~30 The Innocent boy

395 44 0
                                    

[Y/n] POV

Siapa sangka Hanma Shuji beneran gila dalam melakukan perintah, dirinya benar benar membawakan ku seorang anak paling hits sesekolah dan melakukannya dengan tenang dan hati hati.

Karna tak bisa berada di rumah yang kemungkinan di awasi oleh Luna alhasil aku pergi ke toko buku sembari menunggu malaikat maut abal abal itu membawa sandera nya, toko buku yang lumayan ramai sudah jelas menjadi hal yang bagus untuk kamuflase.

Sosok lelaki tampan dengan netra hitam dan surai hitamnya itu mengungkapkan seluruh rumor yang tengah beredar disekolah dan kemudian memohon pada ku agar membuat Hanma melepaskan pacarnya yang kini disandera.

Pacar yang baik. Padahal bisa saja acuh dan bodo amat, seperti yang dilakukan si brengsek itu pada ku.

Hanma yang ku lihat setelah mendengar soal pacar orang yang disekap pun akhirnya hanya bisa nyengir sembari menunjukkan simbol peace di tangannya dengan tawa bodoh yang keluar dari mulut busuk nya sendiri. Salju hari ini mungkin belum turun, namun rasa dingin sudah jelas menjalar.

Setelah memulangkan pasangan yang diperas info maupun finansial nya oleh pemuda satu ini, aku terpaksa berjalan bersamaan dengan Hanma mengingat belum memberikan gaji nya dengan sempurna.

Salju pertama. Mungkin memang bukan hari ini, ada mitos yang menyebutkan jika melihat salju pertama bersama seseorang yang dikasihi kemungkinan mereka bakal langgeng sampai selamanya. Dulu juga begitu, aku memaksa si brengsek itu untuk melihat salju pertama bersamaan, dan itu selalu terjadi setiap tahun, brengsek saja orang itu tetap selingkuh. Mitos memang hanya bualan, bego banget sih aku dulu.

Menyedihkan banget, kayaknya takdir hubungan percintaan ku benar benar nol. Sampai ke rumah sudah jelas rasa diperhatikan pun muncul begitu saja, ada yang memandang dan memotret, aku berlagak layaknya orang yang nyaris bunuh diri, berjalan lemas dan sesekali sengaja memegang hanma seolah meminta bantuan untuk berdiri.

Pertanyaan nya sekarang adalah siapa.

Arah potret dan memerhatikan ini sudah jelas bukan dari arah kediaman milik Luna. Orang ini bisa saja orang yang memotret ku diam diam kemarin namun bukan berarti kemungkinan ini bukan Luna adalah 0% , apa gunanya mencari tahu sekarang, aku akan cari tahu pelan pelan saja, perlahan namun bersih, bukan cepat namun kotor.

"Hanma, masuk ke dalam." Bisikku sambil mulai menyeretnya masuk ke rumah, walau ini beresiko tapi apa boleh buat jika rumah ku diawasi oleh sialan itu, aku perlu pura pura pergi ke bandara hanya untuk ini lepas dari pengawasan gila itu, menyebalkan.

Jika dia pintar mungkin dia bisa tau jika aku akan menyamar nantinya, tapi, ini itu tahun 2005, cosplay memang ditemukan di Prefektur Kanagawa pada tahun 1978 dalam bentuk pesta topeng. Memang kegiatan cosplay sendiri baru saja booming akhir akhir ini, dan akan terus berlanjut hingga 2006 nanti kemudian berkembang terus menerus hingga ke negara lain.

Tapi

Apa mereka pernah melihat cosplay pada masa depan? Lagi pula dibanding cosplay aku lebih suka menyebutnya menyamar menjadi orang lain. Sebuah cara mati di Jepang secara tertulis, dimana aku hanya akan menghilang ditempat baru dan akan menjalani kehidupan baru. Cara bagus untuk melepas kehidupan lama katanya.

Lamunan ku cukup lama sepertinya, sebuah teh yang ku rasa baru saja ku sajikan untuk Hanma sekalipun telah hilang air nya beserta dengan gelasnya sendiri, kayaknya ditelan si bego ini.

"Hanma, uang uang itu, apa kau tak keberatan di ambil belakangan? Beberapa hari lagi kau berperanlah sebagai pengawal pribadi ku."

"Tambahan biaya sudah jelas kan."

"Ditambah 2 kali lipat."

"Bagus."

Aku perlu hanma sebagai orang dalam ku juga, sebentar lagi natal dan aku belum selesai untuk menyelesaikan Luna, apa aku terlalu perlahan dalam bermain, kalau di ingat ingat aku kan dulu algojo yang diperintahkan Kisaki, agak ga heran sih kalo rencana ku terlambat banget.

Aku bukan perempuan yang bisa berfikir kritis seperti dia.

Ah tidak, setidaknya ku harap ini rencana yang pas. Anak gadis yang takut karna diawasi seseorang akhirnya menyewa bodyguard yang berasal dari kalangan preman, karna suatu alasan anak gadis itu hilang.

[Y/n] POV END

.

.

.

[Y/n] mulai mengangguk angguk mantap ketika seluruh hal sudah siap, koper kosong dengan seluruh hal lainnya tampak sudah siap, dirinya langsung bergegas ke pintu keluar dan mulai memasuki mobil dalam keadaan muka yang tertutup maker.

"ku kira dia melihat ku ternyata kau ya, dia benar benar keras kepala, jika mobil bergerak dia akan memastikan nya akan kemana." bisik hanma di dalam mobil sembari terkekeh tenang.

"Yah, begitulah, aku akan masuk pesawat umum lalu kembali dalam penampilan berbeda dan dengan menggunakan akses pesawat pribadi, dia tak akan melihat ku lagi jika begitu."

"Pesawat pribadi? Jujur kenapa kau di SMP merakyat itu sih. Uang mu cukup untuk masuk ke smp yang lebih baik."

Ucap Hanma tak sengaja sambil memikirkan kembali, kenapa pula manusia satu ini tak ikutan homeschooling seperti Kisaki atau malah masuk sekolah yang lebih bergengsi daripada sebuah sekolah biasa dengan akreditas yang sedikit rendah.

"Entahlah kenapa ya, dan lagi Hanma, pakai pakaian ini saat kau akan menjemput wujud baru ku, dan basahkan rambut mu. Penerbangan ku dari Jepang ke Inggris secara bolak balik akan memakan waktu dan belum dihitung dengan kondisi cuaca. Aku akan menelpon jika sudah sampai ke Jepang lagi." 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang