Esok paginya di kediaman [L/n] terlihat aura perselisihan antar sepupu di depan meja makan.
Syukurlah saat itu adalah hari libur jadinya orang tua [Y/n] pun dapat melihat perseteruan anak pintar yang ga punya banyak kenalan akrab.
Pemilik mata heterochomia hasil pakai softlens itu pun masih memandang tajam Kisaki meski ia sedang makan tetap saja aura kemarahan akibat komentar Kisaki kemarin itu tetap ada.
Bahkan [Y/n] bersumpah untuk tak akan memaafkan Kisaki entah di masa depan saat dia sengsara di penjara maupun di rumah tangga yang tak mau di milikinya.
"Kalian berdua tidak bisakah lain kali saja menunjukan muka kesal itu?!" Protes si ibu negara yang pusing dengan dua anak smp ini.
"Tidak." Jawab keduanya dengan datar.
Semenit kemudian [Y/n] berdiri dari meja makan dan menyimpan piring kotor miliknya di tempat cuci piring otomatis.
Karna aura di rumah pun sedang dalam keadaan paling buruk maka [Y/n] pun langsung pergi ke tempat nongkrong.
Cafe biasa, mengambil meja yang biasanya dia duduki dan mulai memesan dessert manis tak peduli dengan fakta bahwa dirinya tadi sudah selesai makan.
Baru saja pesanan nya datang dan seseorang dengan rambut kuning menghampirinya dengan tatapan kaget.
'Beda jauh banget!' Batin lelaki itu tak sengaja membuat [Y/n] merasa ga enak sendiri.
"Ano apa kau [Y/n]?" Tanya Takemichi membuat [Y/n] mengerutkan alisnya.
Dia yakin orang manapun tau jika orang asing yang memanggil dengan nama depan orang kurang di kenal itu rasanya sedikit tak menyenangkan.
"Ya... Kau siapa? Aku tak yakin pernah mengenal orang norak seperti mu." Kata [Y/n] datar tak sadar menusuk hati nurani Takemichi.
"Ah begini mungkin kau tak akan percaya 100% tapi aku juga berasal dari 12 tahun kedepan."
BSHURRRRR
Semburan yang di arahkan ke takemichi secara tak sengaja itu pun membuat [Y/n] membulatkan matanya, dan berfikir bahwa manusia norak di depannya ini juga punya masalah apa sampai bunuh diri.
"Kau bunuh diri?" Tanya [Y/n] memastikan
"Tidak, aku jabat tangan dengan orang yang ku ubah masa lalu nya pertama kali, untuk kembali ke sini." Kata Takemichi sambil mencuri pandang ke meja lain.
Meja yang di duduki Draken dan Mikey.
"Hmmm begitu ya, jadi mau apa? Kau tak hanya mau membeberkan info itu kan?" Tanya [Y/n] sambil melihat apa yang di pandang Takemichi.
"Ini mungkin hal yang tak sopan, tapi dirimu di 12 tahun mendatang meminta ku untuk bilang 'jauhi Mikey dan Touman secepatnya'"
[Y/n] pun memandang Takemichi dengan bingung.
"Ah tentu, itu memang rencana ku sih." Kata [Y/n] dengan polos lalu melihat jam di tangan.
"Sebagai ganti nya aku pasti membuat sebuah kesepakatan kan? Jadi apa? Aku akan membantu kalau bisa." Kata [Y/n] dengan santai tak mengira kesepakatannya itu hal hal rumit.
"Itu jika hal itu berhasil, kau akan menjamin pekerjaan ku dan mencegah kisaki membunuh hina."
"Ho jadi nama orang yang di suka Tetta itu suka Hina ya." Gumam [Y/n] sambil memandang ke arah lain.
"Baiklah kalau begitu." Kata [Y/n] lalu mengeluarkan ponsel lipatnya.
"Moshi moshi? Tou-san boleh aku pindah sekolah?" Tanya [Y/n] langsung to the point ke orang tuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My revenge {Sano Manjirou X Reader}
De TodoSetelah mati karna bunuh diri dan kembali ke 12 tahun yang lalu, kali ini aku akan membalaskan dendamku sekaligus melepas semua yang sudah lu paksa ambil