Iya ku tau ini telat. Kelupaan ku bereskan.
Sosok lelaki berkacamata itu tampaknya sedang berada di toko perhiasan, entah karna keinspirasi lagi oleh Takemichi atau karna apa dia tiba tiba pengen aja memberi sesuatu ke sepupu laknat nya yang suka mencuri dompet tanpa ketahuan itu.
Heran memang. Udah kaya tapi suka aja nyopet, memang deh manusia serakah.
Kayak dia."Oi kisaki, kalau memang mau kasih dia hadiah kenapa aku ikutan di seret sih?" Tanya Hanma sambil merokok tak jauh dari tempat kisaki memilih milih perhiasan yang dapat dipastikan murni emas, no karat karat klub.
"Berisik. Dia tinggi, dan kulitnya putih, akan lebih baik kalo aku ngeliat perumpamaan nya versi mu dari pada aku sembarang membeli." Celutuk kisaki sambil mengambil satu kalung emas dengan buah kalung yang di bentuk seperti mahkota.
"Hanma, lay lay." Ucap Kisaki sambil menyuruh babu nya ini untuk mendekat dan mencoba di leher nya.
Ah ga cocok, lelaki berkacamata itu sempat menghela nafas tak senang, bentuk model nya memang indah tapi jika disanding kan dengan kesombongan sepupu nya, sudah jelas mahkota pun tak dapat menahan nya.
Segera diletakkan kembali, tampaknya pemilik toko emas itu sedikit was was jika ada yang kurang bagus dalam toko nya. Padahal ia yakin tokonya saja sudah berada di posisi bintang empat dalam dunia peremasan di Tokyo.
"Ano..."
"Tidak apa saya ingin memilihnya sendiri tanpa rekomendasi." Celutuk kisaki sambil mengambil beberapa lagi dan di cobakan ke Hanma.
"Jelek. Ada kalung yang liontinnya bisa simpan foto ga?" Tanya kisaki sambil meletakkan semua kalung tadi ketempat asalnya saja sebelum pemilik toko mengamuk.
Mendengar pertanyaan itu pemilik toko pun langsung menunjuk rak kaca yang berisi seluruh kalung yang liontinnya pasti bisa menyimpan foto.
Netra kisaki menatap satu yang paling atas, warnanya agak merah keemasan, liontin nya samar samar berwarna hitam.
"Hanma ambil."
"Kisaki, aku bisa menonjok mu sekarang, tapi kayaknya aku yang bakal di getok sepupu mu nanti."
Geram Hanma sambil melihat ke rak paling atas yang bisa ia jangkau dengan ketinggiannya itu."Udah tau gapapa. Ambil."
"Babi kau."
.
.
.
"Woe, pak saya mau pesan ini! Bikin nya tbl ya! Perlu hari ini." Sahut [Y/n] sambil menunjuk sebuah foto desain yang ia buat sendiri semalaman penuh.
Orang yang di minta membuat itu pun agak tersenyum paksa dan mencoba membuat nya secepat mungkin, meski tau hasilnya bakal agak mengecewakan.
Sementara [Y/n], gadis itu minta di antar saja barangnya ke rumahnya, dia lebih memilih jalan jalan sambil membeli bahan untuk membuat corndog.
Gadis itu sempat sempatnya bingung mau memilih keju mozarella atau keju cheedar biasa, sementara Kisaki dan Hanma sedang beradu harga dengan pemilik toko emas di samping mini market nya.
Berjalan ke arah kasir dan menunggu total harga, tampaknya gadis itu sedang menyipitkan matanya karna sedikit melihat siluet yang familiar.
'tau gini aku pakai softlens aja tadi.' batinnya menyesal melepas softlens dan membiarkan mata biru nya itu melihat lihat dunia tanpa bantuan lensa merah kuning itu.
"Ha'i total nya 1.900¥" ucap sang kasir sambil menunjuk total dan menyodorkan kantong belanjaan pada [Y/n] yang asik melamun tadi.
"Ah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My revenge {Sano Manjirou X Reader}
RastgeleSetelah mati karna bunuh diri dan kembali ke 12 tahun yang lalu, kali ini aku akan membalaskan dendamku sekaligus melepas semua yang sudah lu paksa ambil