat normal padahal isinya ada calon mayat dan seorang narapidana di masa depan.

"Hei Tet, bangun oi!" Bisik [Y/n] sambil menoel noel sepupu nya yang tertidur pulas itu.

Karna sang sepupu tak kunjung bangun [Y/n] hanya dapat menghela nafas kesal dan pergi dari rumah begitu saja di malam yang indah tersebut tanpa menggunakan softlens milik nya.

Tak ada manusia yang berjalan jalan di malam hari karena capek, ataupun takut dengan kisah Urban Legend yang menakuti para masyarakat di malam hari itu.

Jika ada manusia yang berjalan di malam hari dapat di pastikan hanya lah pekerja kantoran atau manusia mabuk yang sedang menuju jalan pulang.

Tapi ada satu lagi kerumunan manusia yang dapat di pastikan sedang berada di malam yang indah itu.

"ketemu~" ucap [Y/n] dengan nada nakal, apalagi dengan pose dirinya sedang memegang sebuah tembok membuat kesan imut imut terlihat di mata para lelaki membuat kerumunan lelaki besar itu mengerumuni nya.

"Apa yang anda lakukan di sini nona kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang anda lakukan di sini nona kecil."

"Nada nakal itu. Mau mencoba menggoda kami dengan tubuh mu yang tak bernutrisi itu? Boleh juga nyali mu"

"Rambut hitam panjang yang terurai dan wangi parfume ini. Kau jelas sudah bersiap ya."

Ucapan demi ucapan terdengar dengan menjijikan dari para lelaki di sana. Kurangnya cuan untuk mendapat jasa kupu kupu malam pasti membuat mereka bahagia karna adanya seorang gadis smp yang mendatangi mereka dengan persiapan yang indah.

"Sayang sekali aku tak datang untuk bermain permainan hangat dengan kalian." Ucap [Y/n] dengan menggoda dan mulai mendekati seseorang yang dapat di tebaknya sebagai pemimpin.

"Tapi~
Jika kalian ingin mendapat seorang gadis cantik jelita, dengan suara desahan imut, dan masih perawan ting ting, aku dapat menunjukkan nya dengan senang hati."

"Hooo~"
"Menawarkan kami seorang yang kau kenal." Ucap beberapa orang membuat mereka nyaris menggrepe [Y/n] dengan cepat.

Mereka tak akan mau menunggu sampai waktu yang di tentukan oleh gadis itu. Biasanya manusia seperti [Y/n] pasti menggunakan alasan tersebut dan meminta waktu 2 hari atau lebih.

"Besok malam. Datanglah ke alamat yang ku beri ini. Dia akan sendirian di sana sambil memakai pakaian menggoda~ tapi jika kalian mau menyeretnya ke tempat lain aku akan meminjamkan sebuah mobil untuk kalian."

Tawa dari ketua pimpinan manusia menjijikan itu terdengar dengan lantang membuat [Y/n] ikutan tertawa lepas.

Satu langkah lagi dia mendekati cara agar Luna benar benar sepenuhnya mati dalam mental.

"Baiklah nona cantik. Jika kami tak puas apa yang akan kau lakukan?"

"Tentu saja~ membiarkan kalian bermain dengan kupu kupu malam di klub milik keluarga ku. Tawaran ini bagus kan."

Seluruh orang yang ada di sana mengangguk sejenak

Jika di hitung ada 4 dari 5 orang yang ada di sana setuju untuk melahap seseorang nanti malam

"Jangan bunuh dia. Aku hanya ingin kalian bermain dengan nya, Jangan lupa di video kan, jika itu selesai uang segepok dan wanita di tempat indah dalam satu malam akan memuaskan kalian."

"Baik. Kami terima tawaran mu gadis cantik." Ucap sang pemimpin bejad di sana tak lupa melahap bibir [Y/n] secara tiba tiba.

Tak ada penolakan membuat ciuman itu tetap berlanjut sampai tahap yang sedikit panas.

"Ciuman yang payah. Baiklah itu saja aku pergi dulu, tunggulah di sekitar gang kecil jam 9 malam." Ucap [Y/n] sambil mengedipkan mata dan berjalan pergi dari sana seolah tak terjadi apa apa.

Beberapa lama berjalan dirinya langsung melepas sebuah penghalang transparant yang di pakai di bagian atas dan bawa bibir nya.

"Lidah ku ternodai oleh sampah." Gumam [Y/n] dengan kesal tak lupa menendang kaleng yang tergeletak di dekat sana.

Tak jauh dari sana ada Hanma yang melihat kejadian tadi dari awal sampai akhir.

Niat nya cuma mengikuti sepupu Kisaki ini yang kelihatan seperti orang mabuk pulang ke rumah dengan selamat.

Tapi apa yang di lihat justru sang gadis yang sedang menawarkan sebuah transaksi yang sampai memakai nama keluarga.

Benar benar nekat sampai ke tulang belulang. Bahkan Kisaki mungkin tak akan mau membawa nama keluarganya jika sampai membuat transaksi gila itu.

Karna itu cuma akan berlaku sejenak dan bukan permanen.

"Benar benar gila. Manusia mana yang akan bernasib sial di Tangan nya itu ya" gumam Hanma dengan seringai kecil yang entah kenapa muncul di sana.

Manik biru perempuan itu memang lebih menggoda dari pada warna mata nya yang berbeda sebelah saat memakai softlens di siang hari.
Hanma mengingat kembali bukankah gadis yang berbeda 2 atau 3 maupun 4 tahun dengannya ini masih single?

Tak masalah jika hanya berbeda segitu bukan.

***

Malam 3 Agustus.

Jika bagi Takemichi itu malam kematian draken. Maka bagi [Y/n] itu adalah malam di mana Luna benar benar akan menjadi boneka nya yang patuh untuk selama nya.

Membuat anak SMP terpuruk itu mudah, mental mereka belum terlalu dewasa dan berkembang menjadikan mereka sasaran empuk untuk di sikat habis.

Di saat dirinya sedang menemani Kisaki menguntit Hina si pacar orang. Maka di saat yang bersamaan Luna yang sedang menghibur diri dengan memakai pakaian terbuka itu akan di hap habis habisan oleh sekelompok orang yang bahkan tak di kenali nya.

"Terima kasih info mu dulu Luna." Gumam [Y/n] lalu melihat permainan tembak menembak yang gagal di menangkan takemichi.

Kakinya berjalan maju sambil memegang dompet Kisaki yang entah bagaimana sudah di ambil olehnya.
"Satu ronde pak." Ujar [Y/n] penuh senyum polos lalu di berikan 3 peluru karet dan satu senapan khusus.

Gadis berambut hitam itu meraba raba pistol khusus itu dan mulai memasukan satu peluru dengan enteng.
Ancang ancang yang pas untuk dirinya mulai membidik ke arah sebuah kayu yang menahan para hadiah di sana untuk jatuh.

Dor

Satu kali tembakan tak membuat kayu itu kabur dari tempatnya.
Peluru karet lainnya itu di ambil lagi dan mulai di tembakkan di tempat yang sama oleh [Y/n].

Tersisa satu peluru dan [Y/n] nyaris mencapai ambang amarahnya saja.

Tau gini dia mau menjatuhkan sebuah kotak kecil saja dari pada mau menjatuhkan seluruh mainan. Rasa nya dia menjadi terlalu naif untuk menjatuhkan seluruh mainan yang di pajang itu. Rasanya kesal saat tau dirinya sudah menjadi naif bagai sebuah mc di novel picisan.

Dan

Dor

Seperti dugaan. Kayu penopang itu tak jatuh dalam 3 kali tembakan.

Menghembuskan nafas secara perlahan ia pun kembali membuka dompet kisaki dan menyodorkan sejumlah uang lagi.

"1 ronde lagi tolong." Ucapnya penuh dengan senyuman polos

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang