~23 sedikit lagi!

729 171 15
                                    

Manik mata [Y/n] memandang lurus ke kisaki yang menatapnya tak suka.
Bibir mungilnya lebih memilih memakan permen apel yang ia beli pakai uang terakhir kisaki dengan mudahnya, sungguh tak berdosa sampai ingin di hantam pakai batu.

Yah orang manapun pasti tak akan suka melihat orang lain menghabiskan uang di dompet mereka tanpa permisi. Setelah menghabiskan uang mereka bahkan tak menerima satu pun hadiah bukan karna gagal tapi karna emang menolak.

kisaki jadi ingin pindah ke rumah keluarga lain. Tapi di urungkan saja mengingat cuma rumah keluarga [L/n] saja yang tetap akan mentolerir dia berbuat seenaknya yang bahkan sampai melanggar hukum di tempat mereka.

Polisi sendiri tak akan terlalu mencurigai rumah ini karna satu dan dua hal meski di rumah ini sendiri terdapat bom waktu yang akan meledak kapan pun dan di dalam kondisi apapun. Itulah yang membuat kisaki Berani merencanakan apapun bahkan sampai melakukannya di dalam rumah di banding di luar, "Jika di luar memakai bidak di dalam kau bebas memakai tangan mu."_by bapack [Y/n]

Hujan mulai turun sesuai prediksi Surai hitam dengan manik dua warna softlens yang berbeda itu langsung membuka payung kecil nya dan tak membiarkan kisaki ikutan meneduh.
"Oya? Maaf ya tetta aku lupa punya mu" ucap [Y/n] dengan nada iseng dan pergi dari sana.
Kisaki juga paham sepupu nya akan melakukan keisengan macam gini mulai pergi ke arah berlawanan dari sana sembari menunggu rencananya berhasil sempurna.

Dirinya hendak berjalan ke arah tempat yang cocok untuk menonton tawuran dua geng sampai dirinya malah melihat sosok siluet yang di kenal sedang berlutut di tanah dan menghadap ke bawah, ah sial Kisaki jadi kretek kretek Hert melihat si doi lagi kissu sama pacarnya. Pengen nangis di pojokan tapi ingat bawa sepupu, pas di cari tangannya lagi mencari baju kaos si sepupu yang layak di gunakan jadi kain lap dirinya malah menemukan kekosongan.

'apa gunanya ku bawa si anak doyan pake softlens beda warna ke sini sih' batin Kisaki menglelah pengen nikah dan jungkir balik aja.

'mana dia lagi mesra mesra sama si keparat itu pula. AKHH HARUSNYA KU BORGOL SI [Y/n] BIAR AKU GA JADI NYAMUK DI SINI!'_#Kisakilelah.

Sementara [Y/n] yang tak mempedulikan tawuran anak orang sekalipun ini mulai berjalan lurus ke arah pulang. Bodo amat Kisaki nanti gimana toh ada banyak anak buah nya tinggal tunjuk yang mana yang jadi akang ojek hari ini, tapi ga ada yang bisa jadi gandengannya kalo ngeliat doi lagi mesra sama pacarnya sih. Tapi ya bodo emang si [Y/n] peduli?

Kaki nya terhentak sampai ke depan rumah Luna, tampak pas dengan para lelaki yang keluar dengan wajah puas. Lelaki yang keluar paling akhir memberi rekaman berupa tape video, sementara [Y/n] yang menerima dengan senang hati langsung tersenyum dan memberi kartu nama tempat pada satu orang di sana dan mulai berjalan lurus ke rumah Luna.

"Pakai ini kalau mau masuk ke tempat kupu kupu kalian. Berlaku besok sampai Minggu depan. Anggap aja hari hari tambahan itu bonus." Ucap [Y/n] sebelum dirinya mengunci pintu rumah Luna.

Tampak berserakan di dalam sana, nampak ada perlawanan dari pihak Luna sebelum dirinya di hantam habis oleh para pria itu. Tak mau terlalu berlama lama di bagian bawah yang berantakan, anak tangga mulai di naiki nya secara perlahan lahan, memperlihatkan kamar Luna tak lagi memiliki pintu dapat di tebak ada yang mendobrak hingga pintu nya copot.

Di sana dekat dengan kasur sang gadis bersurai pendek akibat menggunting asal rambutnya terduduk atau meringkuk dengan pakaian yang di pakai dengan asal asalan, tampak tak membersihkan diri dan membiarkan kamarnya ternodai dengan cairan cairan putih kental.

"Astaga Luna?! Kau kenapa?! Aku melihat orang asing masuk tadi dan- kenapa ini?" Ucapan yang di lemas lemaskan membuat Luna yang tak mengetahui akting itu hanya menangis keras dan memeluk [Y/n] yang ia kira tak tau apa apa.

Munafik jika perempuan itu mengatakan itu bukan hal yang ingin ia coba tapi di waktu sekarang dan tanpa pengaman? Ketakutan dengan kehamilan dan penyakit HIV jelas langsung menguasai Luna yang masih awam, dirinya kotor tapi bukan itu yang terpenting, apa bila dirinya hamil tamat sudah dirinya sekarang. Berbeda dengan pandangan [Y/n] yang penuh kemenangan. Kali ini mental Luna bnear benar sudah sedikit hancur.

'sedikit lagi. Benar benar sedikit lagi'
"Tak apa Luna, aku akan membantu mu, itu gunanya sahabat bukan?"

Kata kata manis terlontar, tampak [Y/n] jijik mengucapkannya, syukurlah wajahnya tak di lihat Luna akibat mereka yang sedang berpelukan.

Bunyi ponsel dari [Y/n] berbunyi tepat seperti perhitungan, dirinya langsung ijin pamit pulang setelah mengangkat ponsel dan menyiapkan makan malam sederhana untuk Luna yang tak dapat bergerak dari tempatnya.

Pintu rumah nya di buka oleh sang ayah yang menatap curiga anak gadis nya, anak anak tumbuh dengan cepat, siapa tau putri nya juga menyembunyikan pacar seperti anak perempuan di lapak lapak lain.

"Apa yang kau lakukan tadi?"

"Melakukan rencana yang sama seperti saat papa mendapatkan mama." Balas [Y/n] sembari tersenyum dan memegang satu kartu bangunan klub malam.

"Aku salah memberi kartu. Tapi biarlah, Mereka akan mati lagian." Gumam [Y/n] melewati ayahnya dengan enteng.

Telepon nya berdering kembali dan di angkat dengan santai oleh [Y/n], tampak seperti prediksi nya mereka tak sabaran dan langsung pergi.

"Ka.... Kau! KAU MONSTER! pemboh-"

"Oh sayang. Keluarga ku sejak awal adalah monster. Dan pembohong? Mereka benar benar kupu kupu malam! Tapi yang beracun. Bukan yang menggoda. Sudah ya aku ini hanya anak SMP baik hati." Balas [Y/n] tenang lalu mematikan ponselnya nampak ingin tertawa tapi masih ingat tata Krama keluarga di waktu malam.

Sang ayah yang dari tadi menyaksikan hal tersebut tersenyum kecut dan mendekati anaknya, Bagaimana pun DNA nya benar benar monster karna masih dapat bergerak ke anak tunggalnya.

"Siapa yang kau sukai sampai melakukan hal kayak gini?"

"Papa. Orang yang ku sukai mengkhianati ku, maka dari itu aku melakukan pembalasan dendam dengan cara yang papa gunakan dulu untuk memaks- mengajak mama tinggal dan hidup bersama papa."

"Ho? Lakukan sesuka mu. uang kita ada untuk apa lagi memangnya klo bukan untuk ini?" Ucapan ijin dari sang kepala keluarga langsung membuat senyuman indah dari putri nya itu lebih mengembang bahkan sampai mencapai level senyuman horor.

Manik mata beda warna karna softlens itu pun langsung terlihat lebih menyeramkan di malam ini.

Typo? Bilang di baris mana.

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang